Dikarenakan ini chapter terakhir dan aku belum nulis cerita apapun alias belum punya ide jadi aku kayanya bakal libur🤣
LISAA POV
setelah mengetahui perasaan jennie terhadapku aku memutuskan untuk membawa jennie pergi bersamaku sementara rose aku titipkan ke jisoo dan dan sepupu jennie, untungnya mereka tidak mempermasalahkan itu.
sejujurnya aku tidak tahu harus membawa jennie kemana terlebih sekarang jennie hanya diam menghadap jendela mobil tanpa mengatakan sepatah katapun setelah kami berada dimobil, aku juga aga canggung dan bingung apalagi saat ini aku tahu jennie juga memiliki perasaan untukku, aku senang sangat senang tapi kalian tahu? ini sangat tiba-tiba dan aku belum terbiasa dengan suasan seperti ini bersama jennie, dia biasanya meneriaki aku atau mengusir.
setelah beberapa menit mengemudi aku akhirnya memutuskan untuk membawa jennie ke Cheonggyecheon Stream. aku memarkirkan mobil lalu segera membukakan pintu untuk jennie dan menawarkan tanganku padanya yang untungnya jennie menerima tanganku.
kami berjalan tanpa mengatakan apapun, disini tidak ramai mungkin karena sudah sangat larut.
sesampainya kami ditengah jembatan aku berhenti dan dia hanya mengikuti apa yang aku lakukan "J?" aku memulai dengan ragu, aku bersumpah aku terlihat seperti remaja yang baru pertama kali berkencan. memalukan.
dia tidak menjawab justru malah melihat ke arahku, menatap mataku membuat aku semakin gugup tidak tahu harus berkata apa.
menarik nafas dalam-dalam mengumpulkan semua keberanian yang aku miliki lalu menghadapnya, mengambil kedua tangannya untuk aku genggam "J aku tidak punya bunga ataupun apapun untuk malam ini tapi... maukah kamu jadi pacarku?"
ekspresi jennie sendu membuat aku takut "aku tidak tahu, lisa aku minta maaf" dia meneteskan air mata lagi, aku tidak ingin jennie menangis apapun alasannya jadi aku menghapus air mata itu dari pipinya.
"kenapa? kamu bilang kamu mencintaiku" aku tidak ingin membuatnya tertekan atau merasa terpaksa kali ini jadi aku hanya perlu mendengar pejelasannya.
"a-aku.."
"tidak apa-apa J, apapun alasannya aku bisa mengerti bahkan jika kamu masih menolakku kali ini, aku akan memperjuangkanmu lagi dan lagi kecuali kamu yang meminta aku untuk berhenti, kamu tahu aku selalu menunggumu, aku mencintaimu"
dia memelukku, menyandarkan kepalanya di bahuku. aku tahu dia menangis lagi tapi kali ini aku hanya bisa membalas pelukannya berharap dia bisa jauh lebih baik walau aku tidak tahu apa yang jennie fikirkan saat ini, aku tidak tahu apa yang membuat jennie menangis.
setelah semenit jennie melepaskan pelukannya, menghapus air matanya sendiri lalu menghadap kesungai dan aku mengikuti apa yang jennie lakukan, hening lagi.
"aku selalu menyangkal perasaanku, aku bahkan tidak ingin jatuh cinta padamu lisa... tapi aku juga sadar kalau aku masih tetap mencintaimu, aku benci mengakui ini itulah alasannya kenapa aku selalu memintamu menjauhiku karena aku takut dengan perasaanku sendiri"
aku tidak berkomentar hanya terus memperhatikan wajahnya yang sedang menatap lurus kedepan sungai lalu dia kembali menarik nafas dalam seperti dia ingin mengeluarkan semua yang ada didalam hatinya.
"aku beberapa kali berkencan dengan seseorang bahkan berpacaran , aku tidak pernah semarah ini saat melihat mereka dekat dengan gadis lain tapi saat aku melihat kamu dan rose itu membuatku hampir gila, aku tahu itu efek alkohol tapi hatiku juga sakit" dia tersenyum di akhir kalimatnya.
"jadi apa hubungannya dengan kita?" aku tidak sabar
"tidak ada. lisa...." dia menoleh melihatku "aku takut, bisakah kita merahasiakan hubungan kita? setidaknya sementara, aku belum siap jika orang tuaku tahu tentang hubungan kita"
"J kita bahkan belum berpacaran" aku cemberut berusaha merubah suasana hatinya
"apa kamu ingin bercanda disaat seperti ini?" dia memukul bahuku memberikan aku tatapan tajam seperti biasanya, seram... tapi itu bagus berarti jennie sudah kembali seperti biasanya.
"J... apapun yang kamu inginkan aku akan mengikutinya tapi suatu saat nanti aku pasti menemui mereka untuk mengatakan kalau aku sangat mencintaimu"
kami berhadapan saling memandang "aku mencintaimu J" kemudian aku menariknya dalam pelukanku.
"aku juga mencintaimu"
butir salju perlahan turun dari langit, sedikit demi sedikit menimpa tubuh kami yang sedang berpelukan di tengah jembatan. malam ini adalah salju pertama kami sebagai sepasang kekasih.
aku tidak dapat mengatakan banyak hal selain "Terimakasih Tuhan" dan "terimakasih Jennie"
JENNIE POV
salju malam ini adalah saksi dimana aku dan lisa menjadi kekasih, saksi dimana aku pertama kalinya menerima perasaanku sendiri.
aku takut dengan hubungan kami karena ini pertama kalinya tapi aku juga bahagia karena malam ini aku dapat merasakan dengan jelas bagaimana cinta membuatku jauh lebih berani.
banyak hal yang ingin aku katakan pada lisa tapi aku tidak ingin merusak momen ini jadi aku hanya mengatakn "Terimakasih karena telah menungguku"
lisa melepaskan pelukan kami lalu membelai pipiku yang sudah memerah karena gugup dan juga dingin "kamu pantas ditunggu J, i love you".
wajahnya mendekat membuat aku menutup mata perlahan aku mulai merasakan bibirnya menyentuh bibirku, tidak ada gerakan untuk beberapa detik dan aku tidak merasakannya lagi membuat aku membuka mata.
"disini dingin, ayo pulang" dia menggenggam tanganku membawa aku berjalan bersamanya menuju mobil, sepanjag jalan aku dapat melihatnya tersenyum seperti remaja idiot dan anehnya aku juga melakukan hal yang sama, dia terlalu manis.
End
Chapter terakhir dikit aja wkwkwkwk
btw ada yang mau part 2? komen sama vote nya dulu hihihi
see you...... :)