Bukan Kembaran Gue
Jean, keknya pas gue kemarin mampir ke cafe lo.
Gue bawa berkas, terus ketinggalan di cafe lo.Tolong anterin dong, urgent banget ini.
Client gue butuh.
"Ck ngerepotin banget ni orang, udah tau kamis gini pasti cafe lagi rame." Gerutunya kesal. Tadinya ia sedang membantu beberapa karyawannya untuk melayani pelanggan yang cukup ramai hari ini.
"Minta tolong tu bocah aja kali ya." Ujarnya saat melihat seorang bocah SMA yang sedang bermain ponsel ditangannya. Sembari menyuapi sepotong cheese cake kemulutnya.
"Hellio, bisa tolongin kakak gak?" Ujar Jean pada Hellio. Ya bocah yang dimaksud Jean adalah Hellio. Kalau kalian ingin tahu bagaimana Jean bisa kenal dengan bocah itu.
Itu karena hampir setiap hari Hellio nangkring di cafenya, ia sampai hapal dari jam berapa sampai jam berapa bocah itu akan berdiam di cafenya.
"Hmm apanih? bayarannya apa?" Ujar Hellio terkesan membuat siapapun yang mendengarnya jengkel. Untung Jean tahan banting, ia hanya tersenyum ramah.
"Kan kamu sering kesini nih, kakak bakal gratisin kamu cheese cake, kesukaanmu." Mata Hellio berbinar-binar mendengar penuturan Jean. Sontak ia mengangguk.
"Ini kamu anterin ke Perusahan Neo Corp, kamu gak ada kendaraan kan? Kakak pesankan taxi ya?" Ujar Jean. Jean menyerahkan berkas milik Naven.
"OKE, SIAP BOSKU!" Pekiknya.
"Padahal gue belum lengkap ngomongnya, udah nyelonong aja tu bocah." Jean hanya menggeleng melihatnya. "Dah lah, yang penting gue bisa lanjutin kerjaan gue." Ujarnya lagi.
"""
Setelah beberapa menit akhirnya Hellio sampai ke tempat yang dimaksud Jean tadi. Ia kemudian dengan seragam SMA nya hanya menyelonong masuk.
"OH IYA ANJIR, GUE LUPA INI MAU NGASIH KE SIAPA." Gumamnya. Kemudian ia melirik ke berkas yang tadi diberikan oleh Jean, ia melihat nama diluar tertulis nama.
"Naven. Hm" Ujarnya.
Ia kemudian menuju ke resepsionist berniat untuk bertanya.
"Suruhannya Pak Jean ya?" Tanya perempuan itu. Hellio hanya mengangguk, ia awalnya bingung. Namun saat resepsionist menyebutkan nama Jean ia sontak mengangguk.
"Adek naik lift ya, bisa kan naik lift?" Tanya wanita itu yang langsung mendapat pelototan dari Hellio.
"Ih mbak, saya umurnya 19 tahun ya. Bukan adek lagi huh." Gerutunya sambil mencibirkan bibirnya kesal. Wanita itu hanya terkekeh, menggemaskan saat melihat Hellio berjalan sambil menghentakkan kakinya kesal.
Badannya terkesan mungil dibanding anak seusianya, makanya ia terlambat masuk sekolah 1 tahun.
"""
"Mana lagi Jean ini, ck" Ujar Naven kesal. Ia sedari tadi tidak tenang menunggu berkasnya datang.
TOK TOK TOK
"Hm masuk." Ujarnya. Dibalik pintu ada pemuda yang menongolkan kepalanya. 'Bocah siapa nyasar ini?' batin Naven. "Halo, Pak Naven ya? In-" Ucapannya terputus saat Naven berucap.
"Letakkan saja disitu, dan keluarlah." Ujarnya dingin dan tegas. Hal itu sontak membuat Hellio membulatkan matanya. Apa-apaan ini? Berani sekali melakukan ini pada Hellio.
"Mohon maaf sekali lagi ya Pak, didunia ini kita hidup saling berdampingan, jadi bapak kalau ada orang yang menolong. Tolong ucapkan 'Terima kasih'." Ujarnya panjang lebar.
Naven tidak perduli ia hanya sibuk membuka berkasnya hal itu membuat Hellio kesal, ia melangkah keluar sebelum berteriak.
"DASAR PAK TUA, GANTENG TAPI SOMBONG CIH" Ujarnya, kemudian ia lantas berlari.
Naven hanya menggeleng, sedikit terkejut.
"Bocah berisik, Jean ngapain sih nyuruh ni bocah." Gerutunya kesal.
"Semoga gak ketemu lagi, malesin." Ujar Naven.
Tapi kalau takdir berkata lain, kamu bisa apa Na? wkwkw
Mell hanya perlu vote dan comment !
Thank youu!
KAMU SEDANG MEMBACA
HIS FATE | NAHYUCK [END]
FanfictionWarn! Bxb Area Age Gap! Jaemin (Dom) Haechan (Sub) Apa jadinya seorang CEO bertemu dengan seorang anak SMA tengil yang sifatnya sangat berbanding terbalik dengannya? Start = 25 Juni 2022 End = 18 Juli 2022 Disini Jaemin Dom! Homophobic DNI