Hellio bergerak gelisah dalam duduknya, ia terus mengusak kasar jemari-jemarinya. Pertanda bahwa ia sangat gugup dan juga takut.
"Tenang Hellio, saya tidak menculik kamu." Ujar Naven. Mendengarnya Hellio hanya berserah pasrah, masalahnya siapa yang tidak takut jika dibawa secara paksa begini.
Armada hitam milik Naven dalam damai menyelusuri jalanan sore itu, tidak ada pembicaraan diantara keduanya. Hingga tanpa sadar mereka telah tiba di gerai MCD.
"Ayo turun, saya tidak tahu apa makanan kesukaanmu, tapi saya tahu anak muda seperti kamu suka sekali sama makanan cepat saji seperti ini." Ujarnya kemudian turun dari dalam kemudi.
'Sok tahu' Batin Hellio.
PICT FROM PINTEREST
"Habiskan semuanya." Ujar Naven yang tiba membawa senampan penuh makanan didalamnya. Hellio sangat terkejut, apa-apaan ini?
"Pak. Bapak mau buat saya gendut ya!?" Tanyanya kesal. Naven tidak menjawab, ia hanya menikmati burger miliknya. Hellio mengerucutkan bibirnya tanpa sadar.
'Lucu' Batin Naven.
"""
Sekarang Naven dan juga Hellio sudah berada dihalaman rumah milik Hellio, setelah menyelesaikan makan mereka. Naven memutuskan untuk mengantar Hellio pulang.
Hellio sempat menolak, tetapi Naven mengatakan ia harus bertanggung jawab mengantarkannya pulang dengan selamat. Jadi ia tidak memiliki pilihan lain.
"Berikan saya ponsel kamu." Ujar Naven bertanya sambil menyodorkan tangannya. "Hah?" Hellio cengo, dalam hati pria disampingnya ini sangat tidak bisa ditebak.
Hellio memberikannya dengan terpaksa, daripada urusannya semakin panjang. Dan ia ingin sekali cepat untuk masuk kerumahnya.Naven seperti mengetikkan sesuatu diponselnya, dan ternyata ia menghubungkan nomor ponselnya kemiliknya.
"Ini." Ujarnya lalu memberikan ponsel Hellio.
Naven kemudian keluar dari kemudinya, berjalan ke arah pintu mobil dimana Hellio duduk, ia membukakan pintu untuk Hellio.
"Terima kasih banyak Pak Naven sudah mengajak saya makan." "Ya walaupun dipaksa." Gumamnya lagi. Hellio mengerutkan alisnya. Apalagi ini? Mengapa pria yang lebih tua darinya ini malah mengikutinya.
"Pak? Ngapain masih ikutin saya?" Tanyanya heran. "Saya ingin berpamitan terhadap orang tua kamu, saya ingin bertanggung jawab. Mana tahu orang tua kamu marah saat kamu pulang di jam segini." Ujar Naven dengan perasaan bersalahnya.
Hellio sontak menggelengkan kepalanya kuat. "Gak. Gak perlu pak, orang tua saya gak akan marah kok, saya sudah biasa pulang jam segini." Ujarnya kemudian mendorong badan pria itu untuk kembali ke mobilnya.
"Dah sekarang bapak boleh pulang, pulang ya?" Ajaknya lembut. "Pak? Kok malah melamun sih, ntar kesambet loh" Ujar Hellio.
"Kamu masuk saja, saya akan pulang setelah kamu masuk." Ujar Naven dengan senyum kecilnya?
"Dih, yaudah. Hati-hati ya pak. Byeee" Ia melambaikan tangannya kemudian masuk kedalam rumah yang tidak terlalu mewah dan besar itu.
Naven sepanjang perjalanan pulang ia terus tersenyum.
"Heh lo kesambet apaan? Senyum mulu. Apa gak kering tuh gigi?" Tanya Jean yang sedang duduk santai diruang tengah. Saat Naven tiba ia sedikit merasa bingung. Apa masalah dikantor membuatnya menjadi seperti itu?
Bukan wkwk.
+62898675767xxx
Hellio, ini saya Naven
Save nomor saya.
Dan besok jangan lagi memanggil saya bapak, panggil seperti kamu memanggil kembaran saya Jean."Apaan dah ni om satu?" Tanyanya saat melihat ponselnya yang menunjukkan pesan dari seseorang.
"Dih? Emang bakal ketemu lagi? Gue ogah banget pak. Maaf" Ia bergumam sendirian.
To be continued
KAMU SEDANG MEMBACA
HIS FATE | NAHYUCK [END]
FanfictionWarn! Bxb Area Age Gap! Jaemin (Dom) Haechan (Sub) Apa jadinya seorang CEO bertemu dengan seorang anak SMA tengil yang sifatnya sangat berbanding terbalik dengannya? Start = 25 Juni 2022 End = 18 Juli 2022 Disini Jaemin Dom! Homophobic DNI