HIS FATE | NAHYUCK [END]

~05~

OM SIAPA ITU WOI GANTENG BANGET 

AAA JODOHKU 

KALAU INI BUKAN MIMPI, TOLONG TAMPAR AKU AAACKKKK 

DUH MALAIKAT TURUN 

Begitulah kira-kira bisikkan yang ramai terdengar ditelinga Naven, entah apa yang merasukinya, ia sekarang berada didepan sekolah Hellio. 

"Emang gila gue kayaknya." Ujar Naven sambil menggaruk kepala nya yang tidak gatal. 

"Njir Rain." Ujar Hellio saat ia keluar dari halaman sekolah. "Apa sih? Lo kek liat setan tau gak." Ujar Rain kesal. "Itu orang yang gue pernah ceritain sama lo, om itu." Ujar Hellio sambil menunjuk kearah mobil Naven yang empunya sedang berdiri bersandar pada bumper mobil. 

"Duh gue takut Rain, kita lewat sana aja yok." Ajaknya. "Lo napa takut deh? Lo gak nyuri dikantornya kan?" Ucap Rain. "Sembarangan lo!" Yah, Hellio tanpa sadar meninggikan suaranya. 

Naven mendengar suara yang terdengar familiar ditelinganya. Kemudian ia mendatangi kearah dua bocah itu. 

"Anjing jan, dia kesini. Ayok jann lari." Ujar Hellio, namun Rain tidak mendengarkan. Hingga 

"Hellio, ikut saya." Ujar Naven. Mata Hellio membola saat mendengar ucapan yang lebih bermaksud untuk memerintah. 

Hellio berniat meminta pertolongan dari temannya dengan menarik ujung baju Rain, namun yang didapati justru Rain tidak perduli. 

"Hel, gue duluan ya, Ada janji sama emak gue." Ujar Rain berlalu meninggalkan Hellio dengan senyum mengejek. 

"BAJINGAN RAIN" Ucapnya tanpa suara. 

"hmm pak, keknya saya ada perlu deh. Duh tiba-tiba ingat ada hmm adaa-" Ujar Hellio gagu, ingin menghindari tatapan pria didepannya. 

"Ikut saya." Ujar Naven tegas. Hellio hanya pasrah saat Naven membukakan pintu mobilnya. Kemudian ia duduk dikursi depan.