~10~

4.4K 285 27
                                    








"Jangan sakit lagi." Ujar Naven. Saat ini weekend dan Hellio mengajak Naven untuk berjalan dengannya disekitar taman komplek daerah rumah Hellio. Hellio hanya menjawab dengan cengiran nakalnya. 

"Kak Naven." Panggil Hellio. Naven yang disebelahnya hanya berdeham sebagai jawaban. "Kak Na bener cinta sama aku?" Tanyanya. 

Naven mengernyitkan dahinya kala mendengar pertanyaan yang terlontar dari bibir si manis. 

"Kamu meragukan perasaan saya?" Tanyanya. Hellio lantas menunduk dan bergeleng kecil. "Takut perasaan Kak Na cuman perasaan kepo, seperti yang kakak pernah ceritain kan. Ini pertama kalinya kakak suka sama orang." Ujar Hellio panjang lebar. 

"Hm saya tahu, terlalu cepat memang. Tapi saya sudah meyakini bahwa saya cinta sama kamu. Itu bukan kebohongan belaka." Timpal Naven. 

Hellio tersenyum lebar saat mendengar jawaban yang diberikan oleh Naven. Rasa Gundahnya terjawabkan. Ia tidak perlu khawatir lagi untuk hubungan mereka saat ini. 

"Saya juga ingin bertanya." Ucap Naven tiba-tiba. "Hm apa kak Na?" Tanyanya. 

"Kadang kala saya merasa insecure sama perbedaan usia kita." Ujar Naven. Setelahnya ia mendengar gelak tawa dari bibir Hellio. 


"Saya gak ngelawak, kenapa kamu tertawa?" Tanyanya heran. "Hahaha duh maaf, kak Na lucu. Bisa juga ya insecure persoalan usia doang." Ujar Hellio masih dengan iringan gelak tawanya. 

"Kak na, gini ya. Kalau dari awal aku permasalahin usia kak Na. Ngapain coba aku mau jalanin hubungan sama kak Na?" Ujar Hellio. Naven kemudian menautkan jemari nya dengan jemari mungil milik Hellio. 

"Terimakasih. You will be my first and my last." Ujar Naven. 

"Sama-sama." 







END




















HIS FATE | NAHYUCK [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang