Bab 15

7.8K 441 2
                                    

Dengan berat hati saya menyatakan jika nona muda Kiara koma "ucap dokter itu membuat mereka semua mematung apalagi Al yang mendengar itu.

Deg..

***

Nggak! Nggak mungkin putriku koma "teriakan dari mama membuat mereka tersadar.

Mami pingsan setelah mendengar ucapan itu dan papi langsung membawa sang istri keruang pemeriksaan.

“ gue mohon kia, Lo harus bangun. Gue janji akan ikhlasin Lo tapi Lo harus bangun kia, udah cukup selama ini penderitaan yang Lo terima. Lo harus bahagia. ” batin Al

“Gue tau Lo kuat kia, Lo nggak mungkin ninggalin via kan "batin via. Via begitu menyayangi kia, walaupun sifat kia terlihat dingin tak tersentuh namun tiada yang tau jika kia begitu perhatian kepada mereka namun dengan caranya sendiri.

Kia harus bangun, nanti vio kangen sama tatapan dingin kia hiks.. "batin vio, dia sudah menganggap kia saudaranya sendiri sama seperti via.

“ kamu nggak akan ninggalin opa kan queen, ” batin opa menatap kosong

Kai? Dia sudah pergi dari sana untuk melampiaskan emosinya kepada orang yang sudah membuat gadisnya terbaring di ranjang rumah sakit, yah kai menyuruh bawahannya untuk mencari pelakunya dan mereka berhasil.

Saya akan memindahkan nona muda di ruang.."

VVIP "potong opa

Mereka pun memindahkan kia ke ruang yang di sebutkan tadi.

Di sisi lain seorang pria yang memberontak meminta untuk di lepaskan namun tak di gubris oleh penjaga yang berada di sana.

Lepasin gue bangsat, lepasin gue "teriaknya namun tak di tanggapi mereka.

Anjing Lo semua gue bilang lepasin sialan "berontak nya

Brak!
Pintu yang di tendang oleh seseorang membuat pria yang tadi memberontak terdiam dan melihat siapa pelakunya. Namun sedetik kemudian dia terdiam kaku melihat seorang pria dengan mata keabu-abuan dan wajah tanpa ekspresi.

L-LO, mau apa Lo. Lepasin gue "sentak nya kepada orang di hadapannya.

Melepaskan mu? Setelah kau membuat gadisku terbaring koma kau meminta di lepaskan. "Ucap pemudanya itu yang tak lain kai.

Bukan gue, bukan gue yang nembak dia. "Ujarnya

Andre, Andre. Seharusnya waktu itu kau sudah ku bunuh namun kau tau dengan baiknya gadisku malah membiarkan mu tetap hidup, tapi ini balasanmu? " Ujar kai kepada Andre.

Gu-gue minta maaf, " ucap Andre demi Tuhan Sekarang dia begitu takut sekarang. Walaupun dia sering melihat wajah kai yang dingin namun ini adalah pertama kalinya dia melihat wajah menyeramkan itu.

Kai tidak memperdulikan permohonan Andre dia sedang sibuk memilih benda apa yang akan dia gunakan untuk melukis di tubuh Andre.

Mengambil belati tumpul dan berjalan menuju Andre yang menggeleng dengan tubuh gemetar, hal itu membuat kai justru tersenyum miring yang begitu menyeramkan bagi Andre.

Dengan sadisnya kai menyayat pipi Andre memanjang, lalu di susul dengan kai yang mencongkel bola mata Andre kai tertawa puas melihat karyanya.

Andre hanya bisa meraung-raung merasakan sakitnya belati tumpul itu. Jika dia tau nasibnya akan seperti ini, ia tak akan mau mengikuti rencana ana dan sahabatnya, sebenarnya setelah acara itu dia bisa merasa kan tubuh ana dan sahabatnya namun justru dia berada di sini dengan kai yang seperti dewa kematian baginya.

Arggghhhhhh "teriakan Andre membuat kai bukannya berhenti justru semakin semangat melukis tubuhnya.

Kai memotong telinga, tangan dan kaki Andre lalu mencincangnya lalu memasukkan hasil cincangan nya ke dalam blender, di rasa sudah halus kai menuangkan di gelas lalu memaksa Andre untuk meminum nya.

Transmigrasi Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang