part_8 (Balapan)

188 30 4
                                    

Bel pulang berbunyi, akhirnya Saskia dan teman-temannya bisa bernafas dengan lega. Hukuman berakhir dan mereka pun juga sudah menyelesaikan hukuman mereka dengan baik.

Karena bel sudah berbunyi, mereka pun diperbolehkan untuk pulang.

Sepanjang jalan koridor sekolah, semua murid menatap ke arah mereka dengan tatapan sinis, mengejek dan tak suka. Bahkan beberapa dari mereka terlihat berbisik membicarakan mereka.

"Murid baru tapi udah dapat hukuman aja," ledek salah satu siswa dan diikuti tawa oleh teman-temannya yang lain.

"Diam Lo semua," bentak Clay yang tiba-tiba datang. "Bubar."

Sontak semua murid pun berlari pergi meninggalkan koridor.

"Kak," panggil Saskia.

"Pulang sekarang," ajak Clay bersikap dingin.

"Gue duluan ya," pamit Saskia ke teman-temannya.

"Iya."

"Gak biasanya kak Clay sedingin itu sama Kia," batin Sandy yang memang sudah bersahabat dengan Saskia sejak SMP.

"Kita juga pulang yuk, gue capek nih badan gue pegel semua," ajak Aqeela sambil mengeluh.

"Iya udah yok," sahut Ratu.

Sepanjang perjalanan pulang, Clay sama sekali tak menatap Saskia bahkan dia pun tak mengeluarkan suara sepatah kata pun. Dia hanya diam dengan wajah emosi sambil fokus ke jalanan.

"Kak, kakak marah sama aku?" tanya Saskia mulai memberanikan diri bertanya kepada Clay.

"Nggak," jawab Clay singkat yang masih sinis.

Tak ingin membuat suasana semakin canggung, Saskia pun diam dan membiarkan Clay fokus menyetir.

*****

Hari mulai petang, seperti biasa Kiesha makan malam bersama kedua orang tuanya. Namun di malam itu suasana mendadak hening tak seperti biasanya.

"Mommy, Daddy, tumben kalian diam-diaman gitu?" tanya Kiesha yang sudah tidak tahan melihat orang tuanya.

"Ica, kamu harus tau sesuatu!"

"Apa mom?"

"Ca, Daddy mau jujur sama kamu," ujar Daddynya.

"Soal apa?"

"Masa lalu Daddy," jawab Daddynya. "Sebenarnya Daddy punya anak dari perempuan lain," lanjutnya.

"Daddy bercanda kan?" tanya Kiesha tak percaya.

"Daddy kamu gak bercanda nak, kamu punya adik perempuan, dia cantik, baik, sopan," ujar mommynya menjelaskan.

"Mommy tau sejak kapan?" tanya Kiesha.

"Udah lama," jawab mommynya.

Hati Kiesha terasa pedih, selama ini keluarganya terlihat harmonis dan baik-baik saja namun kenyataannya ada hal pahit dan menyedihkan yang tersimpan rapat.

Kiesha beranjak dari tempat duduknya lalu bergegas mengambil jaketnya dan segera pergi meninggalkan rumah menggunakan mobilnya dengan kecepatan tinggi.

"Ica!"

Panggilan kedua orang tuanya tak dihiraukan.

"Gimana ini, aku gak mau Ica kenapa-napa mas," ucap mommynya.

"Tenang ya, Ica anak yang kuat, dia hanya butuh waktu sendiri dulu untuk menenangkan dirinya," sahut Daddynya menenangkan mommynya.

*****

Jalanan malam itu tampak sepi, suasana hati Kiesha benar-benar kacau. Karena hatinya yang sedang kacau, dia mengendara dengan kecepatan tinggi hingga tanpa sadar dia hampir menabrak mobil yang terparkir di pinggir jalan karena menghindari pejalan kaki yang sedang menyebrang jalan.

"Woy turun Lo," teriak seorang lelaki yang sangat dikenal oleh Kiesha.

Dia adalah Clay, orang yang selalu ada di hari-hari Kiesha.

"Lo sengaja ya nyerempet mobil gue, jelas-jelas mobil gue terparkir di pinggir jalan!" bentak Clay.

"Kalau iya kenapa?" tanya Kiesha tak mengelak karena malas berdebat dengan Clay.

"Nantangin gue Lo?" tanya balik Clay.

"Ayo balap sama gue," tantang Kiesha.

"Siapa takut!"

Salah satu teman Clay memposting di instagram miliknya tentang balapan yang akan dilakukan oleh Kiesha dan Clay.

Seketika area tempat mereka balapan langsung ramai, tak terkecuali teman-teman Kiesha pun juga segera ke lokasi yang tertera.

"Ica, kok Lo gak bilang-bilang sih mau balapan?" tanya Rey.

"Tau nih, tiba-tiba mau balapan aja," timpal Rassya.

"Gak sempat," jawab Kiesha.

Kiesha maupun Clay sudah bersiap-siap di mobil masing-masing untuk memulai balapan.

Sementara Saskia yang baru saja selesai makan malam bersama kedua orang tuanya tiba-tiba mendapat chat dari Sandy.

Chat tersebut berisi tentang balapan yang akan dilakukan oleh Kiesha dan Clay malam itu.

"Astaga, kak Clay mau balapan sama kak Ica," batin Saskia mulai merasa panik.

"Kia, kenapa nak?" tanya maminya.

"Mi, Kia boleh keluar bentar gak?" tanya Saskia meminta izin. "Teman Kia chat nih, katanya ada yang mau dibahas soal pelajaran besok."

"Oh boleh kok," jawab maminya.

"Tapi pulangnya jangan lama-lama ya," sahut papinya.

"Siap Pi."

Setelah mendapat izin, Saskia segera mengganti bajunya dan langsung menuju lokasi balapan.

*****

Begitu sampai di tempat balapan, Kiesha dan Clay sudah tak terlihat. Mereka sudah jauh dari pandangan, Saskia semakin panik.

"Kia," panggil Jefan.

"Je, kakak gue mana?" tanya Saskia yang terlihat sangat panik.

"Clay udah jauh tuh," jawab Jefan seraya menunjuk ke arah jalanan.

"Kak Clay," lirih Saskia yang mulai berkaca-kaca.

"Kia," panggil Sandy yang datang bersama Aqeela dan Ratu.

Suasana semakin mencekam, Kiesha dan Clay semakin mempercepat kecepatan mereka. Mobil mereka berdampingan, saling mengejar satu sama lain.

Hingga pada akhirnya ketika hampir sampai garis finish, mobil mereka berdempetan dan menyebabkan mereka hilang kendali.

"Ica," teriak Rey dan Rassya.

*****

Sampai sini dulu ya guys...

Kira-kira apa yang terjadi kepada Kiesha dan Clay ya???

Jangan lupa vote dan koment ya...

Sampai bertemu di part selanjutnya.

💞SENIOR PUJAAN HATI 💞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang