Vote!!
*
*
"Cas, gue gak suci!! Gua jalang murahan Cas!!!" Lalu tangis pilu Aya kembali terdengar.
Casva merengkuhnya kedalam pelukannya. Pria itu berkaca-kaca, "enggak Ay. Lo masih suci, mahkota lo amal."
Aya menggeleng, "gu-gue gak pantes. Buat lo, ceraiin gu-gue Cas. Gue gak suci."
Casva menguraikan pelukannya ia menangkup wajah Aya dengan kedua tangannya. Kemudian menggeleng, "gak Ay. Gua gak akan ceraiin lo."
"GUE GAK SUCI CAS!!"
"Ay,"
Wajah Casva mendekat, menatap Aya lirih,"izinin gue Ay. Izinin gue ngehapus semua bekas si brengsek itu Ay!" ucapnya tiba-tiba.
Aya menggeleng, "gak Cas. Ini bukan salah lo."
"Ay, lo istri gue."
Setelah mengucapkan hal itu, Casva menarik tengkuk Aya mendekat, mencium bibir merah Aya yang sudah membengkak. Ia tak mengerti kenapa dengan dirinya sekarang. Kalimat itu begitu saja terlontar.
Rasa manis menjalar ke seluruh permukaan bibir Casva, yang awalnya hanya menempel berubah menjadi lumatan. Casva memcumbu bibir Aya lembut sangat lembut, bahkan Aya sendiri tak dapat menolaknya. Ini sangat berbeda dengan apa yang di lakukan preman tadi padanya. Kali ini terasa lebih manis. ia dapat merasakan decapan itu bergema saat Casva mengeksplorasi bibir Aya. Casva seperti pria ulung yang sering mencumbu wanita. Ia seperti terlatih dengan hal ini.
Casva menjauhkan wajahnya saat nafas mereka habis. Nafas keduanya berhembus panas menerpa satu sama lain, "mana lagi Ay?"
Dengan ragu Aya menyentuh lehernya, pipinya sudah memerah, malu. Casva tanpa ragu malah langsung menyambar nya. Ia tak mengerti, ia seperti hilang akal. Casva mencecap, mengigit, leher Aya. Menghilang bekas si brengsek itu.
"Cassss,"
Suara Aya malah membuat Casva semakin candu. Cowok itu tak berhenti disana. Aya juga seakan lemah untuk menolak, tangan Casva sudah masuk ke menutup ke belakang baju Aya, mengusap punggung wanita itu.
Aya tersentak kaget, tangannya menyentuh tangan Casva, kemudian menggeleng pelan. Casva berhenti, matanya sedikit melebar, tersadar, menjauh dari Aya. Kemudian memukulkan kepalanya keatas dashboard, kemudian mengacak rambutnya, "maaf. Malah gue yang mau ngerusak lo."
Casva menoleh menatap Aya dengan pandangan bersalah, "harusnya gue gak kayak gitu maaf Ay. Gue lepas kendali." Casva membuang wajahnya, tak sanggup menatap Aya, yang terdiam.
Aya juga kaget, tapi ia tak merasa di rugikan. Karena Casva adalah suaminya yang sah secara hukum maupun agama. Yang di sebutkan Casva adalah namanya bukan nama Kayla. Apa mungkin hal ini adalah teguran untuk Aya, karena mengabaikan tugasnya?
Aya menghela kecil, kemudian menyentuh bahu Casva, sehingga pria itu menoleh. Aya tersenyum, "gak Cas. Lo gak akan ngerusak gue. Karena emang, ini hak lo."
"Ay?"
"Ini Cas, ini belum di bersihin."
Aya menunjuk pipinya, sambil mendekat kearah Casva, "disini."Casva tersenyum kecil, kemudian mengecup kedua pipi Aya. Menjauh, sambil mengusap pipinya yang semerah tomat. Lalu tatapannya berhenti pada bibir Aya, "boleh?"
Aya mengangguk mantap, Casva ingin mendekat, tapi mendadak Aya menutup bibirnya, "tapi cuma ini. Gak boleh ngeraba-ngeraba, oke?"
Casva terkekeh kecil sambil mengangguk. Kemudian, mengambil tangan Aya menjauh, sebelum melahap kembali bibir Aya.
KAMU SEDANG MEMBACA
MAYM : Married a younger man
Teen FictionFOLLOW FOLLOW SEBELUM BACA.! TAKUT ADA PRIVAT NIH JANGAN LUPA KOMEN VOTE EKO❤🥳 Aya harus terjebak pada sebuah pernikahan, karena ulah adiknya sendiri. "Mah Aya iklas nanggung ini. Aya gak mau mamah sama papah jadi dipermalukan,"ucapnya lirih seray...