Bab 11

83 72 26
                                    

Jangan jadi silent readers pleaseee.

Kalo ada typo koreksi yang komen aja oke 👌👌

Happy Reading 📖📖📖

****
Casva merasakan berat di tubuhnya, ia meraba-raba sesuatu di tubuhnya itu. What?! Kaki?

Casva membuka matanya, ia menoleh kearah Aya. Casva menghela panjang, melihat tidur Aya yang absurd. Lihat saja mulut wanita itu terbuka dengan cairan disudut bibirnya dan jangan lupakan mulutnya yang tiba-tiba saja menrancau tak jelas.

"Apa ini?!" Casva makin kaget saja saat tangan Aya menarik wajahnya. "Heummm.., dasar nenek lampir! Muka lo gue ancurin!!" Racau Aya.

Ia meraung-raung mengacak-ngacak wajah Casva. "Woyy lah!" pekik Casva saat Aya menarik hidungnya kencang.

"Aya!" Casva mendorong wajah Aya menjauh. Tapi wanita itu malah meraup wajah Casva dengan kuku panjangnya. Casva meringis saat kulit wajahnya tergores. "Aya!!!"

Casva mengunci pergerakan tangan wanita itu. Namun Aya malah berontak, ia berusaha meraih rambut Casva. Ia yakin, pasti wanita itu ingin menjambaknya. Casva memundurkan wajahnya, menjauhkan kaki Aya dari badannya, lalu bangkit.

Casva menatap Aya dengan berdecak pinggang, lalu menggeleng. Bisa remuk badannya tidur di samping orang gila itu. Tapi setau Casva, Aya tak sebrutal itu, tapi hari ini, huft~~ entahlah.

Casva mengambil bantalnya dan berpindah tidur ke sofa.

Keesokan paginya, Casva bangun lebih awal dengan sekujur badannya nyeri. Ia meregangkan otot-otot nya dahulu. Bagaimana tidak sakit coba? Ia tidur di sofa kecil dengan badannya itu, membuat geraknya terbatas.

Casva menoleh kearah kasur yang sejajar dengan sofa yang ia tiduri. "Cih! Wanita satu ini, berasa bocil," gumamnya.

Posisi Aya terlentang dengan kedua kaki dan tangan yang terbuka lebar. Setengah rambut menutupi wajahnya, air liur membasahi pipinya. Casva bergidik jijik, senyumnya terbit saat sebuah ide muncul.

Pria itu mengambil ponsel, lalu membuka kamera. Ia memfoto bahkan memvideo wanita itu. Kapan lagikan ada kejadian langka begini?
Casva mengsave video itu, lalu mengirimnya pada nomor Aya, setelah itu ia mengambil handuk dan mandi.

****

Aya terbangun saat alarm ponselnya berbunyi, "jam 6," gumamnya. Aya tak langsung bangun, ia memutar-mutar tubuhnya dahulu ke kanan-ke kiri. Setelah puas, ia mengambil posisi duduk. Matanya menangkap bantal di sofa, ia mengernyit, apa Casva tidur disana?

Aya menggeleng acuh, untuk apa ia pikirkan? Aya melihat ponselnya lagi, ia menemukan sebuah chat dari Casva. Cepat-cepat tangannya bergerak, "video?" beonya.

Aya menekan video tersebut, matanya membulat sempurna. Apa ini? Apa yang baru saja ia lihat? Aya menggeram kesal, memalukan!!! " CASVA!" Geramnya.

Suara gemercik air dari kamar mandi membuatnya tau bahwa Casva ada disana. Aya bangkit, berjalan dengan langkah lebar kearah pintu kamar mandi. Brak! Brak!!

Aya menggedor pintu dengan kencang, "Casva! Lo didalem kan?!!"

"Keluar!!"

Suara gemercik air berhenti, Aya yakin Casva mendengarkannya, "HEY BOCAH SIALAN!! KELUAR LO!!"

"APA?" Bukannya keluar Casva malah menjawab.

"Oh, kurang aja lo ya!! Bisa-bisanya lo ngedit video sampe kayak gitu!"

"Gue gak ngedit. Itu lo! Elo asli!"

Aya menggeram, "kurang kerjaan lo ya!! Sini lo keluar!!"

BRAK!! BRAK! BRAK!

MAYM : Married a younger man Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang