"Kamu mau ke mana?"Pertanyaan itu dilayangkan oleh Ryshaka yang baru saja pulang dari kantor saat melihat Elora sudah rapi, sepertinya hendak pergi ke suatu tempat.
Elora yang baru sadar dengan kehadiran pria itu menjawab, "Oh, kamu udah pulang. Aku mau ke supermarket. Kebutuhan di rumah udah mulai pada abis, aku mau belanja bulanan."
Ryshaka tampak berpikir sebentar.
"Kamu mau nitip, Ry?" tanya Elora melihat gerak-gerik suaminya yang sedang berpikir.
Mendengar bahwa Elora ingin berbelanja bulanan, ia jadi tersadar akan satu hal.
"Aku mau ikut."
"Nitip aja gapapa. Emang kamu ngga capek baru balik dari kantor?"
"Nggak. Tunggu sebentar, aku ganti baju dulu." Ujarnya kemudian langsung berlari ke lantai atas, ke kamarnya.
Elora menunggu lelaki itu turun seraya membaca kembali catatannya yang berisi apa yang harus dibeli. Tak lama kemudian lelaki yang ia tunggu turun dengan pakaian yang lebih santai.
"Pake mobil kamu?" tanya Elora saat melihat lelaki itu membawa kunci mobil di tangannya. Lelaki itu hanya mengangguk.
Mereka berkendara dalam diam selama kurang lebih 10 menit. Kawasan perumahan mereka memang dekat dengan segala fasilitas umum yang membuatnya sangat diminati.
Awalnya mereka ingin tinggal di apartemen Amazia, namun orangtua mereka menyarankan untuk tinggal di perumahan agar mereka -terutama Ryshaka- bisa berinteraksi dengan banyak orang.
Namun realita selalu tidak sesuai dengan ekspektasi, tetangga-tetangga mereka tidak begitu sering bercengkrama. Meski begitu mereka berdua tetap merasa senang tinggal di sana.
Mereka berdua turun dari mobil setelah mobil itu diparkir tepat di depan supermarket itu. Alasannya agar mudah memindahkan belanjaan mereka.
Elora mengambil cart yang tersedia di luar supermarket yang langsung direbut oleh Ryshaka dan langsung berjalan ke dalam supermarket. Elora mengerenyitkan dahinya.
"Dia mau belanja banyak kayaknya," ujarnya pada dirinya sendiri seraya mengambil satu cart lagi lalu berjalan menyusul Ryshaka.
Ryshaka yang berjalan di depan Elora menengok melihat wanita itu lalu tiba-tiba berhenti.
"Kenapa?" tanya wanita itu.
"Kamu ngapain ngambil cart lagi?"
Wanita itu hanya menatapnya bingung.
"Emang satu cart nggak cukup?" Ujar Ryshaka sambil menunjuk ke cart yang tadi dia dorong.
"Oh, itu buat kita? Aku kira kamu mau belanja banyak." Elora tertawa setelahnya, harusnya suaminya itu berbicara dari awal. Ia segera mengembalikan cart itu ke tempat semula, kemudian kembali berlari ke arah Ryshaka.
Elora masih berjalan di belakang suaminya sambil melihat-lihat.
"Kamu mau cari apa?" Itu Elora yang bersuara.
"Nanti aja."
Mereka kembali berjalan. Saat Ryshaka menengok ke belakang, ia mendapati istrinya sudah berbelok agak jauh. Ia buru-buru menyusul wanita itu. Di hadapan mereka sekarang terdapat berbagai macam buah-buahan.
Elora butuh banyak apel untuk teman sarapannya setiap hari. Ia hendak mengambil satu kotak apel, namun Ryshaka menghentikan gerakannya.
"Biar aku aja yang ambil," ujarnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Comienzo
RomanceThe beginning of everything. Just a story about two innocent human being and their marriage life. Ryshaka selalu berpikir sebagai seorang introvert yang memiliki kenangan masa lalu yang kurang baik dengan orang tuanya ia tidak akan bisa menjalani ke...