Hutang Darah Dari Kaum Muslimin

3 0 0
                                    

Fajar Jaganegara is with Zuhfrotul Musyafiah Binti Achmad and 3 others.

August 11, 2017

-

Moehammad Roem dalam bukunya "Bunga Rampai dari Sejarah" mencatat Tutur HOS. 

Tjokroaminoto tentang keuatan luhur bangsa ini, "Kita mencintai bangsa ini dengan kekuatan ajaran agama kita, Agama Islam ! Dan kita berusaha menyatukan seluruh bangsa kita".

Para leluhur bangsa, para pahlawan kemerdekaan, memberikan porsi kecintaan terhadap bangsa ini melebihi diri mereka sendiri. Bergelut fdi medan laga, beroar di sidang diplomasi. Mereka mencintai NKRI dengan bukti, bukan dengan mengumbar janji-janji.

Nyinyir-nyinyir tentang Kaum Muslimin yang memonopoli kata 'mereka' bangsa ini bagai nada-nada sumbang yang memekaan telinga. Maka saya katakan, biarkan sejarah yang bercerita dengan jujur. Kalian boleh menjawab! Imam Bonjol dari Sumatera, Sultan Hasanudin dari Goa, Pangeran Antasari dan Pangeran Ratu Idris dari Kalimantan, Teuku Ci Di Tiro dan Teuku Umar dari Aceh, Pangeran Diponegoro dan rentetan pahlawan bangsa ini. Siapa mereka? Mereka adalah MUSLIM ! Tolong garis tebal-tebal!

Maka apakah salah jika Kaum Muslimin mengaku bahwa kemerdekaan bangsa ini adalah hutang darah dan tulang belulang yang tercecer sepanjang perjuangan bangsa ini. Maka jangan sok yes mengajari kami arti mencintai NKRI, karena alau bukan karena pahlawan muslim dan para ulama yang mengelorakan perjuangan melawan penjajah, boleh jadi kita masih pekerja Romusa.

"Jika saja tak ada takbir..." Kenang Bung Karno bertahun-tahun seletah peristiwa 10 November, "...maka aku tak tau, dengan apa aku kobarkan semangat melawan penjajah..".

.

Fadjar Jaganegara, Perawat Ingatan.

Kabar_ISLAMIYAHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang