3 Rahasia Yang Diungkap Jurnalis Israel

1 0 0
                                    

Gideon Levy
[gbr atas]

.
.
.

B
I
C
A
R
A

.
.
.

"Saya akan sampaikan 3 prinsip yang membuat kita, orang Israel bisa hidup dengan sangat mudah di tengah realita yang kejam ini.

Pertama, kebanyakan orang Israel, tidak semuanya, sangat meyakini bahwa kita adalah "orang yang terpilih". Dan jika kita orang yang tepilih maka kita punya hak untuk melakukan apapun yang kita inginkan.

Kedua, ada banyak penjajahan yang lebih kejam dalam sejarah. Bahkan ada yang lebih lama penjajahannya dalam sejarah, walaupun penjajahan Israel masih memegang rekor yang cukup bagus. Tetapi tidak pernah dalam sejarah penjajahan dimana si penjajahnya menampilkan dirinya sebagai korban.

Bukan hanya mengaku sebagai korban, tetapi satu-satunya sebagai korban.

Ini juga yang membuat orang Israel bisa hidup dalam damai. Karena kita adalah korban.

Pernah Profesor Falk berbicara tentang strategi Israel menjadikan dirinya sebagai korban di satu sisi dan melakukan manipulasi di sisi lainnya.

Setelah apa yang terjadi di Paris dan Kopenhagen, yakni serangan teror.

Benjamin Netanyahu mengeluarkan gagasan dimana semua Yahudi harus pergi ke Israel, karena itulah tempat teraman bagi Yahudi di dunia. Itu adalah tempat perlindungan bagi orang-orang yahudi di dunia. Yang mana itu keliru, sebab Israel adalah tempat paling berbahaya di dunia.

Dan di sini saya sampaikan prinsip ketiga yang membuat kita orang Israel bisa hidup dalam kedamaian walaupun melakukan penjajahan dan mungkin ini yang paling penting dan yang paling buruk.

Kita sudah katakan kita adlaah korban, kita adalah manusia terpilih. Ketika saya mengataan tentang playing victim tak lupa juga kita menyinggung peristiwa Holokos dan Ibu Golda Meir yang tak bisa kita lupakan seorang Yahudi Amerika yang diekspor ke Israel.

Dia pernah mengatakan wanita yang tak terlupakan ini, bahwa setelah Holokos, Yahudi punya hak untuk melakukan apapun yang mereka inginkan.

Prinsip ketiga yang paling berbahaya dan ini adalah dehumanisasi sistematis terhadap warga Palestina yang membuat kita orang Israel untuk hidup damai dengan segalanya, karena jika mereka (Palestina) bukan manusia seperti kita. Maka tak perlu ada pertanyaan tentang hak asasi manusia .

Dan jika Anda mengorek di bawah kulit hampir seluruh orang Israel, Anda akan temukan itu semua di sana. Hampir tidak ada yang memperlakukan warga Palestina secara setara sebagai umat manusia seperti kita.

Saya pernah menulis bahwa kita memperlakukan warga Palestina seperti binatang dan saya malah mendapat banyak protes dari organisasi hak asasi binatang. Itu benar terjadi.

Tetapi pada akhirnya, berapa banyak orang Israel yang pernah mencoba sebentar saja memposisikan diri mereka sebagai orang Palestina sebentar saja. 

Sehari saja."

Ucapnya dengan penuh penekanan dan telunjuk kiri yang diperlihatkan.

Kabar_ISLAMIYAHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang