Umat Kristen Cemas Atas Kemunculan Al-Fatih di Hagia Sophia

21 2 0
                                    

Mengapa Umat Kristen Cemas Ketika Sultan Muhammad Al-Fatih Memasuki Gereja Hagia Sophia ?

.

Sebelum jatuh ke tangan umat Islam pada tahun 1453, lewat pimpinan Utsmani, Sultan Muhammad Al-Fatih, Kota Konstantinopel pernah berhasil ditembus oleh pasukan Latin pada periode Perang Salib Keempat.

Tujuan awal Perang Salib yang diagungkan oleh Paus Innocent II pada tahun 1199 ini ialah untuk menyerang Mesir supaya dengan mudah bisa merebut kembali Yerussalem yang saat itu telah dikuasai oleh Kesultanan Ayyubiyah.

Mereka masih menyimpan dendam atas jatuhnya Yerussalem ke tangan umat Islam pada Perang Hattin tahun 1187 di bawah kepemimpinan Sultan Shalahuddin Al-Ayyubi.

Jatuhnya ibukota Bizantium ke tangan pasukan Salib bermula ketika salah seorang calon pewaris tahta Bizantium, bernama Alexios VI Angelos menghasut pasukan Latin dan Venesia untuk menggulingkan pamannya sendiri, Alexios III Angelos dari kursi kepemimpinan Bizantium pada tahun 1202.

Alexios VI berjanji akan membantu pasukan Salib membayar utang, serta akan membantu mereka untuk merebut kembali Yerussalem.

Singkat cerita, pasukan Salib berhasil mengalahkan Konstantinopel dan mengangkat Alexios IV sebagai kaisar Bizantium.

Namun pada tahun 1203 terjadilah kerusuhan dan konflik antara penduduk lokal Yunani dengan pasukan Salib.

Para penduduk, pemuka agama dan tokoh masyarakat yang tak puas, di bawah komando Murzuphlus berupaya menggulingkan Alezios IV.

Alexios IV berhasil ditangkap san ia pun diculik hingga tewas.

Pasukan Salib yang pro Alexios IV menjadikan ini sebagai dalih untuk melakukan serangan kembali terhadap Konstantinopel.

Pada April 1204 pasukan Salib berhasil menembus salah satu gerbang kota dan mereka pun membanjiri kota Konstantinopel.

.
.
.

"Tentara Salib menyebar di kota bagaikan virus mematikan yang ikut mengalir di pembuluh darah orang tua yang lemah; mereka bunuh setiap yang bergerak dan mereka akhiri siapapun yang hidup."

- Jonathan Phillips, The Fourth Crusade and the Sack of Contantinople -

.
.
.

Kontantinopel yang saat itu merupakan pusat Kristen Orthodoks dijarah "saudaranya" sendiri, para Ksatria Katholik.

Barang berharga di Gereja Hagia Sophia dirampok semuanya.

Penduduk lokal dibantai dan harta bendanya juga dirampas.

.
.
.

"Pasukan Latin menjadikan kota termegah di Eropa sebagai objek penjarahan yang mengerikan. Selama 3 hari mereka membunuh, memperkosa, mejarah, dan menghancurkan yang skalanya bahkan tak mungkin dilakukan oleh Vandal dan Goth...

Mereka hancurkan ikonostasis yang terbuat dari perak, lukisan-lukisan dan kitab suci di Hagia Sophia. Mereka duduki tahta uskup sambil menyanyikan lagu-lagu vulgar dan minum anggur hingga mabuk menggunakan wadah gereja yang suci."

Kabar_ISLAMIYAHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang