Bab:17

240K 20.7K 817
                                    

Sebelum baca, usahakan untuk vote terlebih dahulu ya 🌟

⚠️ Banyak typo berseberan, di mohon untuk hati-hati dalam membaca ⚠️

HAPPY READING!

Pria kecil berusia empat tahun dengan baju seragam kotak-kotak khas sekolah taman kanak-kanak. Kini sedang berjalan melewati jalan raya dengan melihat ke kanan-kiri.

Dia adalah Erick Helderix, putra pertama Lucas dan Luna.

Entah apa yang di lakukan oleh kedua orang tuanya hingga lupa untuk menjemput anak malang itu, bahkan kini jam sudah menunjukkan pukul dua siang yang mana jadwal pulang sekolah yaitu pukul setengah dua belas.

Erick awalnya masih menunggu di gerbang sekolahnya, tapi setelah satu jam lebih menunggu ia akhirnya memilih untuk berjalan ke arah rumahnya meksipun jauh tapi Erick sudah menghapal jalannya.

Tiba-tiba saja langkah Erick terhenti ketika di depan restoran mewah, perutnya langsung berbunyi.

"Lapar." Gumamnya sambil mengelus perutnya.

Dengan mata berkaca-kaca, Erick melanjutkan perjalanan nya menyebrang jalan. Ketika melihat jalanan sedikit sepi, ia langsung berjalan dengan cepat untuk menyebrang.

Tapi karena kakinya yang kecil sehingga langkahnya memakan waktu lama, hingga mobil mewah berwarna putih dengan tiga mobil berwarna hitam di belakangnya melaju dengan kencang.

Erick melihat mobil itu langsung berhenti, tubuhnya seketika kaku ketika melihat mobil itu semakin mendekatinya. Dengan cepat Erick menutup matanya.

CITTTTTTTT

Suara beradu antar ban mobil dengan aspal begitu menyaring, hingga merebut perhatian semua orang yang berada di jalanan.

Sedangkan di dalam mobil itu yang tak lain adalah Eliza langsung memegang dadanya terkejut, untungnya ia memakai sabuk pengaman sehingga kepalanya tidak terbentur dengan tempat duduk kemudi.

Eliza yang tadinya sedang asik bermain ponsel, langsung memasukkan ponselnya ke dalam tas.

"Max ada apa?" Tanya Eliza.

"Maaf nyonya, apa anda tidak apa-apa?" Tanya Max panik.

"Saya baik untunglah, tapi kenapa kau tiba-tiba mengerem mendadak?"

"A-aitu nyonya, ada anak kecil yang menyebrang dengan bebas."

Eliza melihat siluet anak kecil yang kini masih menutup wajahnya ketakutan dari kaca mobil di depan.

Merasa kasihan, ia dengan cepat keluar dari mobil yang di ikuti oleh Max dan seluruh bodyguard di belakangnya.

Sesampainya di depan Erick, Eliza mensejajarkan tingginya dengan Erick.

"Hay adik kecil, kenapa menyebrang sembarangan hmm? Itu bahaya loh." Ucap Eliza lembut.

Erick langsung membuka tutupan wajahnya saat mendengar suara lembut mengalun di telinga nya, melihat siapa yang berdiri di depan Erick langsung tersenyum lebar.

"Aunty El!" Pekik nya bahagia.

"E-Erick?" Kaget Eliza.

"Aunty El." Pekik Erick lagi dan langsung memeluk leher Eliza erat.

Eliza tersenyum kikuk, dengan pelan ia membalas pelukan Erick. Ia tahu, meksipun selalu menganggu kehidupan Luna dan Lucas dahulu Eliza selalu baik dengan Erick. Maka dari itu ia cukup dekat dengan Erick, mengingat dirinya dahulu yang setiap hari tak pernah absen mendatangi mansion Lucas untuk membuat masalah.

The Antagonist's Perfect Husband [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang