Bab:18

227K 20.5K 731
                                    

Sebelum baca, usahakan untuk vote terlebih dahulu ya 🌟

⚠️ Banyak typo berseberan, di mohon untuk hati-hati dalam membaca ⚠️

HAPPY READING!

"E-Erland?!" Kaget Eliza langsung berdiri dari tempat duduknya.

Erland menatap Eliza tajam dan sedikit kecewa.

"Ini yang kamu bilang mau ketemu Celine?" Tanyanya dengan suara rendah.

"Tidak Er, ini bukan seperti yang kamu pikirkan. A-aku—"

"Pulang sekarang!" Potong Erland dan langsung menarik tangan Eliza.

Lucas yang melihat itu langsung berdiri menghalangi jalan Erland.

"Jangan kasar dengan Eliza, aku bisa jelasin ini semua." Ucapnya sambil menatap Eliza yang kini menundukkan kepalanya.

"Jangan menatap istri saya seperti itu Lucas!" Marah Erland sambil membawa tubuh Eliza ke belakang punggungnya agar terhindar dari tatapan Lucas.

Eliza yang benar-benar sudah merasakan kemarahan Erland menegang ketakutan, Erland merupakan tipe pria yang lembut, perhatian, dan romantis. Tapi jika Erland marah, dia akan berubah menjadi monster.

"Sayangggg." Lirih Eliza di punggung Erland.

Meksipun semarah apapun Erland, ia tak akan pernah menyakiti maupun menakuti Eliza. Buktinya setelah mendengar suara ketakutan Eliza, Erland sebisa mungkin menahan aura kemarahannya.

Takut emosinya akan meledak karena terus melihat Lucas, dan Erland tidak mau Eliza ketakutan padanya akhirnya Erland memilih pergi dengan memegang tangan Eliza dengan lembut.

Melihat kepergian Erland dan Eliza, Lucas menghela nafas gusar.

"Pa, yang tadi itu suami aunty El ya?" Tanya Erick.

Lucas yang baru sadar akan kehadiran anaknya langsung menghampiri Erick, dengan senyuman teduh ia mengelus lembut kepala putranya.

"Iya."

"Galak banget ya, kasihan aunty El." Ucap Erick yang membuat Lucas terdiam.

*****

Erland membawa Eliza keluar dari restoran itu, sepanjang jalan mereka hanya diam.

"Kunci mobil." Ucap Erland pada Max.

Dengan tubuh menegang, Max memberikan kunci mobil pada Erland.

Erland mengambil nya dengan kasar, lalu melanjutkan langkahnya dengan tangan yang masih memegang Eliza.

Sampai di mobil putih kesayangan Eliza, ia langsung membukakan pintu di samping kemudi untuk Eliza.

"Masuk!" Titahnya dengan suara datar.

Eliza menganggukkan kepalanya kecil, jika Erland sedang mode marah seperti ini ia akan seperti anak ayam yang setia mengikuti perintah induknya.

Eliza masuk dengan cepat, takut membuat Erland tambah marah jika ia kelamaan. Tapi tiba-tiba saja ia tersenyum kecil, meskipun sedang marah Erland masih tetap melindungi kepalanya ketika masuk ke dalam mobil.

The Antagonist's Perfect Husband [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang