Chapter 10

238 39 3
                                    


//Disekolah//





" Ehh ? Tumben kalian berdua aja... "
" Calli mana ? Kok ngak bareng sama kalian berdua "- Kiki

" Ngak tau nih ki, mana udah jam masuk lagi... Dia bukan tipe murid yang telat ke sekolah "
" Ngak kayak Upi "- Amu

" Lah kenapa aku di bawa bawa sama masalah ini ?"- Upi

" Tapi bener juga sih... Mana dia ngak balas chat aku lagi dari tadi "- Upi

Disaat mereka bertiga sedang saling menanyakan kenapa Callista belum datang ke sekolah, pak eko masuk ke kelas mereka dengan biasanya

" Selamat pagi anak-anak Madesu "- Pak Eko

" Selamat pagi pak! "- Murid

" Pak aku mau tanya- "- Upi

" Kalau kamu menanyakan kenapa Callista ngak masuk "
" Dia akan masuk siang karena ada urusan keluarga yang mendadak "- Pak Eko

Upi terdiam sebentar karena sedikit terkejut oleh ucapan pak eko yang seperti bisa membaca pikiran nya

" Ohh... ok, Makasih pak "- Upi

" Wih keluarganya udah balik dari luar negeri nih ? "- Kiki

" Ya bagus dong kalo udah balik, dia ngak kesepian lagi di rumah "- Amu

" Bener juga "- Upi

Di sisi lain, Toro yang menguping mereka bertiga hanya diam dan merasa kalau ada hal yang buruk akan datang

' apa ini perasaan ku doang ya... '

' semoga saja calli baik baik saja '










//Di Rumah Paman//

" Ngapain harus mendadak banget sih!? "

Callista saat ini sedang berada di rumah pamannya dengan menggunakan seragam sekolahnya karena dia malas untuk mengganti baju lagi jadi dia langsung pergi saja ke rumah paman

" Ngak ada hari lain apa untuk kumpul keluarga nya... Buang buang waktu ku aja "- Callista

" Jaga ucapan mu nona kecil "- ????

" Maaf ya... Aku bukan lagi anak kecil seperti yang kau lihat dulu, bibi Liana "- Callista

' anak ini dari dulu sangat keras kepala! '- Bibi

Hubungan Callista dengan bibi nya sangatlah tidak baik.
Dari sejak kematian orangtuanya, bibinya yang selalu mengatur-atur apa yang seharusnya dan yang tidak seharusnya callista lakukan saat masih dibawah pengawasan sang paman.

Callista juga pernah di perlakukan sangat kasar oleh bibinya jika dia tidak menurut dan melawannya, tentu saja bibinya melakukan hal itu diam diam saat suaminya sedang bertugas. Bahkan dia memaksa anaknya untuk memperlakukan callista dengan kasar sama seperti ibunya.

Ada saat dimana callista pernah melawan bibinya hingga ia pingsan, callista hanya diam dengan tatapan kosongnya... Lalu dia pergi keluar dengan penampilan yang berantakannya, callista berhenti di depan rumah kosong yang merupakan rumah dulu nya.

Dia memasuki rumah itu lewat jalan rahasia yang hanya di ketahui oleh sang kakak dan dirinya, setelah callista memasuki rumah itu... Dia duduk di sebuah sofa lalu terdiam dengan tatapan yang masih kosong dan tanpa dia sadari, air mata keluar lolos dari mata nya yang sudah ia bendung dari dulu

Dia sangat menghindari kontak mata dengan sang bibi... Dan sekarang dia sangat terpaksa menghadiri pertemuan itu karena paman bilang ini sangat penting.


||~•Behind Her Mask•~|| Wee x OcTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang