"moma kami pulang." Juan terkejut sesaat kedua anak kembarnya masuk kedalam rumah tanpa mengetuk pintu.
"astaga." gumam wanita itu. Lalu dengan cepat wajahnya berubah menjadi tersenyum sangat lebar sambil menatap anak gadisnya.
"tolong, sudah berapa kali moma katakan untuk mengetuk pintu terlebih dahulu bukan?" omel Juan tetap dengan suara halusnya.
Mendengar itu Kemal dan Hyezka hanya mengangguk lalu meletakan tas mereka dan mulai membuka baju seragam yang mereka gunakan.
"hey, hey! dimana kaos kalian? Bisa-bisanya membuka baju didepan umum seperti ini?" ujar Juan tidak habis pikir.
Karena kedua anak kembarnya itu dengan bersamaan membuka seragamnya dan hanya menggunakan kaus kutang bewarna putih beserta boxer kuning dan abu-abu.
"umum apanya mom? Kan hanya ada moma." jawab Hyezka santai. Gadis itu lalu melangkah masuk ke kamarnya di ikuti Kemal.
Juan menggeleng pasrah, ada-ada saja kelakuan anak kembarnya. "cepat ganti baju lalu kembali ke meja makan ya! Moma sudah membuat makanan enak untuk kalian!" Pekik Juan agar terdengar oleh kedua anaknya.
"yes mom!" jawab mereka serempak.
Juan terkekeh gemas.
"bagaimana hari pertamanya? Sudah punya teman?" tanya Juan membuka topik pembicaraan.
Kemal mengambil beberapa ayam dan nasi goreng di piringnya. "cukup baik i guess? aku tadi mendapatkan teman sebangku, lalu kami kekantin bareng." jawab gadis dengan iris mata coklat muda itu dengan lembut.
"oh ya? siapa nama gadis beruntung itu?" tanya Juan semangat. Wanita itu membantu Hyezka mengambil makannya.
"Helen? Helena? ya seingatku." jawab Kemal, gadis itu pun mulai menyantap makanannya.
"hmm Helen, dia beruntung karena menjadi teman pertama mu disana." ujar Juan sambil tersenyum.
"sebenarnya teman pertamaku bukan dia, tapi Rula." koreksi Kemal dengan mulut yang penuh dengan nasi.
"hey, kamu bisa menjawabnya setelah menelan itu. Tidak baik bicara sambil makan, nanti bisa tersedak." peringat Juan menggeleng kepalanya.
Kemal hanya tersenyum lalu dia melanjutkan acara makannya. Sedangkan disisi lain ada Hyezka yang sangat fokus dengan makanannya, dan tidak perduli dengan apa yang dibicarakan kembaran dan momanya.
"Hyezka?" panggil Juan, tetapi gadis itu diam tidak mendengar.
"Sonic Hyezka? bagaimana dengan mu?" tanya Juan dengan meninggi, sengaja karena ia bisa melihat jika Hyezka sedang menguyah sambil menatap nasi goreng dan ayam kecap di piringnya tanpa menoleh sedikit pun.
"apa yang membuat kamu menatap makanan seperti itu?" ujar Kemal lalu mendorong sikut adiknya, kesal karena sang moma dihiraukan.
Juan mengelus lembut lengan Hyezka, takut dorongan dari sang kakak terlalu keras.
"eh, ada apa tadi?" tanya Hyezka tersadar.
Kemal hanya menatap datar kearah sang adik dan Juan hanya menggeleng sambil tersenyum kearah si bungsu.
"bagaimana hari mu disekolah?" tanya Juan mencoba sabar.
"ooh, jelek." jawab Hyezka singkat.
"bukan nya hari-hari mu selalu jelek ya?" sindir Kemal.
Hyezka mendelik lalu dengan cepat Juan menarik sendok yang akan dilempar oleh anak bungsunya.
"hey! berapa kali moma harus katakan jika tidak ada keributan di depan makanan!" omel Juan kali ini lebih serius, membuat kedua anaknya dengan cepat menunduk dan diam melanjuti makan nya.
Juan kembali menggeleng pasrah. "kenapa bisa jelek harimu?" tanya Juan ke Hyezka yang sedang mengunyah ayam.
Hyezka menatap momanya itu lalu berpikir sejenak. "aku tidak memiliki teman-"
"itu karena wajah mu, sudah mengusir orang yang akan mendekati mu." jawab Kemal cepat, tetapi Juan dengan cepat menatap anak sulung nya itu dengan sinis agar tidak memulai keributan lagi.
"gak tau lah! aku malas juga harus berkenalan lagi dengan orang baru." jawab Hyezka kesal.
Juan membuang nafasnya perlahan, dasar anak muda pikirnya. Jujur kedua anaknya tidak ada yang menuruni sifat Juan yang ekstrovert tetapi keduanya menurunkan sifat introvert dari sang kekasih lamanya.
Beruntung Kemal masih bisa bertahan lama berbicara dengan orang baru, beda dengan Hyezka yang tidak tahan harus bersama-sama dengan orang yang baru ia temui.
"apa kamu tidak memiliki teman sebangku?" tanya Juan penasaran.
"tidak. Aku kesal moma! aku sudah meniatkan menjadi anak yang cukup aktif tahun ini, tetapi jika kami sekelas, tetapi kenyataannya kami tidak sekelas!" jawab Hyezka mengeluarkan isi hatinya.
Benar mereka tidak sekelas, tetapi kelasnya berhadapan. Kemal kedapatan dikelas A sedangkan Hyezka dikelas D.
Kembaran dan sang moma nya tertawa lepas melihat wajah sang bungsu yang memerah karena kesal. Memang benar anak ini menjadi bungsu karena sifat manjanya yang tidak hilang walaupun sudah berumur 16 tahun sekarang.
"bukannya kamu bosan? Aku kira kamu menginginkan itu sejak kalian SD?" tanya Juan bingung.
"siapa bilang!?" tanya Hyezka dengan intonasi jengkel.
"sudahlah, sejak SD dan SMP kan kami selalu sekelas. Lagi pula dirumah pun kita tetap bertemu." lerai Kemal.
Hyezka yang sudah selesai makan langsung berdiri dan mengambil piring moma nya yang sudah bersih dari tadi, dan mengambil piring Kemal yang belum selesai.
Lucu, saat Kemal akan mengambil sisa daging ayam di piringnya tetapi dengan cepat Hyezka merampas itu.
Kemal hanya bisa menatap datar sang adik dan Juan yang terkekeh gemas melihat tingkah kedua anak kembarnya.
Dia berharap bisa selalu bahagia dengan keluarga kecil mereka saat ini, mau besok, lusa atau kapan pun itu. Bertiga bersama saling melindungi dan menguati.
_____________
Tbc...
KAMU SEDANG MEMBACA
Sugar Mom?
FanfictionCerita seorang wanita dengan 2 anak gadis jagoannya, tinggal seatap tanpa seorang ayah? Ya jelas siapa juga yg mau menikah dengan laki-laki pikir Juan. Lebih baik tidak sama sekali, bukan? Tetapi seorang wanita karir yang dulu pernah meninggalkan ny...