"belajar yang benar oke? untuk hari ini moma akan menjemput kalian." ujar Juan dari dalam mobil.
Kedua anak kembarnya mengangguk semangat. "moma hari ini tidak bekerja memangnya?" tanya Kemal bingung.
Juan menggeleng. "moma tetap kerja hanya saja untuk hari ini moma pulang lebih awal." jelas Juan dengan lembut.
Kemal dan Hyezka kembali mengangguk. "gih masuk kelas, jangan sampai terlambat." ucap Juan mengingatkan.
Kemal dan Hyezka tersenyum bersamaan, Kemal menunjukan gigi taringnya sedangkan Hyezka menunjukan gummy smile miliknya. Juan tidak mampu menutupi kegemasannya.
Sudah seminggu semenjak si kembar bersekolah. Juan benar-benar tidak menyangka jika kedua anaknya ini sudah tumbuh menjadi gadis yang jauh lebih dewasa dan jauh lebih tinggi melebihi dirinya, iya benar entah sejak kapan Hyezka sudah mendahului tinggi kembaran dan momanya.
Saat itu Kemal benar-benar kesal dengan Hyezka, karena gadis itu lah yang sering berolahraga dan kehidupannya jauh lebih sehat, bagaimana dia tidak kesal coba? saat sang kembaran tingginya mengalahkan dia padahal kesehariannya hanya bermain game, makan dan tidur, bahkan anak itu sangat suka bergadang.
Tetapi itu tidak berlangsung dengan lama sih, karena ia baru menyadari saat momanya jauh lebih pendek darinya dan Hyezka pun tidak jauh berbeda tingginya. Agak kurang ajar tetapi ya.
Saat ini Juan berada dikantornya setelah mengantarkan si kembar, pekerjaannya? ya lumayan lah untuk menghidupi keluarga kecilnya, ia adalah ketua sekertaris diperusahaannya. Hari ini ia beruntung saat sang atasan mengatakan jika ia tidak perlu mengikuti rapat kali ini dan hanya memindahkan data lalu pulang.
Juan tidak ingin menyia-nyiakan kesempatan karena itu Juan ingin sekali menjemput kedua anak kesayangannya, karena telah seminggu mereka bersekolah tetapi Juan hanya mampu mengantar mereka kesekolah karena tugasnya di kantor membuat wanita itu selalu pulang larut malam. Hanya hari pertama Kemal dan Hyezka lah Juan meminta izin pulang lebih cepat agar mereka bisa melakukan makan siang bersama.
Karena ya biasanya mereka akan bertemu pagi dan malam, sisanya single parents ini harus bekerja untuk kehidupan keluarga kecilnya.
"selamat pagi." Juan menoleh saat seseorang menyapanya.
"eh? pagi." jawab wanita itu dengan senyuman. Tetapi tidak lama senyuman itu meluntur dan keluar lah senyum menyebalkan dari bibir Juan saat mengetahui siapa yang habis menyapa dirinya.
"tumben pagi-pagi sudah sampai?" tanya Juan kepada sahabat kantornya.
"cih. Gue cuman telat sekali ya kemarin." jawabnya tidak terima. Juan terkekeh mendengar itu.
Mereka berdua pun melangkah memasuki gedung bersamaan. Wanita itu tinggi dengan rambut bewarna merah terang nya dan menggunakan setelan jas bewarna hitam persis seperti Juan.
"udah sarapan?" tanya wanita itu ke Juan.
"udah lah." jawab Juan singkat. "emang lo belum?" tanya Juan balik.
"belum lah, gak punya partner sarapan pagi." jawab wanita itu dramatis. Juan yang mendengar itu langsung memutar kedua bola matanya malas. "najis deh, nikah makanya jangan mainin cewe terus." ujar Juan malas.
"lah lo sendiri aja gak nikah nikah ye." jawabnya bingung.
"yaudah punya anak kalau gitu." jawab Juan santai. Tetapi temannya tidak terima dan memukul belakang kepala Juan dengan kesal. "yee!! sakit bangke." jawab Juan lalu dengan cepat ia membalas pukulan tersebut.
Tingkah keduanya tentu tidak lepas dari pandangan beberapa karyawan disana, tetapi mereka hanya tersenyum dan sekali-kali menyapa kedua sahabat itu. Ya mau bagaimana? keduanya memiliki jabatan yang cukup penting di perusahaan ini mana mungkin ada yang berani mengertik. Lagian walaupun mereka aneh tetapi itu tidak berlaku saat di tempat rapat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sugar Mom?
FanfictionCerita seorang wanita dengan 2 anak gadis jagoannya, tinggal seatap tanpa seorang ayah? Ya jelas siapa juga yg mau menikah dengan laki-laki pikir Juan. Lebih baik tidak sama sekali, bukan? Tetapi seorang wanita karir yang dulu pernah meninggalkan ny...