8th

173 30 5
                                    

BRAK!

"gila. Gila. GILA."

Juan dan Shan terkejut saat mendengar sang atasan berteriak seperti itu.

"dude, calm down." ujar Juan menenangi Hazel.

"tau lo, baru juga dateng." tambah Shan dari mejanya.

Bagaimana mereka tidak terkejut, tadi Hazel baru saja mendobrak ruangan mereka dan berteriak seakan sedang dirasuki entah apa.

"gue bingung banget sialan!" pekik wanita itu sambil mengacak rambutnya.

"kenapa? Kenapa? Coba lo tarik nafas terus buang, santai dulu." ujar Juan kembali mencoba menenangkan Hazel.

"gimana caranya bisa santai sih??" jawab Hazel nyolot.

Juan dan Shan yang melihat jika sang atasan sedang serius pun saling tatap bingung.

Akhirnya mau tidak mau Juan si sekertaris turun tangan. Ia mendekati sang atasan yang terlihat murung itu, tangannya dengan dengan lembut mengelus bahu milik Hazel.

"kenapa? Ada apa? Cerita lah, jangan di pendem gitu." ujar wanita dua anak itu dengan halus.

Hazel yang mendengar itu pun akhirnya mencoba tenang dan menatap iris mata milik Juan.

Ia terus menatap mata indah itu dengan tatapan yang Juan bahkan Shan pun tak mengerti.

'bagaimana cara ngejelasinnya? Gak mungkin gue harus terang ke lo kalau perusahaan besar yang ngajak kerja sama itu atasannya mantan sahabat kita yang bahkan sudah kurang lebih 3 tahun kita jauhi, malahan tadi gue rapat dengan dia.'

Iya Hazel mengatakan itu semua, tetapi di dalam hatinya saja.

Tidak mungkin dia menjelaskan itu kan? Itu sama saja membuka bekas luka yang lama untuk sahabatnya, Juan.

"nothing, gue kecapekan aja kayaknya." jawab Hazel yang tidak sepenuhnya bohong.

"tai, kalo capek mah istirahat lah bro bukan dobrak sana sini ganggu kesibukan orang aja." celetus Shan dengan santai.

Kapan lagi seseorang bisa dengan santainya mengatai sang atasan seperti Shan.

"sstt! Yaudah kalo gitu balik gih sana ke ruangan lo, nanti gue samper kalo udah kelar." lerai Juan, wanita itu menepuk beberapa kali punggu Hazel lalu dengan sabar menuntun atasannya itu untuk keluar dari ruangan mereka.

Hazel hanya mengangguk lalu dengan pasrah Ia mengikuti dorongan Juan.

_________

"hi semua, nama saya Cassie Chloe." gadis di depan kelas itu tersenyum sangat lebar saat semua atensi berada di dirinya.

"senang bertemu dengan kalian, maaf aku baru bisa masuk hari ini." lanjut gadis dengan rambut coklat gelap itu.

Sedangkan disisi lain ada Hyezka yang dari tadi sedang resah, bagaimana ini? Teman sebangkunya sudah mulai masuk sekolah, artinya mau tidak mau Ia harus mulai berteman dengan gadis baru itu.

Sial.

Hyezka jadi salah tingkah sendiri saat wali kelasnya menyuruh Cassie duduk dibangku sebelah Hyezka.

Gadis dengan sejuta senyuman itu menatap Hyezka dengan sangat manis, dia melangkah perlahan mendekati anak bungsu Juan itu.

Hyezka ingin kabur saja saat ini.

Sugar Mom?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang