01

8 4 0
                                    

8 Desember 2021

Nice to meet u, Regan!

Pagi yang cerah. Daira membuka laptop dan menyalakannya. Sebenarnya hari ini dia tidak sedang sibuk dan tidak ada keperluan untuk membuka laptopnya, namun ia sangatlah bosan duduk di bilik kamarnya yang sepi dan remang-remang itu.

Tidak ada kegiatan yang akan dia lakukan hari ini. Begitu membosankan dan sangat menyedihkan sepertinya. Tanpa teman dan sahabat. Tanpa teman dekat yang spesial. Setiap kali melihat postingan temannya di media sosial bersama dengan pasangannya membuatnya sedikit iri.

Dilihatnya aplikasi Telegram yang hampir tidak pernah ia buka selama 6 bulan terakhir karena kesibukannya dengan dunia perkuliahan. Tanpa basa-basi, Daira membukanya dan beralih menuju sebuah bot yang tersedia di aplikasi tersebut. Baru saja memencet start, ia langsung dapat bercengkrama dengan orang.

Mereka pun membuat suatu obrolan disana. Tapi, kesan pertama yang Daira dapat dari manusia ini adalah aneh. Iya aneh. Tapi lucu. Aneh yang lucu. Lalu, mereka pun bertukar ID Telegram dan saling mengirim pesan pada roomchat.

Namanya Regan. Cowo ini berhasil membuat hati Daira sedikit hidup. Setelah sekian lama tidak pernah merasakan kupu-kupu di perutnya, kini Daira merasakannya kembali. Tak disangka, Daira yang dulunya tidak percaya dengan jatuh cinta dengan cowo yang ia temui di bot Telegram ini, sekarang dengan mudahnya merasakan hal tak biasa di hatinya.

Iya, Daira jatuh cinta. Tanpa pertemuan. Bahkan, tanpa tau bagaimana wajah Regan. Sangat aneh sebenarnya jika dipikir menggunakan logika. Tapi, coba gunakan perasaan, sepertinya tidak akan terlihat seaneh itu. Daira seperti hidup kembali dengan hadirnya Regan di kehidupannya.

Tiap hari mereka lalui dengan canda tawa. Saling mengirim pesan dan bahkan bercengkrama di telpon. Hari Daira tak lagi sendu. Regan benar-benar mengubah hidupnya. Hidup yang awalnya hanya hitam putih menjadi lebih berwarna.

Ternyata virtual feelings itu benar adanya. Tidak dapat dicegah datangnya dari mana. Regan dan Daira menjadi saksi bahwa mereka tidak bisa menolak adanya perasaan yang datang dengan tiba-tiba itu.

Tapi, percaya tidak jika kisah mereka sebenarnya tidak semudah yang dibayangkan?

Pada tanggal 8 Desember 2021, hari pertama mereka berbincang di bot. Hari ini menjadi hari bersejarah bagi mereka berdua. Walaupun mungkin hari pertama ini sangatlah aneh bagi Daira karena rasanya sangat berbeda.

Hampir setiap hari mereka berkomunikasi. Namun, baru di hari ketiga, pada tanggal 11 Desember, Regan memberanikan diri untuk mengajak Daira call. Hal ini sebenarnya sudah biasa Daira lakukan ketika ia mempunyai teman online baru. Tapi, Regan sangat berbeda. Rasanya tidak seperti biasanya.

Regan

Ra, call , yuk?

Hahaha, kok tumben, Regan?

Gamau, ya?

Ayoo, mau kok!

Seperti itulah gambaran chat mereka. Hari itu, di first call mereka, banyak hal yang mereka obrolkan. Bahkan mungkin hampir semua hal. Regan bukan tipe orang yang akan kehabisan topik jika sedang berbincang dengan orang. Sedangkan Daira sebaliknya. Dia tidak terlalu pandai dalam membuat obrolan dengan orang baru.

Malam itu, setelah mereka mengobrol banyak hal, Daira memutuskan untuk menyudahinya dan beranjak tidur.

Namun, apa yang dapat dipercaya dari seorang Daira? Dia memang bilang kepada Regan bahwa setelah mereka bertelepon Daira akan tidur. Tapi, bukan Daira namanya jika tidak overthinking sebelum tidur.

*Fact:
Overthinking adalah lebih banyak memikirkan hal-hal tidak penting seperti halnya lebih banyak memikirkan masalah daripada solusi dari masalah yang sedang dihadapi. (Liputan6.com)

Daira selalu saja memikirkan hal yang sebenarnya tidak perlu ia pikirkan. Setiap malam sebelum tidur, ia memang kerap memikirkan hal yang tidak penting untuk hidupnya. Seperti pertanyaan mengapa hari ini temannya membalas chat dengan singkat, atau mengapa dia tak kunjung menemukan kebahagiaannya.

Rasanya sangat sulit untuk menjawab semua itu. Karena, sebagai manusia biasa kita tidak dapat mengontrol pikiran manusia lain, apalagi takdir hidup kita.

Namun, malam ini Daira memikirkan hal lain. Memikirkan tentang hubungannya dan Regan yang bahkan belum terjadi. Ia berpikir bagaimana jika nanti Regan akan bersikap sama seperti pacar temannya yang lain. Bersikap jahat, ghosting, tidak bertanggung jawab atas perasaannya, dan sebagainya.

Hal itu lumrah terjadi di kalangan remaja, bukan? Namun, jika kita selalu overthinking terhadap apa yang belum terjadi, itu juga tidak baik untuk kesehatan diri kita. Dan Daira pun menyadari hal itu.

"Ah, aku ini kenapa? Regan kan bisa saja bersikap biasa dan tidak menganggap kita spesial? Apa yang kamu pikirkan ini, Daira? Kenapa kamu baper banget dengan Regan?" racau Daira malam itu dengan sibuk memukul-mukul bantal yang ada di depannya.

Malam itu, Daira mulai merasakan hal berbeda yang sebelumnya tak pernah ia rasakan. Jatuh cinta dengan cepat. Mungkin seperti itulah kondisi Daira sekarang. Pasalnya, baru 4 hari dari mereka berkenalan, tapi Daira sudah merasa ada yang spesial dari mereka.

Bahkan, ia sudah overthinking terhadap perasaannya pada Regan. Menyebalkan sekali menurut Daira. Orang yang awalnya cuek dan tidak mau tau seperti Daira dapat luluh dengan cepat pada Regan. Regan sudah menjadi orang spesial di hati Daira mulai malam itu.

Regan berhasil masuk di kehidupan Daira yang awalnya sepi dan kosong. Bahkan, hidup yang tidak ada warna. Daira sudah mati rasa sejak 3 tahun lalu. Waktu ia masih berumur 17 tahun. Bukan karena hatinya dipatahkan oleh seseorang. Namun, hampir 3 tahun ia memendam rasa dengan lelaki yang hanya menganggapnya teman dan tidak akan lebih dari itu.

Selama itu pula, Daira menjadi teman curhat Demas, lelaki yang ia cintai diam-diam. Daira tidaklah mudah meletakkan hatinya pada orang lain. Demas sudah mengubah segalanya. Sebelum Demas muncul, kehidupan Daira cukup baik. Tidak ada yang mampu menyakitinya. Namun, semenjak Demas hadir dan memberikan banyak warna di hidup Daira, ia merasakan banyak hal berubah.

Semenjak itu pula, Daira menyukai Demas. Tanpa Demas mengetahuinya. Setelah ia merasa cukup memberikan hatinya untuk Demas, tapi sang lelaki tak juga sadar, Daira memutuskan untuk berhenti mencintai Demas dan membangun cerita baru.

Melupakan dan memblokir seluruh media sosial Demas dan juga nomor WhatsApp Demas adalah cara Daira melupakannya. Hingga akhirnya di umurnya yang hampir 20 tahun, Daira menemukan kehidupannya lagi. Kehidupan yang dulu diberikan Demas.

Daira sudah melupakan Demas. Bahkan, rasa-rasanya sudah tidak kenal dengan orang yang bernama Demas. Walaupun setelah itu, rasanya mati. Setiap ada lelaki mendekatinya, ia tak segan untuk menolak lelaki itu.

Namun, lihatlah malam ini. Entah kuasa apa yang Regan punya hingga meluluhkan rasa yang mati itu. Beruntung sekali Daira bisa bertemu dengan Regan. Regan adalah pelangi bagi Daira. Mewarnai setiap kisah perjalanan hidupnya nanti.

Daira berharap Regan adalah satu-satunya orang yang akan menjadi miliknya. Orang yang akan selalu menemaninya. Orang yang tidak akan melukainya. Dan Daira berharap banyak kepada Regan akan hal itu.

***

Virtual FeelingsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang