Hubungan Daira dan Regan berjalan sangat baik di hari-hari awal. Mereka sangat intens membuat percakapan entah dari call atau hanya sekadar chat saja. Bahkan pernah di satu hari mereka tidak putus komunikasi sedetikpun. Bucin adalah kata yang pas untuk mereka berdua saat ini.
Sebenarnya hubungan mereka tidak semulus yang dilihat. Bayangkan saja Gemini dan Aries disatukan dan membentuk suatu hubungan. Iya, Daira adalah orang yang sangat mengikuti perkembangan zodiak. Bukan percaya, hanya sebagai tolak ukurnya terhadap sifat orang di sekitarnya saja.
Kembali pada Gemini dan Aries. Regan adalah seorang Gemini yang egois, memiliki gengsi yang sangat tinggi, ditambah lagi dia adalah bungsu yang sangat manja dan harus selalu dituruti kemauannya. Dipertemukan dengan Daira si Aries yang agresif, sama egoisnya, tetapi dia sangat keras kepala dan tegas karena ia adalah seorang sulung yang dituntut menjadi dewasa.
Coba bayangkan. Bayangkan saja dulu betapa rumitnya menyatukan dua insan yang sangat bertolak belakang. Apalagi dengan keadaan mereka yang menjalani hubungan virtual tanpa bertemu.
Pastilah itu menjadi bencana kecil untuk Daira dan Regan. Menyatukan pikiran dan perasaan yang awalnya tidak sama itu sangat rumit rasanya. Tapi itu adalah tantangan tersendiri untuk mereka.
Pagi ini, di bilik kamar milik Daira, ia berkutat dengan telepon yang sedari malam dekat di telinganya hingga membuat panas. Namun, ia masih saja asyik bergurau dengan orang di seberang saja menggunakan teleponnya itu.
Siapa lagi jika bukan Regan Ananta Aarav. Pria itu dari semalam sibuk berbincang dengan wanitanya ini sampai lupa waktu. Terpantau jam yang terletak di nakas kamar Daira sudah menunjukkan pukul 04.30, tetapi mereka tak kunjung mengakhiri telepon mereka dan beranjak tidur.
Tidak ada yang dapat mengganggu mereka di jam ini. Sangat sepi. Keluarga mereka pun sudah sibuk dengan mimpinya masing-masing.
"Sayang, belum ngantuk?" tanya Regan pada kekasihnya itu.
"Belum sih, kamu udah ngantuk yaa?" Daira kembali menanya.
"Engga dong, lagian bentar lagi kan subuh," ucap Regan sembari melihat jam di kamarnya.
"Iyaa juga sih, nanggung kalo tidur sekarang,"
"Iyaa, bobo abis sholat subuh aja yaa?" tawar Regan pada Daira yang langsung diiyakan oleh Daira.
Mereka pun melanjutkan percakapan sederhana mereka. Suasana menjadi banyak diam dan hening karena kedua insan ini sudah mengantuk berat. Regan dan Daira pun bersiap untuk menunaikan sholat subuh karena sudah terdengar adzan.
Setelah mereka sholat, telepon ditutup dan mereka pun memutuskan untuk tidur sejenak sebelum melakukan aktivitas seperti biasanya.
***
Daira bergegas untuk membersihkan kamar dan rumahnya di pagi hari. Setelahnya ia akan bersiap untuk mengikuti perkuliahan daring seperti biasanya.
Berbeda dengan Regan, perkuliahannya sudah dilaksanakan secara luring karena banyaknya praktik yang harus ia lalui di kampus. Regan pun bergegas untuk berangkat menuju kampusnya yang terletak sangat jauh dari rumahnya.
Tak lupa ia menyantap roti yang telah disiapkan oleh kakaknya untuk pengganjal perutnya. Regan adalah tipikal orang yang jarang makan, bahkan ia bisa saja melupakan masalah perutnya selama ia tak merasa lapar.
Setelah menempuh perjalanan yang jauh, Regan pun tak lupa untuk mengabari sang kekasih yang jauh darinya itu.
Mrs. Aarav
Sayang, aku dah sampe kampus yaa
Sudah sarapan belum, sayang?
Udah sayangkuu
Tadi makan roti buatan Mbak
Good boy, semangat kuliahnya sayangg!
Damn! Mereka sangat lucu sekali. Regan adalah lelaki yang sangat manis di dunia ini karena menamai kontak wanitanya dengan nama belakangnya. Bukankah ini idaman yang sesungguhnya?
Regan tidak pernah lupa untuk memberi kabar kepada Daira, begitupun sebaliknya. Mereka sangat sadar dengan kondisi mereka saat ini. Virtual dan belum pernah bertemu di dunia nyata. Maka dari itu, kabar sangatlah penting untuk pasangan virtual seperti mereka ini.
Regan dan Daira selalu menyempatkan waktunya untuk saling berkabar dan quality time agar hubungan virtualnya tidak terasa hambar dan terasa sangat menyenangkan untuk dijalani.
Tapi, bukanlah sebuah hubungan jika terlihat mulus tanpa rintangan. Baru saja mereka menjalin hubungan yang belum sampai satu minggu pun sudah diberi rintangan-rintangan kecil yang memacu pertengkaran sederhana dari mereka.
Begitulah cara alam bereaksi. Akan selalu ada pertengkaran yang setelahnya pasti akan kembali baik-baik saja. Semua itu wajar terjadi dalam sebuah hubungan. Bahkan, untuk berteman pun pasti akan melewati fase itu.
Untuk masa-masa awal ini, Daira hanya uring-uringan pasal Regan yang sulit menuruti apa mau dari kekasihnya itu. Seperti makan tepat waktu, mandi sore, dan beraktivitas di dalam rumah.
Regan pasti akan selalu menolak permintaan sederhana Daira yang pada akhirnya akan membuat Daira malas dan tidak mood dengan Regan. Begitulah Regan, ia malah senang jika bisa membuat Daira marah kepadanya karena menurutnya itu adalah hal lucu.
Sayang
Makan sekarang!
Iyaa, nanti yaa sayang
Emang kalo sekarang gabisa ya?
Ngegame nih, hehe
Iya deh, have fun
Yakali ceweku ga ngambek sekarang, hehe
Gjls
Kamu tu kalo ngambek malah bikin makin gemes sayangg
Not my business
Aduh, bahaya nih, siaga 1
Apasih, serah kamu deh
Iyaa, abis ini aku mam yaa cantikkk
Ya
Begitulah percakapan mereka ketika Daira sedang sebal dengan Regan hanya karena Regan yang tidak menuruti kata Daira untuk segera makan. Terdengar sangat sepele, tapi untuk orang yang paham akan pentingnya hal itu pasti akan memakluminya.
Terkadang, kita bisa saja lebih mengkhawatirkan kondisi pasangan kita dibanding kondisi kita sendiri, benar bukan? Dan itu selalu terjadi pada Daira. Bahkan, Daira bisa saja mendahulukan kesehatan Regan dibanding dirinya dengan memastikan bahwa Regan sudah makan lalu ia baru akan makan.
Masa remaja memanglah seperti itu, kisah percintaan akan menjadi nomor satu bagi mereka. Tak payah memikirkan tentang apa yang akan datang di esok hari.
***
KAMU SEDANG MEMBACA
Virtual Feelings
Teen FictionHubungan ini rumit, banyak senang dan sakit yang terjadi dalam satu waktu. Apakah aku terlalu bodoh jika masih terus saja menerima kembalimu? Ataukah hal itu yang memang harus aku lakukan supaya kamu kembali menjadi milikku? Entahlah. Semuanya terli...