[7]

4K 426 96
                                        

5 bulan telah berlalu, pernikahan Tara dan Hyunsuk lancar-lancar saja tidak ada konflik apapun. Tara berpikir Hyunsuk sudah kembali ke jalan yang lurus.

"Kebiasaan, gue mulu yang bangun duluan." Ucap Tara sambil menatap wajah Hyunsuk yang masih terlelap.

"Aduh.. kok gue penge- huekk"

Karena dirinya merasa mual, akhirnya Tara bangun dari tidurnya dan berlari ke kamar mandi
untuk muntah.

HUEKK.. HU-EKK!

"Anjing, kok gak keluar apa-apa? Huekkk.."

Tokk.. Tok.. tok..

"Tara? Kamu gapapa? Kok kamu muntah-muntah gitu? Abis minum ya semalam?" Tanya Hyunsuk dari luar kamar mandi.

"G-gue gapapa, udah sana lo lanjut tidur."

Karena Hyunsuk masih mengantuk, akhirnya ia pun tidur kembali.

-

"Gue berangkat ya, kalo ada apa-apa telpon gue."

Dikarenakan hari ini ada jadwal kuliah, dengan berat hati Tara harus pergi meninggalkan Hyunsuk sendiri.

Sebenarnya tubuh Tara hari ini tidak begitu baik keadaannya. Ia merasa lemas dan selalu ingin muntah-muntah.

"Lampu merah kenapa lama bgt sih anjing! Goblok nih."

"Woi nyet! Ngapain marah-marah dilampu merah? Mau dikasih duit?" Tanya Jihoon yang tiba-tiba saja berada disamping motor Tara.

"Bacot lo babi." Tepat setelah Tara berkata seperti itu, akhirnya lampu pun berganti menjadi hijau.

-

"Heh anak dugong! Kenapa sih marah-marah mulu daritadi? Mana muka lo pucet bgt kayak Edward Cullen." Tanya Jihoon

"Gatau, gue kayaknya sakit deh Ji."

"Yok, mau gue anterin ke dokter? Lo udah gak ada kelas kan?"

Tara menggeleng kan kepalanya "Gue ke dokter sendiri aja Ji."

"Lo mau kecelakaan?! Yakali lo ke dokter sambil ngendarain Taro, gila lo?!"

"Gue kuat ya anjir, kalo pun udah gak kuat gue bakal berhenti dulu dipinggir jalan."

"Yaudahlah serah lo aja. Dari dulu emang batu lo."

-

Saat ini Tara sudah berada di dokter kandungan. Ia tidak bodoh, Tara tau beberapa gejala ibu hamil. Makanya ia datang kesini sehabis pulang sekolah.

"Gimana dok hasilnya?"

"Selamat ya bu Tara, ibu hamil." Ucap sang dokter sambil menjabat tangan Tara.

"S-serius dok? B-berapa usia kandungannya?"

"Baru memasuki 7 minggu, jadi kamu harus lebih berhati-hati dalam beraktivitas ya?"

"Baik dok terimakasih."

Sekeluarnya Tara dari ruang dokter tersebut, Tara tidak bisa menyembunyikan kebahagiaannya. Ia bahagia akan menjadi seorang ibu.

"Gue mau kasih Hyunsuk kejutan ah, pas gue nyampe apartemen baru gue bilangin.

-

20 menitan mengendarai Taro, akhirnya Tara sampai di apartemen. Dengan tidak sabar Tara langsung membuka pintu.

"HYUNSUK GUE HA- k-kalian.. kalian ngapain?"

Hyunsuk yang mendengar suara Tara langsung melepaskan ciumannya dengan Lino, cowo yang dulu pernah berciuman dengannya di sirkuit.

Ia langsung beranjak dari atas tubuh Lino dan pergi menghampiri Tara.

"T-tara.. aku bisa jelasin. Kamu jangan marah dulu ya?" Ucap Hyunsuk memohon maaf kepada Tara sambil memegang tangan Tara.

Tara yang merasa tangannya dipegang oleh Hyunsuk langsung menepak keras tangan Hyunsuk.

"Jadi lo selama ini ke kampus gue, buat ketemu sama dia? JAWAB ANJING! JANGAN DIEM DOANG! LO PUNYA MULUT KAN?! JAWAB BANGSAT!!" Murka Tara.

"Kalo iya emang kenapa? Cemburu? Lo kan udah tau kalo suami lo itu gay, ngapain lo berharap?" Tanya Lino yang beranjak dari duduknya.

"DIEM LO BAJINGAN! GUE BAKAL KASIH TAU HAN KALO LO SELINGKUH!!"

"Pftt.. silahkan, gue udah putus kok sama dia. Btw suami lo sexy, jago pula."

"ANAK SETAN LO ANJING BANGSAT BEGO TOLOL BAJINGAN!!" Teriak Tara.

Tanpa babibu lagi, Tara langsung meninju wajah Lino hingga terjatuh. Setelah melihat lawannya terjatuh, Tara langsung menginjak perut Lini beberapa kali.

"Tara! Udah stop!! Dia bisa mati kalo kamu kayak gini." Hyunsuk berusaha menarik Tara agar ia menjauh dari Lino.

Tapi kekuatan Tara saat ini lebih besar. Ia menghempaskan tubuh Hyunsuk, hingga menabrak tembok di belakangnya.

Tara yang tadinya diganggu oleh Hyunsuk, lantas pergi mendekat ke arah Hyunsuk yang tadi ia hempaskan.

"LO MAU BELAIN DIA?! LO GAK MIKIR PERASAAN GUE SAT?! GUE LAGI HAMIL ANAK LO SUK! TAPI LO MALAH SELINGKUH SAMA ANAK SETAN INI?! OTAK LO DIMANA GOBLOK!!"

"K-kamu h-hamil?" Tanya Hyunsuk yang membulatkan matanya.

"Berapa lama lo berhubungan sama dia?"

"A-aku.."

"JAWAB!"

"E-empat bulan" Ucap Hyunsuk pelan sambil menundukkan kepalanya.

Tara yang mendengar jawaban Hyunsuk langsung menjambak rambutnya sendiri.

"OH SHIT!! KENAPA GUE SEBEGO ITU ANJING! Gue capek Suk, gue capek!"

Setelah berkata seperti itu, Tara pun pergi dari apartemen itu.

-

Hujan pun turun..

Tara sekarang entah berada dimana. Sekarang sudah pukul 10 malam. Ia hanya mngendarai motornya tanpa arah.

Tara sakit hati, disaat ia sudah mencintai seseorang. Ia malah dikhianati, bahkan disaat ia sedang hamil.

Entah dorongan darimana, tiba-tiba Tara sampai disirkuit. Ia turun dari motornya, dan berjalan ke tengah sirkuit.

Hiks..

Akhirnya Tara mengeluarkan air matanya ditengah-tengah hujan deras. Dari saat ia berada di apartemen sampai berjalan tak tentu arah, Tara tidak menangis sama sekali.

Tara bertekuk lutut di tengah sirkuit itu. "ARGHHHH!!! ANJING! ANJING! ANJING! HYUNSUK BAJINGAN!! ARGHHHH!!!"

Tara berteriak sambil memukuli perutnya. Tangisannya malam ini terdengar sangat menyedihkan.

"TARA! LO APA-APAAN SIH BANGSAT?! GUE TAU LO LAGI HAMIL! JANGAN LO PUKUL ANAK LO! DIA GAK SALAH!" Entah dari mana Jihoon tau Tara berada di sini. Dengan cepat Jihoon langsung turun dari motornya dan menghampiri Tara.

"NGAPAIN LO KESINI?! PERGI GUE MAU SENDIRI!"

"Gak! Gue bakal bawa lo ke rumah bonyok lo!"

"Percuma lo bawa gue ke sana! Disana gak ada orang! Mereka buang gue Ji!"

Jihoon yang tidak tega mendengar suara tangis sahabatnya ini langsung memeluk Tara erat.

"Ayo ke rumah gue, bunda sama ayah ada di rumah. Lo mau kan ketemu sama mereka?"




















Pren, aku bikin konfliknya gak mau terlalu panjang dan banyak gapapa kan?

Aku gak suka konflik, soalnya di real life udh kebanyakan wkwkwk canda kok.

Btw maap ya upnya kemalaman, baru sempet nulis hehe :)

Luv luv🦋

Dijodohin Uke? [ Choi Hyunsuk ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang