[9]

3.2K 370 76
                                        

1 bulan kemudian..

"Ta, lo.. lo mau gak nikah sama gue? Gue mau kok tanggung jawab atas anak ini." Ucap Jihoon sambil mengelus perut Tara yang masih belum terlihat jelas.

Tara yang sedang membaca buku dibalkon rumah Jihoon langsung menutup buku itu dan menoleh ke samping untuk melihat wajah tampan Jihoon.

"Lo yakin mau nikah dan ngebiayain anak ini? Dia kan bukan anak lo Ji." Ucap Tara yang membiarkan perutnya masih dielus oleh Jihoon

"Mau dia anak gue atau bukan, itu gak penting Ta. Gue sayang kok sama anak ini, gue mau hidup dia bahagia. Gue mau dia punya sosok ayah yang bertanggung jawab, yang bisa ngajarin dia mana yang baik dan mana yang buruk."

"Gue beruntung punya lo disamping gue Ji, maafin gue ya atas kesalahan gue yang lalu." Ucap Tara berkaca-kaca sambil menatap mata Jihoon.

"Hey, lo gak punya salah sama gue Ta. Justru selama ini lo bantuin gue terus. Disaat bunda harus dioperasi dan keluarga gue kekurangan biaya, lo yang bayarin semuanya. Jadi jangan pernah bilang diri lo brengsek lagi oke?"

"Makasi Ji, udah bikin gue tenang."

Jihoon pun memutar kursi yang Tara duduk agar menghadapnya. "Jadi gimana? Lo mau nikah sama gue?" Tanya Jihoon.

Tara langsung mengagguk mengiyakan permintaan Jihoon "Iya, gue mau."

Jihoon yang mendengar jawaban Tara, langsung mencium bibir Tara dengan lumatan yang lembut.

Tidak ada nafsu diantara ciuman mereka. Mereka menyalurkan perasaan satu sama lain didalam ciuman itu.

Chupp..

Jihoon melepaskan ciuman mereka dan lanjut mencium kening Tara "Kita nikah setelah perceraian lo selesai oke?"

Setelah mengatakan itu, Jihoon langsung membawa Tara ke pelukannya.

-

"Bunda, sini Tara bantuin." Ucap Tara mengambil alih cucian piring.

"Eh jangan! Kamu lagi hamil Tara, bunda ga mau kamu kecapean."

"Tapi bun, Tara bosen. Biasanya kan Tara balapan atau keluar, sekarang Tara gak bisa. Jadi boleh ya Tara bantuin."

"Yaudah, tapi kalo udah capek bilang ya?"

"Siap bunda."

"Em.. Tara, kamu sudah bilang orang tua kamu? Kalau kamu cerai dengan suami kamu?" Tanya bunda.

"Belum bun, Tara males bilangin mereka. Pasti Tara yang disalahin."

"Ya sudah kalau kamu gak mau, bunda gak akan maksa kamu."

"Makasi bunda."


-

"Kamu kenapa sih sayang? Kok stress banget keliatannya?" Tanya Lino

Mereka berdua sekarang sedang berada dikafe dekat kampus Tara "Gapapa, cuman kecapean aja." Ucap Hyunsuk sambil tersenyum ke arah Lino.

"Kalau ada apa-apa bilang aku ya?"

"Iya no."

Hyunsuk akhir-akhir ini selalu saja melamun, bahkan saat ini juga ia sedang melamun menghadap jendela.

Saat asik melamun, tiba-tiba Hyunsuk melihat sosok yang ia kenal. Siapa lagi kalau bukan Tara yang sedang berjalan ke arah kampus bersama Jihoon.

*Tara bukannya lagi hamil? Kok dia kuliah? - batin Hyunsuk

"Sayang? Hyunsuk, hey.. Kamu denger yang aku omongin tadi?" Tanya Lino sambil melambaikan tangannya di depan wajah Hyunsuk.

"Hah? Oh iya denger kok."

"Jadi bolehkan hari ini aku nginep lagi di apart kamu?"

"B-boleh kok no."

"Udah jam 9, aku ngampus dulu ya. Bye sayang" Pamit Lino tidak lupa mencium kening Hyunsuk.

"Kok aku cemburu ya, ngeliat Tara sama Jihoon." Monolog Hyunsuk.


-


"Mau makan dulu gak Ta? Abis itu baru pulang." Tawar Jihoon.

"Boleh, ayo kita ke bengkel."

"Humor ibu hamil gini amat dah."

Mereka pun tertawa bersama, saat hendak melewati gerbang kampus, tiba-tiba Tara dan Jihoon dihadang oleh Hyunsuk.

"Tara.."

"Mau apa lagi lo?" Tanya Tara.

"A-aku mau minta maaf sama kamu, aku mohon jangan tinggalin aku. Kamu mau ya balik sama aku?"

"Telat Suk, gue udah cape sama omong kosong lo. Lo udah selingkuh dari gue, terlebih lagi lo selingkuh sama cowok. Lo pikir gue gak punya perasaan?!"

"Ta, aku mohon sama kamu, aku mau balikan sama kamu. Aku janji kok gak akan kayak gitu lagi, aku mau ngerawat anak kita bersama."

"Udah selesai ngomongnya? Kalo udah, gue sama Tara mau makan, kasian anaknya takut laper. Oh iya, jangan pernah ganggu Tara lagi. Setelah perceraian kalian selesai, gue akan nikah sama dia." Ucap Jihoon langsung menarik tangan Tara pergi dari sana.

Hyunsuk hanya bisa melihat kepergian Tara dan Jihoon yang sudah semakin jauh dari pandangannya.




















Maapkeun ya pren aku baru bisa up sekarang T^T

Dijodohin Uke? [ Choi Hyunsuk ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang