Part 14

8 2 2
                                    

"Perjamuan makan malam ?"

"Ya Bomi, ayah ingin mengenalkanmu kepada anak teman ayah. Anaknya tampan, tinggi, pintar dan tidak ada kekurangan apapun padanya. Ayah ingin kau berteman dengannya" jelas ayahnya, Bomi yang sedang melihat majalah pun terhenti dan melihat ayahnya dengan tatapan siasat.

"Sebenarnya apa maksud ayah, sepertinyaaaa" Bomi menggantung ucapannya.

"Tidak ada maksud apa-apa. Ayah hanya ingin kau berteman dengannya. Lagipula dia tidak memiliki teman sepertinya" jelas Shiyoon berbohong, Bomi tersenyum lega.

"Baiklah, aku akan pergi. Tetapi aku harus ke sekolah sekarang" ujar Bomi melihat dirinya berseragam.

"Perjamuannya nanti malam, lagipula sekarang Ayah ingin pergi ke kantor" jelas ayahnya lagi. Bomi mengangguk mengerti.

"Baiklah"

"Kalau begitu, Ayah akan mengantarkanmu ke sekolah terlebih dahulu, kau bersiaplah"

"Tidak usah, aku akan menaiki bis. Baiklah Ayah, aku pergi dulu" ujar Bomi beranjak pergi.

"Selalu saja menggunakan bis" gumam ayahnya menggelengkan kepalanya heran.

.....

Di sekolah, tepatnya di dalam kelas. Bomi pun telah tiba dan segera masuk ke dalam kelas menghampiri Nayeon yang cemberut menatapnya. Bomi segera merangkul lengan Nayeon manja.

"Nayeon, maafkan aku. Aku tau aku salah, gara-gara aku kau di hukum oleh guru kemarin. Tetapi aku kan hanya asal bicara saja, tidak taunya kau malah benar-benar melakukannya. Maafkan aku" jelas Bomi, Nayeon menatapnya saja. "Ayolah, maafkan aku. Bagaimana jika aku menembus kesalahanku dengan mentraktirmu makan, kau maukan" ucap Bomi lagi, Nayeon menghela nafasnya berat.

"Baiklah, aku akan memaafkanmu" ucap Nayeon sedikit mengangguk. Bomi tersenyum senang dan segera memeluk Nayeon erat.

"Aku tau kau pasti akan memaafkanku" ucapnya girang.

"Sudah-sudah. Lepaskan pelukanmu itu. Nafasku akan habis oleh pelukan eratmu itu. Lepaskan" Nayeon sedikit memukul lengan Bomi sembari tersenyum simpul.

"Ups.... Maaf" Bomi terkekeh.

"Bomi aku ingin berbicara denganmu sebentar" ucapnya menghampiri Bomi, Bomi menatapnya heran.

"Ada apa sunbae. Katakanlah" ucap Bomi, ia segera menarik Bomi pergi dan meninggalkan Nayeon yang melihat keduanya heran.

"Nayeon, apakah kau melihat Bomi" tanya Jinyoung, Nayeon mendengus kesal dan beranjak pergi meninggalkannya. "Ada apa dengannya" gumam Jinyoung heran. Ia tidak tau kalau Nayeon cemburu.

......

"Sunbae, apa kau sudah sembuh" tanya Bomi ramah, yang di tanya hanya diam menatapnya. Bomi menoleh ke arah lain, ia canggung dengan tatapan Luhan. Sekarang keduanya berada di taman. Mark yang baru saja dari kantin pun menghentikan langkahnya ketika tanpa sengaja melihat keduanya.

"Kenapa kau melakukannya" tanya Luhan yang membuat Bomi menonggak menatapnya heran. "Aku tau kau lah yang telah membawa Chorong kembali. Kenapa kau melakukannya, hah" tanya Luhan sedikit kesal.

"Apa maksudmu sunbae ?, ya memang aku yang membawanya kembali padamu. Bukankah sunbae seharusnya senang dan bukan kesal seperti ini" ucap Bomi heran. Sudah tentu ia heran, kenapa Luhan bersikap seperti itu.

"Kenapa, apakah kau tidak memiliki perasaan padaku lagi. Apakah kau lupa semua itu"

"Sunbae, kau sangat aneh. Jika hanya ini yang ingin sunbae katakan, sebaiknya aku pergi. Lagipula kelas sebentar lagi akan di mulai. Aku pergi" pamit Bomi berbalik pergi meninggalkan Luhan menatapnya sedih. Mark melihat Luhan tidak suka.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 30, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

On The Wings Of LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang