Happy reading
.
.
.
.
.
.
.
.Mada mengusap rambut kekasihnya yang tidak bisa diam di pangkuannya, Gama ingin Jajan tapi Mada malah asik memainkan rambut Gama.
Gama semakin tidak bisa diam dan malah semakin menunjukan sisi Manja nya dan Mada hanya menggelengkan kepala, padahal di depan mereka banyak anggota Mada tapi Mada tidak pernah malu mengakui bahwa dirinya memang Sesayang itu dengan pacar kecilnya.
"Kakak!" Jerit Gama dan Mada hanya tersenyum kecil, wajah gama yang kesal itu sangat menggemaskan, membuat Mada candu melihatnya.
"Apa sayang?" tanya Mada dengan nada yang sangat lembut membuat wajah Gama cemberut dan kesal.
"Gama ingin Jajan kakak, Jajan itu yang di luar tadi ada yang berjualan cepetan gama ingin Jajan banyak-banyak sekali," Rengek Gama dengan memeluk Mada menggunakan nada menggemaskan.
"Kakak tanya, Gama bawa uang tidak?" tanya Mada membuat Gama menggelengkan kepalanya.
"Uang Gama di simpan di Kamar tidak gama bawa kakak," ujar Gama dengan sedih.
"Ya sudah tidak perlu jajan," jawab Mada dengan nada yang menggoda.
Wajah gama seketika itu meredup seperti anak kucing yang tidak mendapatkan makanannya, Mada mengumpat dengan gemas.
"Shit!" Mada menangkup wajah Gama dan menggoyangkan wajah itu pelan, Wajah Gama itu benar-benar sangat Candu untuk Mada.
"Mau uang berapa?" tanya Mada membuat Gama berbinar menatap Mada dengan senang.
"Kakak kasih uang? Buat Gama jajan banyak-banyak?" tanya Gama dengan antusias.
"Iya, Gama ingin Jajan apa dulu? Jangan makanan pedas nanti Gama sakit," ujar Mada dan Gama menggelengkan dengan ribut.
"Gama ingin Jajan Cimol tau, tidak pedas-pedas kakak." Gama dengan semangat memberitahu apa yang ingin dia makan.
Mada mengeluarkan uang berwarna merah 1 lembar tapi Gama cemberut melihat uang itu, Mada yang melihatnya bingung.
"Itu banyak-banyak gama nanti pusing memikirkan kembaliannya, Gama ingin yang warna Hijau Kakak," ujar Gama dengan pelan dan Mada hanya terkekeh.
Teman-teman Mada terkejut mereka kira Gama akan menolak uang seratus ribu karena terlalu sedikit ternyata terlalu banyak.
"Kakak tidak ada Uang kecil sayang, tuh ada juga yang warna biru." Mada menunjukkan isi dompetnya nya ke arah Gama membuat Gama cemberut.
"Tukar-tukar dengan kakak disini," pinta Gama membuat Mada menghela napasnya.
"Ada uang kecil Gak? Nuker nih lima puluh ribu?" tanya Mada mengacungkan uang limapuluh ribu.
"Ada uang Kas osis keknya Mew," ujar salah satu dari mereka kemudian beranjak mengambil uang Kas.
Mengambil uang pecahan duapuluh ribu dua dengan sepuluh ribu satu, memberikannya pada Mada membuat Gama bertepuk tangan senang.
"Bawa sama yang ini juga nanti kurang," ujar Mada membuat Gama menggeleng tidak mau.
"Ndakk nanti pusing, Yang hijau saja satu." Mada memberikan uang duapuluh ribu pada Gama dengan senang kekasihnya itu mengambil uang dan mengecup pipi Mada berulang hingga Mada terkekeh karena pipi nya Basah.
KAMU SEDANG MEMBACA
BaBy CiMoL (Terbit) END✓ Pdf Ver
Fanfiction(SUDAH TERBIT, LENGKAP DI PDF) GULFI GAMANIEL THANAELINO Seorang anak masih Berusia 17 Tahun, Si pecinta Makanan Bulat yang terbuat dari Aci, Cimol. Gama sangat suka dengan Cimol, Bahkan dirinya rela di hukum Hanya karena Membeli Cimol dan terlamba...