Happy reading
.
.
.
.
.
.
.Mada menghela napasnya saat Melihat Gama yang tersenyum dengan senang ke arahnya, padahal sebentar lagi pacar kecil Mada itu akan berpisah dengan Mada.
Gama akan pergi ke luar kota bersama Ayah, bunda juga kakak nya. Karena ada satu dan dua hal yang Akan mereka lakukan disana, katanya Ada sepupu Gama yang akan menikah.
Mada tidak bisa ikut karena dirinya sibuk di sekolah juga jadi tidak bisa ijin terlebih Dirinya sadar bahwa Dirinya hanya Seorang pria asing Yang mencintai Gama, Mada belum terikat apapun dengan Gama jadi dirinya merasa bahwa dirinya tidak terlalu penting juga.
"Jangan lupa Kalau Gama mandi, Pakai shampoo sama Jangan lupa minyak telon nya." Mada memberikan nasihat nya membuat gama mengangguk kecil.
"Biasa aja kali Gak usah Alay, Cuma di tinggal tiga hari doang!" Mada menoleh dan mendengus kesal. Bagi Mada itu sama saja seperti Tiga Minggu, tiga bulan bahkan tiga tahun.
"Kak Nana Diam!! Tidak boleh Berbicara dengan Pacar besar Gama." jerit Gama kesal membuat Nana mendelik dan segera masuk ke dalam mobil.
"Kakak jaga diri baik-baik yaa, tidak boleh Sakit Nanti Gama sedih bila kakak sakit. Bila kakak rindu Gama, kakak menyusul saja ke rumah Nenek. Oke?" Mada mengangguk dengan mengusap rambut Gama pelan.
Cup!!
"Bubay pacar besar!!" Gama melambaikan tangan nya membuat Mada mengangguk dan membalas lambaian Gama.
Mada menghela napas nya setelah melihat mobil milik Ayah gama menjauh, Mada tidak yakin dirinya kuat tidak menyusul Gama nantinya apalagi Ayah Gama memberikan Alamatnya juga takut Mada ingin menyusul, walaupun ayah Gama sedikit Galak dengan Mada tetap saja sang Ayah sayang juga pada menantu nya itu.
Mada berjalan ke arah gerbangnya, rumah Yang tampak besar akan sangat sepi ketika tidak ada Pemiliknya di rumah itu.
Belum apa-apa Mada sudah mengeluh, terbiasa bersama di pisahkan untuk beberapa hari sudah sangat berat saja.
Mada melihat sang mama yang ada di dapur dengan segera menghampiri dan duduk di meja makan. "Ma, Kakak mau Makan." Mama Kinan menoleh kemudian terkekeh pelan melihat wajah Mada yang di tekuk.
"Makan Ayam? Mama cuma masak ayam, Gapapa Gak usah sedih. Kakak kan bisa Nyusul pake motor atau mobil ke sana," ujar Mama Kinan dengan mengusap rambut sang anak lembut, Mada terdiam kemudian memeluk Mamanya dengan posisi sang mama yang berdiri dan dirinya yang duduk.
"Kakak gak tau kuat atau Gak," ujar Mada dengan pelan membuat sang mama menggelengkan kepalanya.
"Mama tebak, kakak gak akan kuat sih. Hidup kakak kan sudah terbiasa sama ada nya Gama, mama yakin besok juga kakak nyusul." Mama Kinan menggoda membuat Mada menghela napasnya berat.
"Udah.. kakak Makan sekarang jangan manja-manjaan Sama Mama nanti Gama marah," ujar sang mama membuat Mada terkekeh dan melepaskan pelukannya.
Mada akan mengambil piring untuk makan, berjauhan kan butuh tenaga juga. Dan semoga dirinya kuat tidak memeluk Bayi Cimolnya selama tiga hari.
Walaupun Mada sendiri tidak yakin tapi Mada akan berusaha untuk tidak menyusul.
**
KAMU SEDANG MEMBACA
BaBy CiMoL (Terbit) END✓ Pdf Ver
Fanfiction(SUDAH TERBIT, LENGKAP DI PDF) GULFI GAMANIEL THANAELINO Seorang anak masih Berusia 17 Tahun, Si pecinta Makanan Bulat yang terbuat dari Aci, Cimol. Gama sangat suka dengan Cimol, Bahkan dirinya rela di hukum Hanya karena Membeli Cimol dan terlamba...