Happy reading
Taksi yang di tumpangi Astrit mendarat sempurna di depan gerbang SMA Pagar Nusa, semua siswa - siswi yang melihat itu mulai memusatkan atensi mereka ke taksi tersebut. Siapa? batin mereka semua bertanya - tanya.
Astrit turun dari taksi dan di sambut hangat oleh angin yang menerpa wajah cantiknya. Semua orang menatapnya dengan pandangan berbeda - beda, Astrit mulai berjalan dengan aura dingin yang ia tampilkan melewati siswa - siswi SMA Pagar Nusa.
Banyak orang yang membicarakan Astrit. Entah itu kagum, mengejek, bahkan mencemohnya, tapi itu semua hanya ia anggap angin lalu. Dengan berbekal ingatan Ana sampailah ia di depan pintu kelas XII IPS 2, tanpa menunggu lama Astrit melangkah masuk dengan tangan yang ia masukkan di sisi kanan dan kiri almet.
Lagi - lagi ia di bicarakan, tapi kali ini ia tidak akan tinggal diam. Sudah cukup Astrit bersabar dengan cemohan, ejekan, dan cibiran yang mereka tunjukkan pada nya. Tapi ia ingat, tak ada waktu untuk meladeni mereka yang terpenting sekarang adalah Balas dendam? tanpa sadar sudut bibir Astrit terangkat membentuk seringaian kecil.
__Ω__
Bel istirahat berbunyi, menandakan bahwa pelajaran telah usai. Baik siswa maupun siswi berhamburan keluar kelas nya masing - masing begitupun dengan kelas XII IPS 2.
“Baik anak - anak materi hari ini selesai, dan untuk kamu Astritana lebih tingkatkan lagi fokus kamu di pelajaran saya jangan cuman main hp saja kamu bisanya. Nil-- ”.
“Berisik”. Sentak Astrit
Yang lain menatap tak percaya dengan apa yang mereka dengar, berani sekali dia sama guller (guru killer). Sedangkan Bu lili sudah melotot sedari tadi, Astrit memutar bola matanya malas lalu beranjak pergi meninggalkan kelas.
“ASTRIT!! BERANI KAMU SAMA SAYA??”. Teriakan Bu lili menggelegar di seluruh ruangan membuat semua orang refleks menutup kedua telinga mereka masing - masing.
__Ω__
Di sini Astrit sekarang, duduk di bangku paling pojok kantin menikmati makanan nya sendiri. Suasana kantin lumayan rame, orang - orang berlalu lalang memesan makanan. Hingga tiga orang gadis datang menghampiri Astrit dengan nampan berisi makanan di tangan masing - masing.
“Boleh gabung?”.
“Hm”. Selagi tak mengganggunya ia tak masalah.
Mereka duduk di depan nya, lalu mengulurkan tangan nya berniat berkenalan. Astrit hanya menatap nya sekilas dan melanjutkan acara makan nya yang sempat tertunda tanpa berniat membalas uluran tangan gadis itu.
“Deva Billy Davidson, panggil aja Deva”.
“Indahana Swifta Taylor, panggil aja Indah”.
“Wulan Agung Dwi Atmet, panggil wulan”.
“Astrit”.
Mereka bertiga melongo, mana yang kata nya ratu bullying, orangnya centil, make up nya tebal, sombong, angkuh? sungguh beda dengan apa yang mereka lihat sekarang? dingin, datar dan tak tersentuh itulah deskripsi Astrit dari mereka.
“Boleh gabung?”. Baru saja Astrit ingin memakan makanan nya, tapi lagi - lagi ada orang yang mengganggu nya. Dengan tangan yang meremat ujung sendok kuat, ia mendongak menatap tajam makhluk di depan nya.
( Maklum ye kadar emosi Astrit sudah ditingkat kematangan ⊙﹏⊙ )
“Gak tahu diri”. Sinis Astrit
“Ngomong apa Lo”.
“Budek ya?”.
“Kita izin baik - baik, kenapa Lo sewot!”.
“Izin? Huh, cuman orang gila yang mengerti arti kata gak tahu diri”. Sarkas Astrit menatap datar orang di depan nya. Mereka terdiam, sejak kapan cewek ini jadi berani? batin mereka bertanya - tanya.
__Ω__
📍 Votement 📍
Matur nuwun = sami - sami
KAMU SEDANG MEMBACA
Astrit You? (On Going)
RandomYang kepo langsung di baca Jangan lupa tinggalkan jejak ( vote dan follow ) ≈≈≈ Dia Astrit Geolma Putri. Nama yang cantik sesuai dengan parasnya yang rupawan tapi tidak dengan kehidupannya. Kehidupannya yang penuh akan misteri dan masalah yang beran...