Mantan?

157 33 4
                                    

Happy reading

Ana kam-- ”.

Call me Astrit not Ana!”. Tekan Astrit sembari menatap tajam gadis di depannya, sudah berapa kali ia menekankan untuk memanggil nya Astrit bukan Ana. Keras kepala

“Bias-- ”.

“Ga usah ikut campur”. Potong Astrit

“Lo-- ”.

“Apa?”.

Dapat dilihat wajah yang menjadi lawan bicara nya memerah dengan hidung nya yang kembang kempis. Ah rasa nya menyenangkan membuat orang marah apalagi orang modelan rengginang seperti di depan nya ini.

“Udah kak aku ga papa kok”. Terang Erna dengan senyum manis yang terlukis di bibir nya.

Uekk najis”. Sindir Wulan

“Si erneng bertingkah lagi”. Cerca Deva

“Namanya juga capar”. Jelas indah memutarkan bola matanya malas.

“Hei kal-- ”.

“Jika hanya ingin mengganggu ketenangan saya! silahkan pergi dari tempat ini!”. Tukas Astrit memotong ucapan Arseno yang ingin membela gadis epik itu. Apa sebegitu berharganya Erna sampai - sampai ia rela membela gadis itu di depan adiknya sendiri?.

“Emang ini tempat milik Lo? berani nya nyuruh kita pergi, anak pemilik sekolah ini aja malah sebalik nya”. Ucap Agra Dalender inti Carmondz yang juga tak menyukai Ana.

Saya tidak pernah bilang kalau tempat ini milik saya”. Jawab Astrit santai sembari bersedekap dada menatap lelaki itu intens.

Sedangkan yang di tatap langsung mengalihkan pandangan nya ke arah lain, sungguh tatapan itu seperti Akh-- dia tak bisa menjelaskan nya dengan kata - kata.

Brak

“Udah gak us-- ”

Teeet teeet teeet

Ucapan Deva terpotong karena bel masuk berbunyi, semua siswa - siswi SMA Pagar Nusa berhamburan pergi menuju kelasnya masing - masing begitupun Astrit. Tanpa mereka sadari perdebatan yang terjadi antara Astrit cs dan inti Carmondz ditonton seluruh pengunjung kantin tak terkecuali seseorang yang duduk di pojok kantin bersama sohibnya.

( Cmiw siape tu? )

Mengingat itu membuat Astrit membuang nafas nya kasar. Baru beberapa hari ia disini sudah membuat nya pusing apalagi bertahun - tahun atau selama nya? sungguh miris kehidupan kamu Ana. Lantas bagaimana? tanpa dihindari sekelebat bayangan tiba - tiba melintas dipikiran nya, ia kembali diingatkan dengan kejadian malam itu. Ia menutup mata nya sejenak berusaha menetralkan amarah yang membuncah didada nya dan itu-- sangat sakit. Ia benci posisi ini, mata itu terbuka, menatap datar pantulan cermin yang terlihat wajah baru nya beberapa hari yang lalu. Ia meringis mengingat kembali masa - masa itu.

Sahabat yang selama ini ia percaya berani menghianati nya dengan memiliki hubungan spesial bersama mantan pacar-- Revan Mahesa di belakang nya. Apa mereka ada disini?

( Hidup kamu sama miris nya dengan Ana, Astrit )

__Ω__

05 February 2016

Hari semakin gelap, matahari telah berganti menjadi bulan. Lampu - lampu di sekitar jalan menyala memberi cahaya kepada para pengendara diiringi rintikan - rintikan air hujan yang turun dari atas sana.

Seorang gadis dengan payung yang melindungi tubuh nya berjalan di atas trotoar jalan hendak ke indomei. Sesampai nya di sana ia bergegas masuk mencari apa yang ia cari.

Gotcha ketemu?. Tangan nya terulur hendak mengambil namun sebuah tangan kekar lebih dulu menggapainya, ia menoleh mendapati seorang lelaki remaja dengan susu coklat di tangan nya. Ia menatap lelaki itu tajam seolah berkata Aku yang pertama kali menemukan nya! jadi susu itu punya aku!!.

Tapi yang di tatap hanya menatap nya datar lalu beranjak pergi menuju kasir untuk membayar nya. Mata gadis itu melotot, baru kali ini ada orang yang berani sama aku? tanpa ba-bi-bu ia langsung mengejar lelaki itu yang sekarang tengah berdiri di pintu keluar - masuk indomei hendak pergi.

Hei, itu susu coklat milik saya, saya yang menemukan nya lebih dulu. Kembalikan!”. Teriak nya, tangan nya menarik kasar baju yang lelaki itu kenakan dan-- berhasil lelaki itu berbalik badan 180⁰ menghadap kearah nya. Jika bukan masih tersisa satu ia tak akan mau mengemis kepada lelaki jangkung di depan nya itu apalagi ia ke sini hanya sendirian tanpa kendaraan ataupun di antar. Kan rugi

Ekspetasi tak sesuai realita, lelaki itu hanya menatapnya datar tanpa berniat membalas ucapan nya, lagi - lagi ia pergi meninggalkan nya tanpa sepatah kata pun dan membawa sekotak susu coklat bersama nya.

CUIH, DASAR BOCAH INGUSAN”. Geram Astrit

Ya, gadis itu adalah Astrit. Dengan sisa - sisa amarah nya yang masih tertahan, ia beranjak pergi dari tempat itu dengan rasa kesal yang membuncah di dada nya. Dan tanpa gadis itu sadari dari jauh ada seseorang yang memperhatikan diri nya dengan seringaian tipis yang tercetak jelas di wajah orang tersebut.

“Menarik”.

__Ω__

📍 Votement 📍
Matur nuwun= sami- sami

Astrit You? (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang