You Is Mine 🌹

134 29 1
                                    

Happy reading

"Assalamu'alaikum".

"Wa'alaikumsalam".

Astrit membuka pintu rumah nya, dapat dilihat di sana inti Carmondz dan Erna tengah bersenda tawa di ruang tamu, mereka menatap Astrit dengan mata memincing.

"Dari mana Lo, malem - malem baru pulang habis ngejalang ya?".

"Gak patut di contoh".

"Erna jangan di contoh perilaku si ono".

"Murahan".

Astrit hanya diam menatap mereka semua datar, ia menarik sudut bibir nya ke atas mendengar cemohan dan cacian yang di tujukkan untuk nya. Entah sejak kapan atmosfer ruangan ini mendadak panas, Astrit yang hendak menaiki anak tangga harus terhenti karena suara pelan menasehati nya.

"An-- Astrit, aku cuman ngingetin aja cewek itu gak baik pulang malam - malam. Bukan nya aku ngelarang tap--".

"Terus apa beda nya sama kamu? Main ke rumah cowok tidak ingat waktu". Potong Astrit datar, mereka semua terkejut dengan apa yang Astrit ucapkan barusan. Bukan hanya penampilan dan sikap nya saja yang berubah, tapi tutur kata nya pun juga ikut berubah.

Tanpa menunggu respon mereka Astrit berlalu pergi meninggalkan mereka semua yang sekarang tengah berperang dengan pikiran nya masing - masing.

__Ω__

Pagi hari nya, Astrit sudah berdiri tegak di depan gerbang SMA Pagar Nusa. Hari ini sama seperti hari sebelum nya, orang - orang yang memang masih di sekitar parkiran sekolah, menatap nya dengan pandangan berbeda - beda.

Langkah demi langkah ia lalui bersamaan dengan tatapan sinis dan cibiran yang mereka tujukkan pada nya. Sudah biasa, bahkan saat ia masih di raga asli nya, ia juga sering mendapatkan hal yang sama.

Tatapan datar mengiringi setiap langkah nya, menulikan pendengaran nya, dan menganggap nya seperti sampah - sampah yang berterbangan karena angin, itu adalah prinsip seorang Astrit Geolma Putri. Gadis itu datang terlambat dan untung nya penjaga gerbang berbaik hati membukakan nya tapi dengan syarat harus menerima hukuman yang diberikan, Astrit hanya menerima tanpa menolak. Terima saja

KBM sudah di mulai dari 3 jam yang lalu dan waktu istirahat pun tiba, semua orang berbondong - bondong keluar dari kelas nya masing - masing.

kantin, satu - satu nya tempat yang menjadi incaran para siswa - siswi Pagar Nusa, tak terkecuali Astrit. Duduk sendiri di pojok kantin sembari menikmati makanan nya dengan hikmat.

“Hai Astrit, boleh gabung gak?”.

Hem”.

Setelah mendapatkan izin, mereka semua dengan serempak duduk, mereka adalah-- inti Carmondz dan Erna.

“Astrit, kamu hari ini cantik banget”.

“Dari dulu”.

“Tapi, penampilan kamu yang sekarang jauh lebih baik daripada penampilan kamu yang dulu. Dulu kamu kek-- badut, maaf”. Ujar nya lirih di akhir kalimat

(Ini mah bukan pujian tapi lebih ke cibiran 🙄 )

Astrit yang mendengar itu hanya diam, ia malas berdebat sekarang apalagi ada para kacung nya. Berantem juga butuh tenaga! Ia makan dengan hikmat tanpa memperdulikan mereka yang sekarang tengah menatap gadis itu tajam dan juga sinis kecuali Erna yang menatap nya polos.

( Haha polos kek pantat 🐷 )

Ieu jijik”.

“As-- ”.

“Ternyata Lo disini! Kita cariin dari Sabang sampai Merauke gak ketemu. Mana gak ngajak - ngajak lagi kalau mau makan”. Sungut nya duduk di sebelah Astrit dan diikuti yang lain. Astrit hanya menatap mereka datar malas menanggapi.

“Deva, kamu nyariin aku ya?”. Senyum manis tercetak di bibir nya

Merasa nama nya dipanggil, ia menoleh ke asal suara. Dengan jijik ia berkata “Pede banget loh, lag-- ”.

“Diam”. Serentak mereka semua terdiam, entah kenapa mendadak suasana kantin yang tadi nya ramai menjadi senyap. Hawa panas semakin menyengat, keringat dingin bercucuran di dahi masing - masing, tatapan tajam seperti mengintai mereka dari jauh. Hawa apa ini?

Suasana nya kok jadi panas sih? Anying.

Matahari nya Deket kali ya?.

Bego, kalo matahari nya deket mungkin udah koit kita.

Kek gak biasa nya.

Hooh, yang ini aura nya lebih mencekam daripada Daren dkk.

Gila, si Ana ngalahin aura mereka.

Ha jadi-- Ana yang--.

Iya Lo gak percaya? Noh liat.

Ujar seorang siswi menunjuk ke arah Astrit yang tengah bersedekap dada sembari menatap tajam makhluk didepan nya sekarang, serempak semua mata juga menatap ke arah gadis itu.

Semakin menarik”.

“Awas Lo bicth”.

Balik ke Astrit sekarang, ia hanya menatap mereka semua datar dan pandangan nya berpusat dengan gadis di depan nya-- Erna. Merasa ditatap dengan takut - takut ia mendongak dan mendapati Astrit yang tengah tersenyum miring ke arah nya, reflek ia menundukkan kepala nya dan meremat seragam nya kuat. Takut

Astrit yang melihat itu hanya memutar bola mata nya jengah. Tanpa ba - bi - Bu ia beranjak pergi meninggalkan mereka dengan pikiran yang berkelena kemana - mana.

You is mine”.

__Ω__

📍 Votement 📍
Matur nuwun = sami - sami


Astrit You? (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang