05. Pulang Bareng

3.9K 117 9
                                    

Gavali kini tengah duduk di bangku sebelah brankar tempat Prilly berbaring,sedari tadi ia terus memandang gadis bermata hazel yang diam-diam masuk ke relung hati nya.sambil memegang tangan Prilly ia mengelus jidat milik Prilly dengan lembut tepat di titik membiru akibat lemparan bola basket tadi.

"Ini semua salah gua andai pas itu kita gak ketemu pasti lo bakal baik-baik aja,Jevin sialan tunggu pembalasan gua.gua janji akan jagain lo karna pasti Jevin akan mengincar lo terus"batin Gavali menatap lekat tubuh Prilly.

BRAK !!
Suara dobrakan pintu UKS sangat kencang menampilakan Lea dan Vania yang tadi berlari tergesah gesah.

"Aduh Prilly gak kenapa-napa kan"ujar Lea mengatur nafas yang tersedat sedat akibat berlari tanpa melihat siapa yang ada di hadapan nya.

"Ia dia gak kenapa-napa kan?"sambung Vania yang berada di samping Lea.

"Ck,gak sopan banget kalian berisik ganggu orang"decak Gavali menatap tajam dua gadis yang merupakan teman Prilly.

Vania dan Lea menundukkan wajah takut tidak berani menatap wajah menyerampan seorang Gavali.

"Maaf ka,kita cuman mau tau keadaan Prilly"gugup Vania yang membaranikan diri menatap wajah datar Gavali.

"Dia baik-baik aja"Ucap Gavali sambil menyibakkan rambut Prilly ke telinga yang menghalangi wajah cantik nya.

Tindakan Gavali sontak membuat Lea dan Vania terkejut"omj Van gila demi apa woy"Lea berbisik sambil menyenggol pelan bahu Vania.

"Gila gila kasih gua oksigen!gak kuat liat nya"ujar Vania menahan nafas karna terkejut melihat tindakan Gavali yang terkesan sweet di mata mereka berdua.

Gavali yang merasa diri nya sedang di bicarakan menatap mereka berdua"kenapa?"tanya Gavali mempertahan nya wajah datar nya.

"Engg--engga ko ka gak--kenapa-napa"balas Lea gugup.

BRAK!!
bunyi dobrakan pintu UKS terdengar kembali,dan itu sukses membuat kepala Gavali mendidih karna untuk kesekian kali nya pengganggu datang.

"Omj hello dedek gemoy nya bang Ael gak kenapa-napa kan"teriak Rafael yang baru saja muncul di ikuti oleh Manzel dan Zayn.

teriakan tersebut membuat mata elang milik Gavali menatap nya tajam"brengsek!bisa diam kalian semua"bentak Gavali menatap tajam satu persatu teman nya.

"Santai kali Gav kita cuman mau liat doang kali"ucap Manzel.

"Sensian banget si Gav elah"sahut Zayn.

"Hooh nih bang Gava kesayangan Ael sensian banget"ujar Rafael.

"Keluar kalian semua!jangan sampe gua habisin satu persatu"ucap Gavali tak terbantah.

"Iya iya elah jahat banget babang Gava baru juga mau liat dedek gemoy udh suru keluar aja"cemberut Rafael.

Mereka semua keluar dari UKS tersebut karna jika tidak habis oleh si kejam Gavali.

"Lo gak masuk kelas Gav?"tanya Zayn di ambang pintu.

"Gua ijin gak masuk dulu"jawab Gavali.

"Oke"

Setelah semua keluar kini tersisa Gavali yang memang dari awal sudah menemani Prilly dari pingsan sampai sekarang belum sadarkan diri.

"Ughh"suara lenguhan yang berasal dari Prilly membuat Gavali yang tadi nya melamun segera menatap nya.

Mata hazel mulai terbuka sedikit demi sedikit"aku dimana"tanya Prilly dengan suara serak yang belum menyadari seorang disamping yang tengah menatap nya.

GAVALITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang