"Kita itu seperti Nada dan Melodi saling melengkapi dalam sebuah lagu,tanpa Nada tak akan ada Melodi yang terbentuk secara indah,sama seperti kita saling melengkapi."
Nada Berlina
"Aku tau,Melodi akan terbentuk indah jika Nada yang di susun secara r...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
4.Ketahuan.
Bel istirahat SMA Nusantara telah berbunyi, menandakan kini jam nya seluruh murid untuk beristirahat dari kegiatan belajar nya.
"Turun yuk laper gue."ajak Tania yang sudah kelaparan dari tadi cacing nya terus dugeman di dalam perut.
"Ayok,udah kangen juga gue sama Laskar."Jawab Nada,lalu bangkit sofa yang semula ia duduki.
"Giliran ayang aja gercep."
"Iya iya lah namanya juga punya ayang."
"Jomblo mah diem aja."ejek Nada.
"Nanti kalau gue bisa dapetin Manurios kejang-kejang Lo."ucap Tania yang berjalan di samping Nada.
"Halu nya ketinggian mbak."sahut Nada.
Mereka berdua berjalan menuruni anak tangga yang memang menghubungkan nya langsung ke atas rooftop sekolahan.
Saat mereka berdua sudah sampai di gundukan anak tangga terakhir tiba-tiba suara deheman orang dari bawah tangga membuat mereka berdua serempak menoleh ke samping.
Damn!
Nada gelagapan saat mengetahui siapa orang yang kini tengah berada di hadapannya orang yang memergoki nya adalah Laskara kekasih nya sendiri.
"Laskar."ucap Nada membatin dalam hati.
Dirinya kini hanya berdiam diri di tempat bersama Tania yang berada di sampingnya,sial lagi-lagi dirinya kepergok bolos.
"Tuh kan apa gue bilang juga."geram Tania berbisik di samping telinga Nada.
"Ya mana gue tau, kirain tadi dia ada rapat OSIS."balas Nada membisikkan kalimat di telinga Tania.
Laskar yang melihat dua cewek yang tengah berbisik-bisik di depannya itu lantas dirinya kembali berdehem untuk memancing atensi mereka.
Ekhemm.
Laskar berdehem kembali,dan langsung membuat Nada dan Tania kembali menatap Laskar yang kini menatap nya datar.
"Eh ada Laskar hehehe."ucap Nada menyengir lebar sambil cengengesan.
Laskar menaikkan alisnya sebelah bertanda tanya apa.
"Dari mana?."Tanya Laskar to the point.
"Kamu ngapain di sini."ucap Nada, bukanya menjawab pertanyaan dari Laskar malah kini dirinya balik bertanya.
"Gak usah ngalahin topik pembicaraan,kamu dari mana Nada Berlina."tanya Laskar sekali lagi.
Jantung Nada sudah berdengung tidak karuan,jika Laskar sudah memanggil nya dengan nama nya sudah di pastikan Nada sekarang tidak aman.
