|Mengapa kamu harus merahasiakan tentang diri mu, padahal aku adalah Saudara kembar mu sendiri|
Vantika Juwina Pramesti
______________________________________
Setelah berhasil membujuk Amar untuk pergi jalan-jalan, Juwita memutuskan untuk pergi ke kantin karena perut nya sudah terasa lapar.
Sedang asik berjalan Juwita yang tak memperhatikan langkahnya sebab ia asik bermain dengan ponselnya. Tiba-tiba saja ponselnya kini terjatuh lagi hingga membuatnya terdiam sejenak, lain halnya dengan Tasya dan Dona mereka berdua malah saling menatap satu sama lain
Melihat ponsel Juwita yang layar ponselnya sudah pecah dan tak berbentuk lagi. Tasya ingin meraih ponsel itu namun ditepis keras oleh Juwita.
"Jangan sentuh ponsel gue." Bentak Juwita.
"Ta maaf gu.."
"Ssstttt, lu berdua udah merusak ponsel gue." Ucap nya sembari berjongkok untuk mengambil ponselnya.
Juwita kembali berdiri dan menatap keduanya, "lihat." Ucapnya sambil menunjuk ponselnya. "Akibat lu berdua layar ponsel gue udah ga berfungsi lagi." Ucap Juwita
"Ya elah Ta, lu kan bisa beli yang baru lagi." Ucap Dona
"Heh! Lu pikir semudah itu beli yang baru, ponsel ini hasil kerja keras gue. Gue cape-cape kerja buat nyari uang cuman buat beli ponsel ini. Tapi lu seenak nya bilang tinggal beli yang baru." Bentak Juwita.
Dona yang mendengar ucapan juwita membuatnya terkejut, sebab tak ada yang tak tau jika Juwita selama ini bekerja, dan hanya di waktu malam saja. Tasya yang merasa tak enak dengan juwita ia pun mencoba memegang pundak juwita namun ditepis kasar lagi olehnya.
"Maaf Ta, kalo gitu biar gue ganti deh." Ucap Tasya yang ingin mengeluarkan uang
"Ga perlu, gue sama sekali ga mau dapat uang dari lu." Tolak Juwita.
"Elahh Ta, syukur-syukur lagi Tasya mau gantiin ponsel lu." Sambar Dona
Juwita tak mengubris ucapan Dona ia lebih memilih untuk pergi dari sana, ia dengan sengajanya menerobos lewat tengah dimana Tasya dan Dona berdiri hingga mengenai bahu Tasya dan Dona.
"HEH! JUWITA BAHAR LU YA GA ADA TERIMA KASIHNYA SAMA KITA." Teriak Dona
"Udah Na, ga usah di landenin. Lu ga liat gimana marahnya dia sama kita." Bujuk Tasya
__________________________________________"Eh Na, itu bukannya Ami ya." Tunjuk Ferra. "Kok dia kaya terburu-buru gitu." Lanjutnya
Benar saja saat ini Ami sedang terburu-buru untuk pergi dari sekolah, sebab ia tak ingin bertemu dengan Gina terlebih dahulu. Ia terpaksa bolos dari pada harus ketahuan oleh Gina.
Nana yang merasa aneh saat melihat ekspresi wajah Ami seperti ada yang sedang ia hindari, wajahnya terlihat sangat gelisah dan takut. Nana terus memperhatikan Ami hingga ia tak mendengar ucapan Ferra.
"Na lu dengar gue ga sih." Tegur Ferra
"Eh iya apa Fer." Ucap Nana
Ferra yang mendapati Nana hanya geleng-geleng saja, ia tersenyum dan memegang tangan Nana karena menyadari mungkin Nana saat ini memang sedang tak fokus. Ia pun membawa Nana untuk pergi ke kantin.
Sesampainya di sana mereka bisa melihat bahwa Dona dan Tasya sudah menunggunya sedari tadi, Nana duduk di samping Dona sedangkan Ferra memesan makanan.
Dona yang hanya diam saja membuat Nana bingung pasal nya Dona kalo sudah berkumpul seperti ini ia pasti akan banyak bicara namun sekarang ia hanya diam saja, Nana melihat kearah Tasya untuk menanyakan ada apa dengan Dona.
"Jadi Na gini pas ka..."
"Udah Tas, ga usah di ceritain gue masih kesal tau gak."seru Dona yang memotong ucapan Tasya
"Kesal kenapa sih?" Tanya Nana
"Noh kembaran lu pengen rasanya gue nampol tuh mukanya." Pekik Dona
"Emang Juwita berulah lagi ya sama lu." Ucap Ferra yang datang sembari membawa makanan
Nana kembali melihat kearah Dona dan memegang tangannya, ia mencoba untuk menenangkan diri nya. Setelah situasi sudah cukup baik Nana kembali menanyakan kepada Dona apa yang terjadi dengannya.
"Juwita berulah apa?" Tanya Nana
"Kita berdua ga sengaja merusak ponsel milik Juwita."
🍏🍏🍏🍏🍏🍏🍏🍏
🍏Raini08_🍏
KAMU SEDANG MEMBACA
Juwita (END)
Teen FictionJuwita adalah gadis yang berusia 17 tahun. hidup nya dulu sangat tentram, damai. hingga keluarga nya mematahkan semangat serta kehidupan nya. ia juga memiliki saudara kembar, yang tentu nya dirinya selalu di banding-banding kan oleh kedua orang tua...