"Jangan ada yang sembunyi." Tegur Juwita
"Lu gak waras hah, emang lu mau ketahuan." Bentak Ami
"Justru dengan sembunyi kita malah ketahuan." Ucap Juwita
"Hhmmm, kaya nya Juwita benar deh, lagian juga di sini kan ada gue sama adek gue mereka gak mungkin curiga kan." Ucap Dona
"Intinya kalian semua perlu keluarin akting kalian, dan buat lu Mar maaf gue harus ngebentak lu lagi." Ucap Juwita
Semuanya sudah siap dengan posisi masing-masing. Dona sangat merasa gugup sebab ia belum pernah berakting seperti ini.
Pintu terbuka suasana sepi hanya ada suara teriakan dari adik Dona, pandu merasa ada yang aneh ia pun berjalan dan merangkul pundak Dona
"Lagi pada ngapain ni, kok pada ngumpul di sini." Tegur Pandu seraya merangkul pundak Dona
"Heh! Bisa gak tangan lu gak main rangkul kaya gini." Ucap Dona sambil menepis tangan Pandu
"Elah Don, cuman bentaran doang." Seru Pandu
"Ami sama Juwita juga ngapain pada kesini?" Tanya Yoga
"Bukan urusan lu." Ketus Ami
"Gileee siapa tuh bocah cantik bener?" Tanya Pandu seraya melangkahkan kakinya ke sana
"Dia itu aaddd..." Ucapan Dona terhenti sebab Ami
Langkah Pandu juga terhenti karena Dona tidak menyelesaikan bicaranya, ia membalikkan badannya dan menatap serius ke arah Dona
Yoga pun juga begitu mereka mulai merasa curiga seperti ada sesuatu yang di sembunyikan. Dona yang merasa seluruh tubuhnya bergetar ia berusaha untuk tidak kelihatan gugup
"Lo tadi mau bilang apa Don?" Tanya Yoga
"Maksud gue cewe itu sepupunya Amar!" Seru Dona
"Ooohhh, jadi ini sepupu lu yang lu ceritain. Gileee yaa cantik dan imut banget, ihh gemess." Ucap Pandu seraya mencubit pipi kanan Selly
"Ihhhh kakak siapa main pegang pipi aku?" Tanya Selly seraya mengusap-usap pipinya
"Kenalin gue adalah jodoh lu di masa depan nanti, tenang kok gue bakalan nungguin lu sampai dewasa deh." Ucap Pandu seraya mengulurkan jari kelingking
"Awass aja lu Pandu, gue gak rela lu godain adek gue." Ucap Dona dalam hati
"Gak mau ah, kakak pasti buaya." Ucap Selly dengan enteng nya
"Hahahaha, mampus lu. Jangan kan cewe yang dewasa. Anak kecil aj nolak lu." Ucap Yoga
Pandu duduk dengan kesal ia tetap tak putus asa untuk menggoda Selly. Tangan Dona sudah terasa gatal ingin sekali memukul wajahnya dari pada ia berlama-lama disana ia memutuskan untuk pergi saja
"Hhhhmm gue permisi ya mau pulang dulu!" Ucap Dona pamit
"Kita berdua juga mau pamit ya." Sahut Ami seraya memegang tangan Juwita
"Lohh kita berdua baru aja datang masa lu pada mau balik." Seru Yoga
"Bukan urusan lu." Ucap Dona
Dona merasa kesal terhadap pandu ia rasanya ingin sekali menendang bokong Pandu, di luar mereka bertiga mulai berbicara lagi. Juwita yang duduk di sisi bangku yang ada di sana.
"Liat aja tuh si pandu kalo dia macam-macam sama adek gue bakalan gue patahkan kakinya." Seru Dona
"Menurut kalian mereka berdua gak curigakan sama kita?" Tanya Juwita.
"Kayanya enggak sih, soalnya gerak-gerik kita gak keliatan." Seru Ami
Sedangkan di dalam ruangan Pandu terus berusaha untuk membujuk Selly, sebab Selly yang terus merengek meminta ingin di belikan balon
"Pokoknya Selly mau balon." Ucapnya seraya memukul pundak Panduu
"Duhh gue lagi kagak pegang uang nih, gimana kalo Selly minta sama bang Amar ya." Seru Pandu
"Kok jadi gue sih." Ucap Amar
"Ya kan dia jadi sepupu pura-pura lu, jadi lu harus membiayai dia dong." Tegur Pandu
DEG
"Kok lu bisa tau?" Tanya Amar
"Kita berdua sebenarnya udah dengar pembicaraan kalian sebelum masuk, lu lupa buat ngilangin suara di rekaman pintu lu kan. Tapi lu tenang aj kita berdua bakalan jaga rahasia ini." Seru Yoga
Amar percaya kepada kedua sahabatnya tetapi rasanya tak adil jika Ary dan Vino tak tau tentu saja itu kan membuat masalah mencari rumit lagi.
_________________________________________
Ary yang sekarang sedang duduk di bawah pohon yang rindang sembari memberi makan burung yang ada di sana. Tak lama itu tiba-tiba ponselnya berdering ia pun melihat ponsel ternyata ada notifikasi dari Tasya.
Asya
Ary!Anda
Kenapa SyaAsya
Maafin gue ya! Maaf udah bikin lu sakit hatiAnda
Gapapa sya lu pantas bahagiaAsya
Lu ada waktu gak, gimana kalo kita ngomong secara langsung ajAnda
Ada kok! Kapan?Asya
Malam ini pukul 9 yaAnda
Oke! Mau gue jemput?Asya
Boleh dehAnda
Oke gue jemput pukul 9.30_________________________________________
"Gue pamit pulang duluan yaa." Tegur Tasya seraya merapikan buku-bukunya
"Kenapa? Karena ada kita berdua?"tanya Ami seraya memakan permen karet
Saat ini Ami dan Juwita terpaksa harus menunggu di rumah Ferra. Sebab mereka tak ingin merepotkan Dona lagi, sedang asik duduk Tasya yang secara tiba-tiba ingin pulang membuat mereka bingung.
"Enggak kok." Seru Tasya
"Gak usah bohong Sya." Tegur Ferra
Tasya menghentikan pergerakannya lalu berdiri dan menghadap Ferra. "bohong apa?" Tanya Tasya
"Lu pasti mau nemuin Ary kan." Seru Ferra
"Kalo iya kenapa? Masalah?" Tanya Tasya jutek
"Sebaiknya lu gak nemuin dia." Tegur Ferra
Tasya menghela nafas "Gue cuman mau minta maaf doang kok sama dia." Ucap Tasya
"Justru itu lu gak usah nemuin dia lagi, udah cukup lu nyakitin dia Sya. Lu gak liat saat lu mengutarakan perasaan lu ke Yoga di sisi itu Ary terluka, seharusnya lu gak melakukan itu. Di depan semua orang lu bikin malu Ary." Tegas Ferra
Tasya mengerut keningnya dan maju selangkah di depan Ferra. "Kok lu jadi belain dia sih, apa jangan-jangan lu suka sama Ary." Seru Tasya
"Gue bukan bermaksud mau belain dia, cuman lu seharusnya mikirin itu sebelum mengucapkan perasaan lu ke Yoga. Dan lu juga harus tau kondisi nya juga." Ucap Ferra
"Udah deh lu ngaku aj, lu pasti suka kan sama Ary." Tegur Tasya seraya mendorong pundak Ferra
"Eh udah deh, kalian berdua kenapa sih. Masa cuman gara-gara Ary doang lu berdua ribut gini." Ucap Juwita seraya menghalangi keduanya
Tasya tak berbicara apapun ia langsung pergi begitu saja. Melihat tingkah keduanya membuat Ami tersenyum puas. Baru kali ini ia melihat dua sahabat itu ribut dengan begitu hebat
Ferra langsung duduk dan mengatur emosinya.ada rasa kecewa di hati nya kepada Tasya
"Itu Tasya kenapa dah, aneh banget sih. Sebenarnya dia suka siapa. Yoga Apa Ary?" Tanya Ami
"Yoga."
_________________________________________
✨Raini08_✨
KAMU SEDANG MEMBACA
Juwita (END)
Novela JuvenilJuwita adalah gadis yang berusia 17 tahun. hidup nya dulu sangat tentram, damai. hingga keluarga nya mematahkan semangat serta kehidupan nya. ia juga memiliki saudara kembar, yang tentu nya dirinya selalu di banding-banding kan oleh kedua orang tua...