"TUH KAN GUE BILANG JUGA APA!" Teriak Tasya yang membuat semua orang yang berada di kantin ikut terkejut
"Heh! Lu kagak perlu teriak, kita semua kagak budek tas." Tegur Dona
"Yaa habis nya lu pada kagak percaya sama gue." Ucap Tasya
"Udah-udah ga usah pada ribut, noh semua orang pada liatin kita." Tunjuk Ferra
Benar saja mereka semua menjadi tontonan semua orang yang berada di kantin. Dona yang teringat dengan kejadian malam tadi dimana disaat ia harus berpura-pura menjadi Juwita.
"Oh iya Na, gue baru ingat gimana cara lu bawa Juwita masuk kedalam kamar, sedang kan nih ya bokap lu sendiri ngira kalo yang di kamar itu Juwita padahal kan itu gue." Seru Dona
Tasya dan Ferra yang mendengar ucapan Dona membuat mereka berhenti makan, sedangkan Nana ia masih sibuk dengan pikirannya entah ia masih memikirkan bagaimana bisa Vino pulang bersama Juwita.
Melihat Nana yang sedari tadi hanya diam dan tidak menanggapi ucapan Dona, Ferra berusaha memegang pundak Nana hingga itu membuat nya terkejut.
"Eh iyaa Fer ada apa?" Tanya Nana
"Dona tadi nanyain lu Na!" Tegur Ferra
"Lu nanya apa tadi?" Tanya Nana
"Sebentar-sebentar kaya ada yang ga beres nih sama lu, ada apa Na? Lu lagi ada masalah?" Tanya Tasya
"Entah lah Tas, gue bingung." Ucap Nana sembari menatap kearah jendela.
Ferra kembali memegang pundak Nana, "apa yang membuat lu bingung, cerita sama kita." Tegur Ferra
"Malam tadi kan Juwita pulang bareng sama Vino." Ucap Nana
"Vino? Seriusan lu." Seru Dona
"Serius na! Setau gue kan vino mana mau dekatin cewe." Jelas Nana
"Ya terus yang bikin lu bingung itu apa?" Tanya Tasya
Nana menghela nafas nya entah ada apa dengan hatinya, terasa sakit jika mengingat kejadian malam tadi. Hanya hal sepela tapi mampu membuat seorang Nana merasakan sakit yang begitu dalam.
"Vino bilang sama gue dia nyuruh Juwita untuk jangan datang lagi ke rumah nya, sedangkan nih ya Juwita kan pergi ke rumah ka Gina bukan kerumah dia. Jadi apa hubungannya sama vino." Ucap Nana
"Na, jadi lu belum tau!" Tegur Ferra
"Maksud lu?" Ucap Nana tak mengerti
"Ka Gina itu kakak kandung nya Vino." Seru Ferra
Brukk
"APA! HEH GA MUNGKIN." Teriak Ami histeris
Mendengar teriakkan serta minuman yang dipegang oleh Ami terjatuh tepat didepan meja Nana. Mereka semua langsung berdiri dan menghadap kearah sumber suara, Ami yang sedari tadi berdiri disana ia menatap kedua mata Ferra
Dona yang menyadari itu ia melangkah kakinya dan berdiri di depan Ferra sebab ia tau kalo Ami pasti akan melakukan sesuatu.
"Heh jadi lu dari tadi nguping pembicaraan kita ya. Ngaku deh lu " bentak Dona
"Dona, gue lagi ga mau berdebat sama lu, Ferra lu kata siapa hah, kalo ka Gina itu kakak kandung nya Vino." Ucap Ami
"Gue ga bohong mi, kalo lu ga percaya tanya aja sama ka Gina." Ucap Ferra
"Gue sering datang kerumah ka Gina dan gue ga pernah nemuin vino dirumah itu." Seru Ami
"Ya kemungkinan vino jarang pulang." Ucap Dona
"Ga mungkin, gue ga percaya sama omongan lu." Ucap Ami
"Ya udah kalo lu ga percaya mendingan lu pungut tuh minuman yang udah jatuh dilantai." Tegur Nana
"Idihh ogah ngapain gue cape-cape mungutin tuh minuman." Ucap Ami dan pergi dari situ.
_____________________
"Kenapa tuh muka, kok kusut gitu." Tegur juwita
"Gara-gara kembaran lu nih, ya masa Meraka bilang kalo ka Gina itu kakak kandungnya vino. Ya masa sih." Ucap Ami yang masih kesal
"Jadi vino adiknya Gina?" Tanya Juwita
"Kok lu jadi nanyain gue sih " Tegur Ami
"Ya habis nya gue harus nanya apa dong." Ucap Juwita
Ami mengambil satu kursi dan duduk di depan Juwita dan membisikkan sesuatu yang mungkin hanya mereka saja yang tau, ia menyuruh Juwita untuk menundukkan kepalanya di bawah meja.
Juwita hanya menuruti perintah Ami, melihat sekeliling masih sepi Ami mulai membuka mulutnya.
"Lu ga mikir Ta, mana mungkin vino punya kakak yang modelan nya itu kaya gina. Jujur sih gue ga percaya." Bisik Ami
Juwita hanya bisa menahan tawanya, bisa-bisa nya Ami berkata seperti itu pantas saja ia menyuruh Juwita untuk bersembunyi.
"Jadi lu nyuruh gue nunduk kaya gini, cuman mau bilang ini doang. Ya kalo kenyataan vino memang adiknya Gina. Emang ada masalah." Ucap Juwita
"Ihhh lu ga bakalan ngerti. Kalo misalnya vino itu adiknya ka Gina, gue jadi ga ada harapan buat bisa dekat sama vino." Ucap Ami sedih
"Ya udah lu Yang sabar aj ya."
"Gini banget dah punya teman modelan kaya lu." Ucap Ami dan pergi dari sana
______________
Semua siswa yang seharusnya belajar dalam kelas kini mereka semua mendapat info bahwa semua guru sedang mengadakan rapat, maka artinya mereka memiliki jam kosong. Mereka boleh pergi keluar asalkan tidak menggangu kegiatan guru.
Sama seperti hal nya yang sedang di lakukan oleng geng OMORFOS, mereka semua sedang berada di markas karena mengetahui bahwa guru-guru sedang rapat mereka semua mutuskan untuk berkumpul di markas saja.
Sedang asik bersantai tiba-tiba saja ada seseorang yang membuka pintu markas dengan begitu keras, vino berserta yang lain mendengar suara itu langsung melihat kearah sumber tersebut.
Brak
"VINOOOO." Teriak Gina
"Ehh tunggu-tunggu, siapa yang nyuruh lu masuk ke markas. Lu harus izin bos kita dulu dong." Ucap yoga sembari merentangkan kedua tangannya
"Heh! Minggir. Vino Adek gue jadi terserah gue dong mau masuk tanpa izin dia juga ga papa." Bentak Gina yang terus mendorong tubuh yoga
"Ga bisa gitu, walaupun lu kakak nya vino tetap harus minta izin." Ucap amar yang tanpa kalah juga
"Ya elahh, lu semua pada ga tau ya, ini penting banget kita harus ketemu gini sekarang. Vino dimana?" Tanya Finna
"Vino ada di kamar pribadi nya, tapi kalian ga boleh masuk kedalam sana." Ucap Ucok
"Heh Ucok baba, ga usah ikut campur deh lu. Mending kalian semua minggir deh." Bentak Eka
Sedangkan vino yang berada di ruangan nya merasa terganggu oleh teriakan yang berada di luar, padahal dirinya ingin sekali beristirahat sejak tanpa ada nya gangguan siapa pun. Karena merasa tak nyaman vino pun bergegas pergi keluar dan menghampiri mereka semua
"Ini ada apa sih?" Tanya vino
"Ini nih boss kakak lu maksa banget pengen ketemu sama lu." Tunjuk yoga
"Ngapain lu datang kesini?" Tanya vino
"Lu? Kenapa di malam itu lu ngantarin Juwita pulang?"
🌾🌾🌾🌾🌾🌾🌾🌾🌾
Next✔️
KAMU SEDANG MEMBACA
Juwita (END)
Fiksi RemajaJuwita adalah gadis yang berusia 17 tahun. hidup nya dulu sangat tentram, damai. hingga keluarga nya mematahkan semangat serta kehidupan nya. ia juga memiliki saudara kembar, yang tentu nya dirinya selalu di banding-banding kan oleh kedua orang tua...