6

335 57 2
                                    

Bagian 6

*
>>INFO KARAKTER<<

[Kim Jungoo/Goo]
>SMA Tahun ke-3
>Made in Korea
>Pemilik Kos-kosan berduit
>Ramah dan cinta kedamaian
>Wibu:v

[Ryuhei Kuroda/Nomen]
>K3tU4 9eNg m0tOR
>Made in Japan
>Always tersenyum:)
>Mitsuki✖ Goo✔
>Terverifikasi berduit

[Jonggun/Gun]
>SMA Tahun ke-3
>Wangy²
>Pemilik kos-kosan ke 2
>Mau tapi malu

[Gimyung]
>Anak tunggal kaya raya (sementara)
>Yateam
>Ngekos tapi nunggak 4 bulan
>Sambung kata? Han Shinwo...

[Seongeun/Samuel/Samsul]
>SMA Tahun ke-2
>Suka bakwan
>Anak tukang revis Ac
>Playboy berduit wangy²

Sisanya menyusul nanti.

*

Loading...
.
.
.
.
--Rumah(2) Jonggun--

Brak!!

Pintu dibanting terbuka tanpa aba-aba. Jungoo masuk dengan wajah muram seperti baru saja dirampok.

Orang-orang didalam yang tengah sibuk dengan kesibukannya masing-masing sontak terjengkang kaget.

"Astaga Goo, lu kenapa??" Han Shinwo refleks menjatuhkan kartu poker ditangannya.

"Tau, datang-datang bukannya salam malah ngajak ribut." Gun menurunkan satu kartu.

"Didikan setan emang beda ya^^" sarkas Yoojin sembari menutup laptop dipangkuan nya.

Seongeun menghembuskan asap dari mulutnya dan berdecak. "Udah tingkat dakkjal sih bukan setan lagi..."

"Bacot lu pada bukannya nanyain malah ngoceh." Jungoo melepas sepatu dan berjalan cepat menaiki tangga ke lantai atas.

Dap dap dap!

Kemudian, BRAK!

Pintu kamar menjadi korban pelampiasan Jungoo selanjutnya.

"...." -Han Shinwo

"... Habis nyimeng tu anak." sudut bibir Jonggun berkedut.

"Stress." Seo menggelengkan kepala acuh.

Yoojin hanya tersenyum tanpa kata.

"Jungoo pulang?" tanya Lee Jihoon yang baru saja keluar dari kamar mandi.

"Setan yang pulang." jawab Jonggun kemudian fokus kembali pada permainan kartunya.

--Kamar Jungoo--

Setelah menutup pintu, Jungoo melemparkan tasnya ke sembarang tempat.

Ia menjatuhkan dirinya ke atas kasur lembut. Jungoo diam selama 2 menit tanpa mengganti posisi tengkurap nya.

Ketika dia berbalik tiba-tiba otaknya kembali teringat pada sosok berambut blonde itu.

Jungoo mendnegus dan berceletuk asal. "Orang tolol."

Jungoo bangkit dari kasur nya kemudian meregangkan tangan. Saat ia mengangkat lengannya sepotong kertas tiba-tiba terjatuh dari lengan bajunya.

"Hm?" Jungoo melirik dan melihat sebuah kertas kecil dilantai dekat kakinya.

Membungkuk, ia mengambil sepotong kertas kecil tersebut dan membacanya.

Sesaat setelah membaca ekspresi wajahnya kembali suram.

"Orang gila."

[xx-xxxx-xxx-xx
Salam dari Ryuhei]

Tngannya gemetar dan segera meremas kartu berisi nomor telepon tersebut menjadi bola kecil dan melemparnya ke sembarang tempat.

Jungok bertanya tanya kapan orang itu memasukkan kertas kedalam lengan seragamnya. Tanpa sadar leher Jungoo bergidik.

"Horor banget ih, mending gak usah ketemu lagi lah."

Keesokan paginya Jungoo bangun awal-awal dan bergegas turun kebawah.

Mengingat hari ini akhir pekan Jungoo berinisiatif untuk jalan-jalan sebentar sambil membeli beberapa keperluan yang tidak perlu diluar.

Ketika sampai dilantai bawah kaki Jungoo tanpa sengaja menginjak pecahan botol yang berserakan.

Jungoo:"....." untung gue pake sandal.

Ia menghela nafas dan memandang sekeliling ruang tamu. Sudah tidak ada jejak kehidupan sedikitpun disini.

Jungoo melangkah kearah Sofa dan mendapati Jonggun yang tengah berbaring sambil menutupi matanya dengan lengan.

Pakaian atasnya telah hilang entah kemana, memperlihatkan dada bidang dan otot perut yabg terlatih.

Diatas meja kartu poker dan beberapa botol bir berserak.

Jungoo berdecak sambil menggelengkan kepalanya. "Brutal banget lo Gun. Minum sebanyak itu??"

Jonggun menjawab dengan suara malas. "DG sama Seo yang minum, gue nggak."

"Bohong kok setengah-setengah."

"Jangan kek ajg ya lu. Pala gue lagi pusing." balas Jonggun sensi.

"Orang mabuk emang gak bisa diajak bercanda. Gue mau keluar dulu, jangan nyariin."

Jungoo melangkah ke pintu dan meraih sepasang sepatu putih. Duduk lesehan kemudian lanjut memakainya.

"... Mau kemana lo?" Jonggun tiba-tiba sudah berada dalam posisi duduk di sofa dan bertanya sambil memijit pangkal hidungnya.

"Kepo~" Jungoo tersenyum dan berbalik menatap Jonggun. "Mau tau aja atau mau tau bangeeet?"

"Nice try."

"Gak asik lu."

"Bodo."

Jonggun berdiri dan berbalik menuju dapur. "Pergi sana, gak usah pulang sekalian. Nambahin biaya makan aja lu disini."

"Ntar gue ilang nyariin lu." Goo tertawa dan membuka pintu. "Hati-hati loh, omongan adalah doa. Gue berangkat, hati-hati dirumah."

Jonggun: "🖕"

--Jalanan kota--

Jungoo berangkat dengan mobilnya menuju mall kota.

Sampai disekitar lokasi yang tidak jauh dari kawasan mall, Jungoo menghentikan mobilnya dan parkir disalah satu parkiran umum.

Lalu ia turun dan perjalanan akan dilanjutkan dengan berjalan kaki.

Parkiran mall terkadang akan sangat penuh pada saat akhir pekan. Dari pada mobil terjebak didalam, Jungoo lebih memilih parkir diluar meski bayarannya 2 kali lipat.

Jungoo baru saja selesai mengunci mobil, suara klakson motor mengagetkan nya dari belakang.

Firasat Jungoo buruk. Instingnya mengatakan untuk tidak menoleh kebelakang.

Ketika dia berbalik, apa yang tidak diharapkan benar-benar muncul dihadapannya.

"Hai!"

Sialan.

Bersambung....
Mon maap klo ad typo:v

>>[⭐]<<

Favorite Trash NomenxGoo [BL]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang