Bagian 3
Loading...
.
.
.
.
--Kembali ke ruang kelas--"Terus?"
"Terus apanya?"
"Ya terus hubungannya elu malakin orang sama galau apaan? Merasa berdosa?" Gun mendengarkan alur cerita tanpa minat.
Jungoo mempoutkan bibirnya dan merasa sedikit berat untuk mengatakan alasan tersebut.
"Eh muka lu begitu lagi beneran gue tambok lu ya." kata Jonggun dengan nada jijik.
"Mulut doang 'jijik' dalem hati senengnya sampai ke london." celetuk Seongeun sembari memainkan ponsel.
"Bisa ae lu, kang ac." balas Gimyung.
"Bacot anj."
"Eh lu berdua mending panggilkan Shinwo noh. Ada yang mau gue omongin bentar. Sisanya nanti gue transfer." Jonggun melambaikan tanganya memberi isyarat pada dua orang tersebut.
"Ada Hp mahal-mahal lu buat apa anying🖕." ucap Seongeun.
"Buat selfi di kaca."
"Telepon aja bngst. Jangan menyusahkan hidup lu."
"Kalo bisa ditelepon gue juga gak nyuruh lu sialan." jawab Gun sambil menyalakan rokok di bibirnya.
"Siapa lo nyuruh-nyuruh gue? Selebgram?"
"Sudahlah turutin aja. Lumayan buat nambah-nambah uang bulanan." ucap Gimyung sambil menarik kerah seragam Seo. Pandangannya fokus ke buku pr yang baru selesai dikerjakan.
"Gak kekurangan uang gue, lu aja sono." Seongeun menolak sambil berusaha melepaskan cengkraman Gimyung.
"Temenin gue lah."
"Gak."
"Temenin gue nanti gue kenalin ke bokap gue lu." Gimyung berbalik dan menatap Seo dengan serius.
Seongeun: "Lu kan yatim?"
"Tau aja lu. Ntar jadi anak bokap gue 2 hari deh."
"3 hari."
"Ya."
"Gas."
Jonggun: "kebanyakan drama."
Pada akhirnya keduanya pergi meninggalkan kelas untuk mencari sosok yang buta sebelah.
Jonggun kembali menatap Jungoo yang sejak tadi tidak bersuara. Hanya melihat kepala yang tertanam lekat diatas meja.
"Terus kenapa lu galau gitu?" tanya Jonggun sekali lagi. Nadanya masih menujukan sedikit toleransi yang tersisa.
"Gak usah. Lu gak solid." tolak Jungoo datar.
"Eh lu tadi cerita setengah-setengah ya bajingan. Ngomong cepat."
Jungoo mengangkat kepalanya dan terdiam sejenak. Seakan-akan berfikir dan mengingat hal yang tak menyenangkan. Wajahnya berubah muram.
Jungoo: "... Uangnya salah transfer."
"Ha?"
"Jadi ilang semua."
"Kok bisa?"
"Nomor rekening yang gue kasih salah." Jungoo mengusap wajahnya dengan kasar.
Dia tak habis fikir, ketika kemarin hendak melakukan penarikan di bank jumlah uang yang ingin ditarik tidak mencakup saldo yang ada.
Alhasil Jungoo kembali memeriksa informasi transfer yang telah berhasil dilakukan sore tadi.
Ternyata nomornya salah, cuman salah 1 angka. 1 angka merubah segalanya! Entah kemana uang itu nyasar ketika masuk.
"Mana nominalnya berdigit-digit lagi anj. Dah lah gak tenang tidur gue tadi malam:')."
"Kena karma apa gue sih? Padahal gak ada melakukan dosa belakangan ini..."
*gak sadar diri.
"Karma malakin orang. Makanya nyari duit yang halal." balas Jonggun tanpa beban.
"Kek elu nyari duit pake cara legal aja sempak kuda."
"I don't care?"
Keheningan terjadi diruang kelas. Jungoo kembali menenggelamkan wajahnyapada lipatan tangan diatas meja.
Jonggun yang tengah memainkan ponsel melirik Jungoo yang gamon lagi.
Alisnya berkerut dan merasa sedikit risih dalam hatinya mendengus, dia meletakkan ponselnya kemudian mengusap kepala Jungoo.
"Jangan sedih hanya karena kehilangan sedikit uang. Karna itu uang lo, bukan uang gue. Jadi gue gak peduli." tutur Jonggun dengan nada puitis.
"Gak usah ngomong kali Gun."
"Cape ya? Semangat:)." -Jonggun
Apa sih yang kalian harapkan dari Jonggun? Semangat:).
Bersambung....
Maap klo ad typo:v
>>>[⭐]<<<
KAMU SEDANG MEMBACA
Favorite Trash NomenxGoo [BL]
Novela JuvenilKim Jungoo dikenal sebagai siswa yang suka membuat masalah disekolah, tiba-tiba terpaksa terikat dengan seorang ketua geng motor karena suatu kejadian tidak disengaja. NomenxGoo FF Lookism Karakter sepenuhnya milik PTJ Warn! OOC! Tidak bermaksud men...