Part 1 : Identitas Rahasia

280 21 3
                                    

•••

•••

Ini bukan hal yang mengejutkan bagi Boboiboy.

Sekarang mereka bertujuh sudah sampai di TAPOPS bersama Fang, dan di hantar oleh Papa Zola. Ya, hanya mereka.

Yaya masih belum seratus persen pulih dari keadaannya, ia juga menerima syok berat atas apa yang terjadi dalam misi terakhir. Gopal masih di larang keras oleh Ayah Ibunya yang khawatir pada sang anak.

Dan berakhir dengan ketidak hadiran mereka pada misi kali ini.

"Itu wajar, dan patut di sayangkan." Komentar Alvara tentang hal tersebut. Jelas kalau hal ini wajar terjadi bagi kelompok Boboiboy yang memang belum pernah masuk dalam misi yang seperti waktu itu, membunuh dan terbunuh. Tapi itu sangat wajar bagi kelompok yang sejenis dengan AZH.

Sangat di sayangkan tentunya, apa lagi jika itu terjadi pada anggota-anggota yang berbakat seperti kelompok Boboiboy. Namun semua telah terjadi, cukup terlambat untuk di sesali.

"Baiklah, karena melihat kekurangan anggota kali ini, kami akan memberikan misi yang mudah." Ucap Komender Kokoci, dan itu hanya di tanggapi dengan diamnya Boboiboy dan Fang.





**

Setelah memberitauan dari Komender Kokoci, mereka hendak berkemas. Di tengah perjalanan, entah kebetulan atau apa, langkah mereka melambat ketika berpapasan dengan kelompok AZH. Kakak mereka.

Namun, tidak ada interaksi apapun dari keduanya. Bukan tanpa sebab, terlihat dari Alvara yang bahkan tidak menatap mereka, tatapannya fokus ke depan dengan tatapan dingin. Fang bahkan menepuk pundak Gempa yang berada paling depan, memberikan kode untuk tetap diam dan tidak berbicara walau sekedar menyapa.

Hingga ke delapannya mulai menjauh dari Kelompok Alvara.

"Kapten Eita memang kayak gitu, serius dalam pekerjaan." Ujar Fang setelahnya.

"Kau seperti sudah kenal kakak kami sejak lama, Fang." Komentar Halilintar yang tak jauh dari jarak Fang dan Gempa.

"Di sini, Kapten Eita memang sangat di hormati. Apa lagi sebentar lagi pangkatnya Laksamana." Ucap Fang. Walau kenyataannya, di banding di hormati, sosok Ketua kelompok AZH sebenarnya sangat di takuti oleh para pekerja di TAPOPS.




"Apa?!" Ketujuh saudara itu sedikit berteriak dengan kompak setelah mencerna dengan baik kosa kata Fang.

"Pantas saja!" Taufan seakan baru saja mengambil sebuah kesimpulan.

"Fang, kau tau sesuatu tentang kakak kami?" Tanya Taufan setelahnya. Fang sedikit berfikir, lalu menyadari akan tatapan ketujuh saudara itu yang begitu lekat pada dirinya. Keringat tidak nyaman mulai muncul dari kulitnya.

"Nggak bisa di bilang banyak, aku hanya tau yang umumnya orang lain tau." Fang segera memberikan tanggapan, mencoba kembali fokus pada jalannya.

"Misal?" Sahut Thorn ingin tau. Fang menatap keatas seperti tengah menerawang sesuatu.

"Ketua dari kelompok tersembunyi yang tiba-tiba ingin berpindah status, sosok yang nama aslinya tidak boleh di sebutkan sembarangan, pendiri kelompok dengan nama samaran, kelompok dengan jumlah pembunuhan terbanyak, mendapat peringkat-"

"Tunggu, jelaskan mengenai dua hal yang terakhir kau sebutkan." Ucap Halilintar seketika, di ikuti anggukan oleh Gempa dan yang lain.

"Eh?!" Fang baru teringat akan sesuatu.





Kakak Kami yang Berbeda 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang