•••
•••
• ××××《◇》×××× •
Badanmu panas lagi?" Tanya Gempa memegangi tangan Blaze yang baru saja bangun. Dua hari berlalu, 'lusa' sudah mendatangi mereka untuk menjalankan misi.
Ke delapan pemuda itu sudah berangkat dari Station TAPOPS dan akan sampai tak lama lagi, namun Gempa di buat kaget ketika tangan Blaze yang di sentuhnya memiliki suhu yang tak normal dari hari-hari biasa.
"Tch, cuman sedikit kan?"
"Apa-apaan kosa kata itu? Kenapa kalian ini selalu sama saja ketika sakit? 💢💢💢" Gempa merasa kesal mendengar kalimat yang sangat familiar di telinganya.
Blaze baru saja terbangun dari tidur akibat bosan menunggu, dan Gempa tadinya berniat membangunkan untuk makan siang agar ketika misi mereka memiliki energi yang banyak.
"Lebih baik kau istirahat, kalau kau memaksakan diri sakitmu yang akan semakin parah. Aku bisa di marahi Kakak nanti," Gempa meminta Blaze kembali berbaring di tempat tidur. Suara kekehan terdengar tak lama setelahnya.
"Kakak nggak mungkin marah padamu," Ucapan Blaze terdengar seperti igauan bagi Gempa sampai salah satu alisnya naik.
"Kenapa bisa?" Tanya Gempa sekedar berguman, dan tanpa jawaban, Blaze menutup mata, entah ia benar-benar terlelap atau sekedar menghindari pertanyaan, Gempa akhirnya mengalah dan keluar.
***
Akhirnya mereka menjalankan misi tanpa Blaze yang tetap berada di kapal dan di dampingi oleh Ochobot. Gempa sempat menyarankan salah satu dari mereka untuk tetap bersama Blaze dan Ochobot, namun beberapa sedikit keberatan.
"Sebenernya nggak papa, tapi anggota kita itu udah kurang, misi kali ini aslinya nggak mudah dan nggak susah. Tergantung juga kedepannya," Oke, perdebatan singkat dan tenang itu berakhir dengan cepat karena mereka juga harus segera menyelesaikan misi.
Misi mereka adalah mengirimkan semua powers speras yang berhasil di kumpulkan oleh pekerja TAPOPS ke suatu planet yang sekarang tengah menjadi tempat perlindungan powers speras. Tempat tersembunyi dengan metode menyamaran.
Planet itu dari luar tampak seperti planet mati yang atmosfernya sangat tipis. Tampak berwarna gelap dan tidak berpenghuni. Namun jika kamu memasuki sebuah pintu rahasia, akan begitu tampak kehidupan yang berbahagia di sana.
Kapal angkasa Kapten Papa juga harus di modifikasi sedemikian rupa agar tidak terlihat seperti kapal angkasa yang bepergian penting, ketika hendak mendekati planet tujuan kapal itu akan mematikan bahan bakarnya dengan 'gaya' agar tampak seperti sedang kehabisan bahan bakar dan harus singgah di planet terdekat. Walau terlihat sederhana, langkah seperti itu sebenarnya cukup sulit untuk di kerjakan dan sengaja di lakukan agar penyamaran mereka sempurna. Apalagi dengan ketidak hadiran dua kopral muda milik kelompok itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kakak Kami yang Berbeda 2
MaceraHei, masih ingat dengan Kakak BoEl? Yup. Kali ini mereka kembali lagi dengan kelanjutan cerita baru. Mereka adalah sosok pahlawan, Setelah beberapa waktu 'berlibur', tentu mereka harus kembali menjalankan kewajiban yang sudah menunggu. Tak hanya B...