PERHATIKAN TYPO!
Vote dulu baru baca!
✨✨
Sedari pagi sejak Nara datang ke kampus, ia tak banyak berbicara hanya termenung dengan tatapan kosong. Kedua sahabatnya sudah berkali kali melontarkan pertanyaan padanya, namun jawabannya tetap sama 'Tidak papa' hanya itu yang di katakan Nara.
Kini jam menunjukan pukul 12:16 dan perkuliahan telah di bububarkan dari 10 menit yang lalu. Nara berserta kedua sahabatnya sedang berada di kantin Fakultas yang masih buka
"Nar, lo tuh kenapa sih?" tanya Jingga frustasi "lo kayak orang kesurupan tau gak? Bengong mulu dari tadi" kata Jingga
"Kalo ada masalah cerita dong, Nar. Kita masih sahabatan kan?, Atau lo udah gak anggap kita sahabat lagi?" ucap Kezia lembut. Kezia terkenal cuek, namun jika sahabatnya dalam masalah ia lah orang yang paling perhatian
Nara yang mendengar perkataan Kezia langsung merasa bersalah. Benar kata Kezia, mereka adalah sahabat. Namun.. kenapa rasanya begitu berat untuk menceritakan permaslahanya pada mereka.
"Gue gak papa kok" lagi lagi kata itu yang di lontarkan Nara.
Kezia dan Jingga memutarkan matanya malas, ketika mendengar jawaban yang sama berulang kalo dari Nara.
"Gue emang gak papa, cuma..." ucap Nara memberi jeda "Gue lagi takut aja, kalo nyokap tiba tiba rujuk sama bokap" ucap Nara ragu. Ia berbohong lagi pada kedua sahabatnya
"Ya ampun, Nar. Jadi itu yang menggagung pikiran lo?" tanya Jingga setelah mendapatkan jawaban dari Nara
Nara mengangguk karena hanya itu yang bisa ia katakan saat ini
"Lo coba deh obrolin hal ini sama nyokap lo. Lo bilang ke nyokap lo, kalo lo gak mau dia rujuk sama bokap lo. Tapi lo juga harus jelasin ke tante Nadin, alasan lo gak setuju dan gak suka itu kenapa" tutur Kezia memberi saran
"Nah betul tuh. Gue juga yakin pasti tante Nadin bakalan dengerin lo kok" kata Jingga ikut berpendapat
Nara tersenyum melihat kedua sahabatnya yang begitu peduli terhadapnya, namun di sisi lain ia merasa bersalah karena telah berbohong
"Makasih ya guys atas sarannya, kalian memang sahabat gue yang paling... baik sedunia" ucap Nara membangga banggakan kedua sahabatnya
"Najiss luu" ledek Jingga ketika mendengar ucapan Nara
"Ingat lain kali certia kalo ada masalah" kata Kezia mempringati Nara
"SYAP" jawab Nara tegas
"Pulang yuk. Kita main di rumah Kezia, kan kemaren gak jadi" ajak Jingga, karena benar kemaren mereka tidak jadi ke rumah Kezia karena perdebatan kecil yang terjadi
"Alasan lo, bilang aja mau ketemu bang Regan" ujar Kezia tau akan niat Jingga
"Tau aja lo" ucap Jingga tanpa pembelaan
"Yaudah ayok. Gue juga kangen sama bunda" ucap Nara dengan semangatnya
Setelah mendengar ucapan Nara mereka langsung bergegas menuju rumah Kezia.
KAMU SEDANG MEMBACA
AL (On Going)
RomanceSingkat saja ini tentang Nara seorang gadis yang memiliki dendam, Ia mahasiswa Fakultas Hukum yang di paksa menikahi CEO dari perusahaan yang bekerja sama dengan perusahaan milik mamanya. "Lo punya musuh ya?" - Nara "Gak" "Kalo gak, mana mungkin lo...