Singkat saja ini tentang Nara seorang gadis yang memiliki dendam, Ia mahasiswa Fakultas Hukum yang di paksa menikahi CEO dari perusahaan yang bekerja sama dengan perusahaan milik mamanya.
"Lo punya musuh ya?" - Nara
"Gak"
"Kalo gak, mana mungkin lo...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Plak!
Nara melayangkan satu tamparan di pipi kiri Reno. Seletah beberapa hari gadis itu tidak bertemu Reno, akhirnya kini ia bertemu dengan lelaki itu, yang sedang duduk di parkiran kampus bersama teman teman cowoknya, sambil tertawa terbahak bahak,
Reno mengelus pipinya karena merasa sakit, sambil melihat Nara dengan tatapan kebingungan, teman-teman Reno ikut menengok Nara dan juga kedua temannya yang berdiri tepat di belakang Nara.
"Beb. Are you oke?" tanya Reno yang masih kebingung
"Oka oke oka oke, jiwa lo tuh gak oke. Berhari hari Nara cariin lo! Kemana aja lo! Cosplay jadi hantu!?" Jingga mengoceh terlebih dahulu sebelum Nara menjawab pertanyaan Reno
Reno yang mendengarkan ocehan dari Jingga, akhirnya paham apa inti permasalahan hingga Nara tega menamparnya di depan umum
Reno mencoba memegang tangan Nara namun di hempaskan oleh gadis itu
"Beb, hp aku rusak, layarnya pecah dan gak bisa nyala. Sekarang lagi di konter" Reno mencoba menjelaskan alasan ia tak ada kabar beberapa hari ini
Nara menghela nafas dan mengehembuskannya kasar "Kamu gak bisa hubungi aku lewat teman teman kamu!?" tanya Nara sambil menunjuk teman teman Reno
"Nar-"
"Apa gunanya sosial media, Reno!" bentak Nara yang membuat Reno kaget
"Beb! Cuma permasalahan sepeleh kayak gini, kamu besar besarin? Jangan kayak anak kecil deh" kesal Reno merasa bahwa pacarnya ini telah kelewatan
"Anak kecil!? Bukan cuma ini ya, Ren, masalahny!" ujar Nara benar benar tak menyangka Reno akan berkata seperti itu
"Terus apa!" tanya Reno kesal karena bingung dan merasa tak buat kesalahan apapun lagi
Nara menatap teman teman Reno satu persatu dan juga sedikit menoleh kebalakang, mengisaratkan bahwa dirinya dan Reno mebutuhkan ruang untuk sendiri. Teman teman Reno serta Jingga dan Kezia, peka akan hal itu. Mereka menundurkan langkah dan sedikit menjauh dari Nara dan juga Reno.
Nara yang merasa teman temannya telah jauh darinya kembali menatap Reno
"Aira" ucap Nara menatap Reno tajam tanpa berkedip
Reno manampakkan raut wajah yang sedikit kaget, ia terdiam tanpa berkedip ketika mendengarkan nama yang Nara sebut
Reno mengerjapkan matanya mencoba menetralkan wajahnya kembali "Aira? sepupuh aku? Ada sangkut paut apa sama dia?" tanya Reno polos
Nara tersenyum smirk "Sepupuh.." ucapnya tersenyum sambil mengangguk kecil
