6. Takut ketahuan

11K 469 4
                                    

Sebelumnya maaf jika banyak typo atau salah dalam penggunaan bahasa.

HAPPY READING!


_____


"Lo yakin kita ga bakalan ketahuan bolos disini?" Tanya Rafka yang tengah duduk selonjoran dilantai. 

Sedangkan Gezio duduk disalah satu kursi reot yang sudah tak terpakai lalu yang lainnya duduk dimeja usang. "Iya tenang aja disini aman kok mana ada guru yang mau kesini. Kalo ada tu guru pasti lagi gabut" ujarnya. Karna sekarang mereka sedang berada digudang belakang yang sudah tak terpakai disana sangat sepi jarang sekali ada orang yang kesini ya kecuali budak bangor yang mau bolos kayak mereka. 

"Yaudah kalo gitu kita nyebat dulu nih gue bawa rokok sama vape" ujar Zovan mengeluarkan sebungkus rokok dan juga vape didalam tasnya. 

"Wih temen gue nih" ujar Azki sambil mengambil sebatang rokok milik Zovan. 

Andre mendelik. "Dih diaku temen kalo lagi seneng aja. Tar si Zovan susah lo malah ngilang" 

"Iya bener tuh" ujar Rafka yang sudah nyebat duluan menimpali. 

"Kagak lah woy. Asal kalian tau ya gue tuh selalu ada buat kalian" ujar Azki tak terima. 

Zovan yang sedang menikmati vapenya merasa terganggu dengan perbacotan tiga curut itu. Berbeda dengan Gezio dan Sadewa yang diam sambil ngerokok. Gezio doang sih yang ngerokok karna Sadewa anti dengan benda itu. "Udah nyebat nyebat jangan banyak bacot!!" ujar Zovan agak ngegas membuat Rafka, Andre, dan Azki langsung diam. 

"Setelah ini kita mau kemana?" Tanya Gezio.

"Pulang ajalah gue lagi males belajar" jawab Azki. 

"Dih lo mah tiap hari juga males belajar" sungut Rafka. 

Azki menggaruk tengkuknya yang tak gatal. "Hehe iya juga sih"

Krak 

Terdengar suara seseorang menginjak ranting lalu dengan refleks Gezio dkk menatap kearah suara itu berasal. Seketika semuanya membeku ditempat saat tau siapa yang datang. Pria paruh baya yang memiliki tinggi badan pendek tapi ditakuti seluruh siswa di Sma Taruna Bangsa siapa lagi jika bukan Pak Engkos. Wajahnya terlihat garang menatap keenam pria bangor pembuat onar itu.  

"HEH NGAPAIN KALIAN DISINI BUKANNYA BELAJAR!! LAGI PADA BOLOS YA" ujarnya berteriak galak. 

"Kabur woy cepet kabur" ujar Gezio berbisik sambil tangannya menepak nepak pundak temannya yang masih membeku. 

"LARIIII" Ujar Azki berteriak keras semuanya pun berlari dari kejaran guru galak itu. 

"HEH BERHENTI KALIAN KALO ENGGAK BAPAK BACOK NIH" ujar Pak Engkos yang memang kebetulan sedang membawa sebuah golok ditangannya. 

"Njing ngeri gue" ujar Azki yang masih terus berlari dari kejaran guru galak itu. 

"Masuk sini woy masuk" titah Gezio pada teman temannya. Mereka semua masuk kedalam ruang osis yang memang kebetulan sedang kosong. 

"Yaalloh hamba ga mau meninggoy sekarang yaalloh hamba belum kawin" ujar Azki begitu dramatis. 

"Kirain belum bisa ngebanggain orangtua nyet" sungut Rafka yang berdiri disebelah Azki. 

"Hehe ya itu juga" ujar Azki tertawa garing. 

"GEZIO, SADEWA, ZOVAN, RAFKA, ANDRE, AZKI KELUAR KALIAN JANGAN NGUMPET. KALO ENGGA BAPAK BAKAR MOTOR MOTOR KALIAN YANG ADA DIPARKIRAN" teriak pak Engkos murka tangannya masih memegang golok. Niatnya tadi dia ingin menebang pohon yang berada dibelakang gudang sana tapi kebetulannya ketemu biang onar--Gezio dan kawan-kawan. 

AllezioTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang