2. Kasar

15.9K 617 3
                                    

Mohon koreksinya jika ada penggunaan kata yang salah atau typo.

Happy Reading!

_____


Alletha berlari tergesa-gesa setelah turun dari angkutan umum. Jam sudah menunjukkan pukul 07.30 tapi Alletha masih berada diluar sekolah. Dia bangun kesiangan tadi karna semalaman menunggu Gezio pulang.

Alletha terus berlari hingga sampai didepan gerbang tapi sayang sekali gerbang sekolah sudah tertutup. Tapi dia tidak mungkin pulang lagi kerumah karna hari ini dikelas ada jadwal ulangan Sejarah yang gurunya super killer. Tak ada pilihan lain lagi Alletha harus masuk lewat belakang, memanjat benteng yang lumayan tinggi tapi tenang saja Alletha sudah pernah mencobanya dan ini yang kedua kalinya Alletha harus memanjat. 

Saat sudah berada dibelakang Alletha langsung mencoba untuk memanjat dibantu oleh kursi reot dan sebuah pohon sebagai pijakan. Dan Yap Alletha berhasil naik dan turun dengan lancar tanpa kendala tapi sepertinya keberuntungan tidak berpihak padanya hari ini. Saat Alletha hendak pergi kekelas dengan berjalan mengendap-ngendap Alletha malah kepergok oleh Pak Budi guru BK SMA Taruna Bangsa yang galaknya minta ampun.

Alletha seketika berdiri mematung saat mata Pak Budi melotot padanya. 

"Hayooo mau pergi kemana kamu?" Tanyanya galak. 

"Ke-kelas pak" jawab Alletha takut. 

"Enak saja sudah datang terlambat mau langsung kekelas begitu saja. Ayo kelapangan ikut berbaris untuk mendapat hukuman"

Alletha hanya bisa pasrah mengikuti perintah pak Budi untuk pergi kelapangan. 

Dilapangan Alletha melihat Gezio bersama teman-temannya juga ada disana. Ada Zovan Siregar, Andre Permana, Sadewa Wijaya, Azki Saputra dan Rafka Attalah. 

Alletha berdiri dibelakang mereka. Ternyata tak hanya Alletha perempuan satu-satunya yang berada disana, tapi ada Calista juga. Alletha tebak Gezio dan Calista pasti berangkat bersama bahkan mungkin semalaman mereka bersama itu sudah biasa bagi Alletha. Tapi Alletha sama sekali tak sakit hati ataupun jelous karna dia tidak mencintai Gezio. Ah lebih tepatnya belum mungkin. 

"Kalian tahu kan kenapa kalian bisa ada disini?" Tanya pak Budi suaranya menggema ditengah lapangan.

"Iya pak" jawab semua siswa/i yang berada dilapangan mungkin jumlahnya ada sepuluh orangan. 

"Bagus. Langsung saja saya akan memberikan kalian hukuman karna sudah melanggar peraturan sekolah ataupun terlambat dengan berdiri dilapangan sampai bel istirahat berbunyi. Kalian paham?"

"Paham pak" jawab semuanya serentak.

"Mampus padahal kita sekarang ada ulangan sejarah bu Aneu" ujar Calista pelan agar tak terdengar oleh pak Budi yang berada didepan.

"Ya bagus dong kita jadi ga ikutan ulangan. Mana gue masih banyak tugas yang belum kelar. Gue pasti bakalan habis dihukum sama tu guru" ujar Zovan.

"Iya bener tu gue juga" ujar Andre senasib.

"Yaudah gapapa sayang palingan kita nanti ulangan susulan" ujar Gezio mengelus rambut Calista sayang.

Calista mengangguk sambil tersenyum manis pada Gezio. Lalu Gezio menggenggam erat tangan Calista. 

Alletha hanya bisa melihatnya dari belakang dan uuh kenapa ya tiba-tiba panas begini? Ah mungkin karna sinar matahari yang menyengat pagi ini. Mereka juga sepertinya tidak menyadari kehadiran Alletha disini. Baguslah. 

Satu jam sudah berlalu mereka masih setia berdiri ditengah lapangan. Sedari tadi yang dilakukan Alletha hanya mendengarkan pembicaraan mereka dan melihat kemesraan Gezio dan Calista tanpa berniat berbicara satu katapun. Lagian mau bicara sama siapa? Meskipun satu kelas Alletha tidak terlalu dekat dengan mereka karna Alletha tipe orang pendiam dan susah bergaul. Hanya sedikit orang saja yang berteman dengannya. 

AllezioTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang