[ Bagian revisi About With You ]
Cerita sebelum nya telah di unpublish pada 21 Mei, 2021
❛❛ Aku kira hanya semesta yang senang mengajak ku bercanda, ternyata kamu juga❜❜
Written by @Ayzna_
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
❝ Lain hari, mari lihat sinar rembulan bersama, Nana. ❞
—Na Jaemin, 2018
_______________________________
Happy Reading!
"Jen?"
Anak perempuan itu duduk di sebelah Lee Jeno. Memandangi lelaki di hadapan nya dengan tatapan teduh, walau tersirat sedikit rasa sendu.
Sepersekian detik berlalu, Jeno kemudian membalas tatapan nya. Hanya sejenak, beberapa saat hingga netra setajam langit itu mengedar pada sisi lain.
"Oh, kamu.." lirihnya pelan.
Kemudian, anak perempuan itu bersurai pirang itu terdengar menghela nafas samar.
"I know it'smust be hard for you, but..kamu nggak punya pilihan lain. Jeno."
Lelaki bernama Jeno itu menoleh. Mengangguk sekali, "Aku tahu.."
Lantas, suasana kembali hening sejenak.
Dia— anak perempuan itu adalah tunangan Lee Jeno.
Meski mereka masih duduk di bangku SMA— keluarga Jeno dan gadis itu sudah merencanakan perjodohan ini sejak lama, bahkan saat Jeno dan gadis itu baru terlahir mungkin. Jadi lambat laun, daripada dipertemukan secara mendadak dan terkesan agak 'memaksa'.
Mereka di perkenalkan sejak dini.
Diberi kesempatan untuk mengenal, untuk saling menyayangi layaknya teman sejati. Sebelum akhirnya mencintai sampai mati.
Sebenarnya begitu tujuan awalnya, Jeno pun sempat mencintai gadis bernama Lee Nancy itu ketika awal SMP. Dan hal ini, tentu saja membuat kedua belah pihak keluarga sangat gembira.
Hanya saja, cinta kecil itu tak bertahan lama.
Saat Lee Nancy memutuskan untuk melanjutkan SMA di Aussie, hubungan keduanya putus. Tanpa sepengetahuan kedua orang tua mereka.
Bahkan hingga kini, Lee Nancy masih mencintai Jeno. Meski, kenyataan nya.. Jeno telah jatuh cinta pada orang lain. Setelah Lee Nancy meninggalkan nya.
"Jen, do you still love me?"
Anak laki-laki itu mengangkat kepala nya, sibuk berfikir membuat nya sedikit melamun.
Lantas, ia menatap anak perempuan bersurai pirang itu sejenak. Tersenyum samar, nyaris pudar.