31. Dear Brother

50 7 0
                                    

❝ Mustahil mengaku kuat kalau semesta ku saja engkau rebut, Tuhan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

❝ Mustahil mengaku kuat kalau semesta ku saja engkau rebut, Tuhan. ❞

— Kana, 2018

______________________________

Happy Reading























Desember, 2004Pantai Eurwangni, Incheon Korea Selatan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Desember, 2004
Pantai Eurwangni, Incheon Korea Selatan.

Air dingin membasahi mata kaki, pasir putih menenggelamkan tumit dua anak manusia yang tengah tertawa-tawa.

Satu anak memiliki tubuh kurus tinggi, berambut cepak dan berkulit putih. Dia anak laki-laki yang humoris, selalu tertawa dalam keadaan apapun, selalu ceria dengan caranya sendiri.

Satu lagi anak perempuan kecil yang tubuhnya basah di ciprati air, kulitnya seputih susu, tubuhnya kurus pendek, memiliki dua buah pipi yang menggembung. Dia adalah anak perempuan yang cengeng, selalu menangis kalau sedang di jahili. Selera humor nya rendah, dia tidak bisa membedakan mana bercanda mana serius.

Coba kau lihat, dua kanak-kanak yang bermain di tepi pantai itu sangat bahagia. Tidak perduli air dingin membasahi tubuh mereka, tidak perduli ombak laut menghempas hingga tubuh mereka roboh ke pasir. Justru, mereka tertawa-tawa. Justru, mereka bersorai dan kembali mengulanginya.

Sepasang pasutri juga terlihat duduk tak jauh dari kanak-kanak itu, menggunakan topi pantai yang amat khas. Di bawah payung-payung kanopi mereka duduk bersila mengamati samudera yang seluas langit biru.

"Woojin-ah!"

"Kana-ya!"

Sahut menyahut suara itu memanggil, pasutri muda itu berteriak memanggil kedua buah hatinya.

Kanak-kanak yang sibuk bermain itu berhenti, menoleh pada orang tua mereka, berlari 'seolah siapa sampai dia yang menang' dengan asyiknya.

"Bunda bunda! Oojin sampai duluan loh."

✔|| With Na : Na Jaemin, 2018Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang