chapter 85

1.1K 137 0
                                    

Salju yang belum mencair meninggalkan bayangan putih di setiap sudut taman.

Di depanku terlihat Sorel berlari ke suatu tempat. Dan di sampingnya adalah aku.

Baik Sorel dan aku sama-sama menggunakan pakaian yang kami kenakan sekarang.

' Jadi ini yang akan terjadi pada hari ini. '

Keduanya turun ke hamparan bunga di samping jalan taman dengan wajah yang pucat.

Ada sekumpulan orang yang terlihat seperti pelayan.

Pakaian mereka menunjukkan bahwa mereka semua adalah pelayan dari Grand Duke.

Sepertinya tempat ini adalah taman di mansion Grand Duchy.

Saat aku telah sampai di sana, aku melihat seorang anak laki-laki berambut pirang yang tampak familiar.

Seorang anak laki-laki berambut pirang yang tampak lemas dalam pelukan pelayannya.

Begitu melihat anak itu, darah diseluruh tubuhnya menjadi lebih dingin daripada es.

'lott?'

Anak yang dipeluk oleh pelayan itu adalah Lot.

"Lott! Lott, bangun!"

Dalam pandangan kedepan ku, aku memeluk lot sambil berteriak.

Seluruh tubuh Lot basah kuyup.

' Apa dia tenggelam? '

Melihat wajah yang putih seperti kertas putih dengan bibir yang membiru, sepertinya dia telah tenggelam untuk waktu yang cukup lama.

Aku terlambat melihat air es di sebelah hamparan bunga.

Itu adalah kolam buatan manusia yang besar.

Tepi kolam itu ditutupi dengan es dan salju, dengan air berwarna biru gelap di tengahnya.

Pecahan es yang mengapung di permukaan air es.

Menurutku Lot datang kesini sini ?Tapi Kenapa tiba-tiba dia jatuh ke air?

Segera setelah itu, kepala pelayan mansion ini yang tadinya bersamaku tiba kesitu.

" Tuan muda, Tuan muda Lott! "

Kepala Pelayan tua itu langsung memeluk lot dengan wajah cemas.

"Tuan muda, sadarlah!"

Kepala Pelayan itu memeluk sambil melambaikan tangan dan mengabaikan aku dan Sorel, lalu dia berpaling kepada para pelayan di sekitarnya.

"Apa yang kalian lakukan? Panggilkan dokter sekarang juga!"

Kepala Pelayan itu berteriak dengan wajah garang seperti binatang liar yang kehilangan anaknya.

Beberapa saat yang lalu, sosoknya terlihat lembut namun sekarang tidak ada di mana pun.

Dua atau tiga pelayan berlari ke arah mansion.

Kepala Pelayan itu kemudian memeluk Lot sambil berdiri.

Mata keriput itu menjadi merah karena basah.

Sejauh itu, pemandanganku tertutup kegelapan lagi.

*****

Setelah kegelapan yang singkat penglihatanku menjadi cerah lagi, seolah-olah aku sedang menutup dan membuka mataku.

Begitu aku membuka mataku, aku dapat melihat wajah kepala pelayan itu.

"Putri? Anda Kenapa? "

"....."

Aku Hanya Ingin Pernikahanku Aman (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang