07. Buku dan airpods

119 69 23
                                    

report or not

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

report or not.

____________________________________________

"Bagaimana belajar kemarin dengan Auren, Septha?" Seperti biasa, Septha berangkat awal, di kelas belum ada begitu banyak orang. Tapi beruntungnya Qilla telah tiba di kelas setelah Septha duduk di bangku miliknya.

"Oh itu ya. Ya berjalan dengan lancar saja sih." Septha memberikan alasan, berusaha bersikap biasa saja dan berharap agar Qilla dan mencurigainya.

"Kalian berdua itu anak yang rajin belajar ya." Qilla mengatakan hal itu kemudian memalingkan arah pandangannya kepada tempat pensil miliknya. Mengambil cermin yang ada di dalamnya dan mulai bercermin.

"Qilla..." Septha hendak bertanya, tapi dirinya masih ragu-ragu untuk menanyakan. Septha ingin menanyakan hal tentang keluarga Auren, Vedianta itu. Septha tak tau nama keluarga itu benar ada atau tidak, tapi mengingat nama Auren yang terdapat nama Vedianta, sepertinya itu seperti nama keluarga.

"Iya?" Qilla menjawab sambil tetap mengaca, debu yang tiba-tiba masuk ke dalam mata membuatnya mengucek mata dan membuat matanya merah.

"Apa Auren termasuk berasal dari keluarga terpandang?" Qilla yang mendengar Septha bertanya pun memelankan kucekan matanya dan mengarahkan arah pandangannya dari cermin ke arah Septha.

"Auren? Siswi yang ada di depanmu itu?"

"Iya."

"Emmm....mungkin iya, Auren itu 'kan berasal dari keluarga Vedianta ya. Ya Vedianta cukup terpandang walaupun sempat bangkrut sih," Qilla menjelaskan sambil berusaha mengingat-ingat hal yang bersangkutan dengan Auren.

"Bangkrut? Sejak kapan keluarga Vedianta bangkrut?" Septha bertanya, Septha penasaran dengan itu. Mungkin Septha bisa mencocokkan hal itu dengan masalah ini.

"Eeem...sekitar....aku tak terlalu ingat tapi aku dengar sudah dari 3 tahun yang lalu. Dan aku dengar juga semenjak itu Auren tidak terlalu terlihat di depan umum, tapi tak lama, karena setelah 3 tahun itu Vedianta bangkit kembali sampai sekarang," Qilla menjelaskan hal itu dengan mata tertutup, Qilla tak terlalu tau mengenai Auren karena Auren tak terlalu mencolok dan tak terlalu kenal juga dengan Qilla. Auren itu tertutup sejak bisnis keluarga Vedianta bangkrut bahkan sampai sekarang, jadi Qilla tak terlalu mengenal Auren. Apalagi keluarga Vedianta.

"Penyebab mereka bangkrut apa?"

"Penyebabnya? Duh penyebabnya ya...ada yang bilang Vedianta terkena kasus yang menurunkan kualitas keluarga itu dan membuat para konsumen tidak percaya kepada mereka lagi, yang aku ingat sih itu. Kasus apa itu aku tak mengerti, tapi menurutku yang membuat keluarga itu bangkrut karena tersebarnya gosip tentang itu sih. Tapi entahlah." Septha mengangguk paham. Sekarang dirinya sedikit mengerti tentang keluarga Vedianta, keluarga Auren.

Septha yakin jika Auren yang tak terlalu mencolok setelah keluarga Vedianta bangkrut itu ada alasannya. Jadi Septha perlu tau apa penyebab keluarga Vedianta bangkrut. Ada dua versi yang telah Septha tau dari Qilla, pertama karena sebuah kasus dan kedua karena gosip tentang kasus itu. Entahlah kasus itu benar atau tidak, Septha sedikit curiga tentang itu.

Geomest Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang