Esoknya Mellyna, Maryam dan nyonya Bahiya mengantar dua kakak beradik yang katanya akan pergi ke luar negri, Mellyna berfikir merek akan ke India atau ke Thailand karena mereka memiliki banyak perusahaan garment di Asia Tenggara dan Asia Selatan.
Sebenarnya Maryam merengek ingin ikut babanya, tapi Madan melarangnya, katanya kalau libur sekolah di akan mengajak Maryam dan mamanya jalan-jalan.
"Jaga Mama untuk Baba ya sayang." Kata-kata itu yang di bisikan ke telinga Maryam sebelum pergi, dan mereka saling mengaitkan kelingking tanda sepakat.
"Siaaap.....Yang penting nanti Maryam di belikan boneka Naruto ya Ba yang besar." Balasan bisikan Maryam ketelinga Madan.
Dan percakapan lewat bisikan antara ayah dan anak ini terdengar jelas oleh Mellyna, dan dia hanya tersenyum mendengar ucapan Madan yang berucap dengan Maryam tapi pandangannya ke arah Mellyna.
"Sudah, jangan melihat Mellyna seperti itu, haram hukumnya!" Mellyna tertunduk malu karena dia lupa Madan pria yang haram dia sentuh, dua hari ini suasana cukup menguras emosi, sehingga beberapa kali melakukan sentuhan yang tak seharusnya dilakukan dua orang ynag bukan mahromnya.
"Iya kak, semoga ketika aku pulang, dia sudah halal bagiku." Mellyna yang mendengar penuturan Madan spontan memukul lengannya.
"Aaauuuu.... Sakiiit". Mellyna kaget, dia lupa kalau tubuh Madan habis di cambukki semalam.
"Ooh... Maaf aku lupa... Kalau lenganmu sakit." Lengan belakang Madan juga tersambar ikat pinggang kulit milik tuan Salman.
"Tidak, aku cuman pura-pura sakit, kamu sudah menyembuhkannya semalam." Nyonya Bahiya dan Tuan Salman hanya menggelengkan kepala melihat adik bungsu mereka yang sudah jadi bucin akut.
"Sudah kalian cepat pergi, nanti kalian ketinggalan pesawat."
"Kak, aku titip Mariam dan Mamanya ya".
Mellyna heran dengan tingkah Madan, yang kena cambuk punggungnya kenapa sepertinya yang geser otaknya
🌁🌁🌁🌁🌁🌁🌁🌁🌁🌁🌁
🌙Sehari
☀️Dua hari
🌤️Tiga hari
🌩️ Empat hari
Sampai berhari hari....Madan belum juga mengabari Mellyna, dan harga diri Mellyna masih cukup tinggi untuk menghubunginya terlebih dahulu, meski Maryam berungkali menanyakan Babanya, namun selalu mengatakan Babanya sedang kerja tidak bisa diganggu sebagai alasan untuk menenangkan putrinya.
Mellyna pun dalam bekerja sampai kurang konsentrasi memikirkan pria India yang menggondol hatinya pergi tanpa kabar.
"Mel, orang tuaku memaksaku untuk bertunangan dengan keksihku Mel." Fariz memberikan selembar undangan berwarna rose gold.
"Hah... Bukan kah aku kekasihmu Riz? Emang kamu udah punya kekasih lain???". Mellyna kaget cepat sekali Fariz dapet kekasih.
"Kekasih kok tinggal di rumah pria yang pernah menghamilinya. Ah... Kamu tipe gak setia aku udah punya yang se frekuensi sama aku Mel" Fariz berkacak pinggang di depan Mellyna memamerkan kalau dia sudah punya kekasih lain.
"Siapa wanita yang ketiban sial mau sama kamu Riz, tuh cewek gak cewek jadi-jadian kan???"tanya Mellyna sambil menahan tawa dan membuka amplop undangan tunangan Fariz.
"Hah... Risa Lutfina??? " Mata Mellyna membulat membaca nama calon tunangan Fariz, Risa Lutfina adalah nama pengasuh Maryam.
Memang selama ada banjir rob dan Mellyna menumpang di rumah Madan, Risa dia liburkan, namun ini terlalu mengejutkan bagi Mellyna, wanita normal, cantik, pandai dan tentunya masa depannya masih luas, mau bertunangan dengan Fariz yang notabene pria menyimpang.
"Risa udah kamu apain Riz kok mau sama kamu??" Mellyna curiga pasti Fariz mengancamnya.
"Aaah pasti kamu berfikir aku mengunakan trik licik seperti pria India mu itu kan???" Fariz berhasil menebak isi otak Mellyna dengan benar.
"Trusss apa coba???"
"Aku menawarinya beasiswa sampai S2 kalau dia mau menikah denganku, tentunya plus rumah, dia gak perlu jadi pengasuh Maryam untuk biaya kuliahnya." Mellyna cukup kagum dengan trik Fariz meski kurang sepakat mempermainkan pernikahan, tapi dia berdo'a semoga ini awal yang baik untuk Fariz dan Risa.
🦋🦋🦋
Di sebuah kamar rumah sakit seorang pria India dirawat di sana, ada perban di tangannya dan perutnya, dan tiga hari yang lalu dia di oprasi karena ada dua peluru melukai tubuhnya.
Empat orang pria masuk keruangannya, dan di ikuti dua orang wanita.
"Bagaimana keadaanmu Nak??" Tanya seorang wanita yang usianya sekitar lima puluh lima tahunan, dengan wajah keibuan.
" Alhamdulillah sudah lebih baik." Jawab pria tadi.
"Syukurlah kamu bisa duduk kan??" Tanya wanita itu lagi.
"Kita bisa lakukan sekarang pak???" Di jawab anggukan dari pria dengan aura dingin yang telah menghajarnya dan sekaligus di selamatkan olehnya.
"Ya" jawab singkat dari sang pria.
"Bapak ikhlas dan ridho kan???" Ulang pria yang tangannya di perban tadi.
"Iya aku ikhlas dan ridho selama kamu memenuhi janjimu."
"Pasti pak... Pasti saya akan memenuhi janji saya kepada anda pak ."
"Silahkan kita mulai sekarang." Seorang pria berwajah khas timur tengah mengintrupsi mereka.
🐞🐞🐞🐞
Selama Mellyna kerja, Mariam setiap hari bersama nyonya Bahiya, dan sering juga di telphon Babanya menggunakan telphon bibinya.
Air rob sudah surut, tanggul pelabuhan juga sudah di perbaiki, rencanya Mellyna esok hari akan kembali ke rumahnya, dengan hilang kabarnya Madan pikiran Mellyna jadi traveling kemana-mana, dia merasa di campakkan oleh Madan, dia merasa bodoh jatuh ke pesona pria seperti Madan, kenapa juga dia percaya dengan pria yang sudah merusaknya.
Hari ini dia di minta mengisi kelas karyawan di SS Group, rasanya sangat malas dia pergi ke SS Group, tempat pria yang mencampakkannya menjadi direktur disana, namun keberadaannya entah dimana.
Hari ini Mellyna agak heran, kelas yang di gunakan bukan di ruang kelas meeting room seperti biasanya, kenapa ini di aula besar.
Ini pendidikan orang dewasa yang butuh konsentrasi, kenapa setingnya seperti seminar? Batin Mellyna.
Mellyna berdiri di depan, masih merasa aneh dengan suasana pendidikan bahasa yang akan di sampaikan Mellyna, kenapa pihak perusahaan tidak mengabarinya terlebih dahulu kalau model pelatihannya seperti ini, dengan peserta ratusan orang.
"Pak Kuncoro, kok saya gak di info ya, pelatihannya berbentuk seminar, saya belum menyiapkan materi kalau model seminar." Mellyna menahan emosinya saat berbicara dengan pihak SS Group.
"Maaf bu, ini yang meminta seperti ini pak Madan"
Deg
Mellyna kaget saat nama orang yang bikin galau beberapa hari ini di sebut.
Bersambung...
Selamat malam...
Jangan lupa Vote & Coment ya
dzakiriski terimakasih sudah kasih Vote.
michellego13080512 terimakasih sudah memasukkan di readinglist aku tunggu comentnya.
raciksekarms_ ini dia yang murah koment.... Aku tunggu di komentnya ya....Dan untuk pembaca yang lain yang belum bisa aku sebut satu persatu, makasih ya udah membacanya, target tamat tanggal 6 Juli, jadi sebulan kelar.
Rencana mau bikin kisah FaRiza. Tentang kisah cinta Fariz dan Risa. Ayuuuk yang mau kasih masukan monggo.....
KAMU SEDANG MEMBACA
Serpihan Kaca √
General FictionEND Dulu aku pernah punya akun Atharaz. Salah satu judul novel yang pernah aku buat berjudul 30 Hari Untuk Selamanya. dan ini Sequel dari novel tersebut. namun kisah ini bukan dari anak Lina & Farhat, namun kisah si Antagonis Mellyna. yang belum tau...