-06-

222 27 2
                                        

"Seokjin hyung! Itu ada Tomat! Ayok kita petik!" Seru Soobin.

Seokjin mengangguk, mereka berdua segera menghampiri tanaman tomat itu, dan langsung memetiknya.

"Woah, ini masih segar sekali!" Seru Soobin.

Seokjin mengangguk, "Tentu saja, mungkin baru berbuah, jadi terlihat segar."

Soobin tersenyum, lalu dia segera memetik tomat itu.

"Jangan banyak-banyak ambilnya." Ucap Seokjin dan Soobin mengangguk paham.

"Dah hyung, ini sudah cukup." Ucap Soobin sambil memperlihatkan tomat di dalam keranjangnya.

"Bagus, mari kita cari lagi." Dan mereka langsung mencari bahan lagi.

Saat mereka sedang asik mencari buah, kepala Seokjin tiba-tiba pusing. Dia berhenti lalu memegang kepalanya.

Soobin menyadari, langsung menghampiri hyungnya, "Hyung kenapa?"

Seokjin tak menjawab, dia memegang kepala terus. Lalu,

"Seokjin sayang, berjanjilah sama ku. Kau harus selalu bersamaku hingga besar nanti. Lupakan saja mereka. Mereka harus membayar semuanya."

"Jika kamu tahu siapa dirimu sebenarnya, ah semoga saja kau tidak mengetahuinya."

"Maka taruhan untuk mereka, adalah kau."

"Seokjin hyung!"

Seokjin terkejut, jantung dia berdetak kencang, lalu melihat Soobin.

"Hyung kenapa?" Tanya Soobin cemas.

Seokjin terdiam, lalu dia menggeleng kepala. "Tidak. Aku tidak apa-apa. Tadi kepalaku sedikit pusing, sekarang nggak apa-apa." Ucapnya.

"Hyung yakin?" Dan Seokjin mengangguk.

"Yasudah, mau lanjut?"

Seokjin mengangguk lagi, "Ayok kita lanjut cari." Dan mereka langsung kembali mencari buah-buahan.

Sooyoung berjalan ke suatu tempat.

Ya, setelah Seokjin dan Soobin pergi, Sooyoung buru-buru langsung keluar juga ke suatu tempat.

Bukan mengikuti Seokjin dan Soobin kok.

Melainkan.

Sooyoung pergi ke air terjun di hutan.

Sooyoung sudah sampai di air terjun itu, dengan pemandangan yang indah, suara khas air terjun, airnya pun sangatlah bening dan bersih.

Sooyoung menghela nafas, lalu dia berjalan menuju bukit air terjun, lalu dia masuk. Masuk ke air terjun itu.

Jangan salah.

Dibalik air terjun, ada sebuah goa.

Setelah masuk, dia kembali berjalan. Lalu berhenti di tumpukan batu.

Sooyoung duduk di depan tumpukan batu itu, lalu mengelusnya.

"Sudah lama kita nggak ketemu, Daniel."

Dan ya!

Tumpukan batu itu, adalah tempat dimana jasad Daniel dikuburkan.

Sengaja Sooyoung menguburkan jasad suaminya di belakang air terjun, agar semuanya tidak mengetahuinya.

Termaksud anak-anaknya.

Sooyoung tersenyum, "Maaf ya, aku baru sempat mengunjungi mu. Aku hanya butuh waktu yang tepat untuk mengunjungi mu kesini."

Who I Am? | Kim Seokjin (Hiatus) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang