-13-

189 30 5
                                    

Jiwon terdiam di taman.

Sendari tadi yang dia lakukan hanya duduk, dan melamun. Entah apa yang dia pikirkan.

Tiba-tiba, Seseorang memeluk Jiwon dari belakang.

Jiwon menoleh kebelakang, dan dia membulat matanya saat melihat siapa yang memeluknya.

"Kim Seokjin? Kau kah itu?"

Orang yang bernama Kim Seokjin itu, tersenyum. "Betul Eomma. Aku Kim Seokjin, putra eomma yang hilang ini."

Jiwon langsung berdiri, kemudian dia memegang lengannya. Untuk memastikan apakah itu dia atau bukan.

"J-jadi, selama ini dia. . . "

"Yang eomma curigai itu benar. Dia bohong. Dia menculikku. Dia memanfaatkan aku untuk membalas dendam. Dan betapa bodohnya aku memercayainya."

Jiwon tersenyum, dan dia langsung memeluk anaknya itu dengan erat.

Namun, disaat mereka sedang berpelukkan.

Jleb!

Jiwon barusan seperti mendengar suara orang tertusuk. Lalu dia melihat anaknya, dan dia membulat matanya.

Kim Seokjin terkena anak panah di punggungnya. Tepat di jantungnya.

Jiwon melihat siapa yang melakukannya. Dan dia melihat orang yang selama ini dia benci.

Jiwon memegang wajah anak itu, "Andwe sayang. Sayang Eomma mohon jangan tinggalin eomma lagi. Eomma mohon." Isaknya.

Seokjin tersenyum, lalu dia memeluk ibunya sambil menutup matanya. Selamanya.

"Andwe sayang, eomma mohon jangan tinggalin eomma. Sayang!! Sayang!!!"

"Seokjin-ah!!"

Jiwon melihat sekeliling, dan ternyata dia berada di kamarnya.

Jiwon mulai mengatur nafasnya, lalu mengusap wajahnya. Rambut berantakan, muka sedikit pucat, dan seluruh tubuhnya basah karna keringat.

"Astaga, ternyata itu cuman mimpi." Lirihnya.

Lalu, datanglah Woobin yang sepertinya baru selesai mandi.

"Loh sayang, kamu kenapa? Kok kamu berkeringat banyak? Terus kamu keliatan syok kek habis lihat sesuatu." Tanya Woobin saat melihat Jiwon.

"Aku habis mimpi buruk." Ucapnya.

Woobin duduk di samping Jiwon, lalu mengelap keringat Jiwon dengan handuk, "Kau mimpi apa sampai kau begini?"

"Aku. . . Mimpi Seokjin."

Woobin heran, "Choi Seokjin, atau—"

"Kim Seokjin."

Woobin terdiam, "Benarkah?"

"Iya, tapi anehnya, wajah anak kita itu mirip Choi Seokjin. Persis banget." Katanya.

"Dan hal yang membuat aku syok adalah, aku melihat wanita itu membunuh Seokjin dengan anak panah. Anak panah itu mengenai punggungnya, dan itu tepat di jantungnya." Lirih Jiwon.

Woobin diam menyimak, lalu dia mengelus rambut istrinya, "Itu hanya mimpi sayang. Oh ya, kau lihat siapa yang melakukan itu?"

"Aku melihatnya, dia adalah—"

Who I Am? | Kim Seokjin (Hiatus) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang