-21-

127 22 2
                                    

"Kita sampai yang mulia."

Jiwon menoleh, dan benar dia sudah sampai ke rumah Seokjin.

"Melihat rumah ini, benar-benar sangat sederhana." Ucap Jiwon.

"Benar, yang mulia. Mereka juga hidup sederhana sekali. Yang saya tahu, untuk makan saja mereka harus mencari di daerah hutan sini."

Jiwon kembali mengangguk, "Terima kasih atas informasinya." Dan Suruhannya itu mengangguk.

Saat Jiwon ingin mengetuk pintunya, suruhan Jiwon melihat Sooyoung dan Soobin berjalan menuju rumahnya.

"Yang mulia, mereka kesini."

Jiwon menoleh, dan dia membulat matanya, saat tahu mereka berjalan pulang ke rumahnya.

"Sebaiknya kita sembunyi." Ucap Jiwon dan mereka berdua segera bersembunyi di samping rumah Seokjin.

"Soobin, kau bawa bahan makanan ini ke dalam. Eomma harus pergi lagi." Ucap Sooyoung.

"Eomma mau kemana?" Tanya Soobin.

Sooyoung mengusap rambut Soobin, "Suatu tempat, nggak lama kok. Jaga rumah ini dan hyung kamu ya." Ucapnya, Soobin mengangguk paham dan dia langsung masuk kerumahnya.

Sooyoung menghela nafasnya, lalu dia kembali pergi ke suatu tempat.

Jiwon yang melihat itu langsung menyuruh suruhannya untuk mengikutinya, "Kita ikuti dia."

"Baik, yang mulia." Dan mereka langsung mengikuti Sooyoung secara diam - diam dari belakang Sooyoung.

👑

Jiwon dan suruhannya mengikuti Sooyoung sampai pada air terjun.

Mereka berdua segera bersembunyi di balik pohon, melihat gerak gerik Sooyoung.

"Untuk apa dia kesini? Kamu tahu informasi tentang ini?" Tanya Jiwon.

Suruhannya itu menggeleng, "Tidak, yang mulia. Saya tidak dapat info apapun tentang ini." Jawabnya. Jiwon mengangguk paham dan kembali melihat Sooyoung.

Sedangkan itu, Sooyoung sempat terdiam sebentar. Dia menghela nafasnya,

Dan dia langsung masuk yang ada di balik air terjun itu.

Jiwon membulat matanya, "Ternyata ada jalan rahasia di balik air terjun itu? Kita harus masuk."

Saat ingin menyusul Sooyoung, suruhannya itu langsung menarik tangan Jiwon agar tidak pergi kesana, "Tidak, yang mulia. Saran saya, kita harus menunggu Sooyoung keluar dari sana. Kalau kita masuk kesana, takutnya Sooyoung tahu kalau kita mengikutinya."

"Ah, kau ada benarnya." Dan setelah itu, mereka berdua akan menunggu Sooyoung untuk keluar.

Sementara itu.

Sooyoung menatap tumpukan batu itu.

Ya, pemakaman suaminya, Daniel.

"Sayang, aku sangat bingung. Semakin hari, Seokjin akan mengetahui siapa dia sebenarnya."

"Sejujurnya, aku tidak terima. Karna mereka, kau terbunuh. Aku benar - benar tidak terima."

"Bagaimana caranya supaya ingatan Seokjin tidak kembali dan dia tidak mengingat siapa dirinya yang sebenarnya."

Sooyoung mengelus batu itu, "Seandainya kau ada disini, kau pasti akan mencari solusinya. Aku benar - benar butuh solusi."

Sooyoung menoleh, dia melihat beberapa foto Seokjin, beserta keluarga aslinya.

Dan setelah itu, dia mendapat solusinya.

"Sepertinya aku tahu solusinya."

"Aku, aku akan obat yang efeknya bisa menghilangkan ingatannya. Ya, itu dia."

Who I Am? | Kim Seokjin (Hiatus) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang